27 : Polaroid

14.9K 717 46
                                    

Happy reading:)
Vote dan komen:)

Tiffani duduk termenung di balkon kamarnya. Menatap langit yang sepi akan taburan bintang. Gadis cantik itu menghela nafas dan menikmati dinginnya kota Jakarta. Otaknya berputar mengingat kejadian beberapa jam yang lalu.

Flashback

Sesuai ajakan Dito, Tiffani dan lelaki itu sedang jalan-jalan saat pulang sekolah. Mereka berdua mengunjungi salah satu Mall di Jakarta. "Tif kamu mau beli atau makan dulu?" Tanya Dito, lelaki itu perlahan melingkar kan tangannya di pundak Tiffani.

"Makan aja deh, cacing gue konser." Jawab Tiffani sambil mengelus perutnya.

"Lo tuh lucu ya." Dito terkekeh dan menjawil hidung Tiffani. Kedua insan itu naik ke lantai 4 untuk makan.

"Nah cantik, Lo mau makan apa?" Tanya Dito dengan kedipan mata.

"Genit Lo!" Tiffani memukul bahu Dito pelan.

"Makan apa aja, yang penting enak terus gratis." Lanjut Tiffani.

"Iya-iya gue traktir, pake kode segala lagi." Tiffani tertawa.

Akhirnya mereka mulai memesan dan menunggu pesanan itu datang. "Tipe cowok Lo kayak gimana?" Dito membuka suara, karena sedari tadi mereka berdua saling terdiam.

"Gak aneh-aneh sih, intinya dia itu baik terus orangnya gak macem-macem." Jawab Tiffani.

"Kayak gue kan ya?" Dito berlagak percaya diri.

"Iyain dah, tapi emang sih Lo cocok jadi tipe gue." Setelah mengucapkan itu, suasana menjadi serius.

Dito mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya.

Yaitu sebuah Teddy Bear berukuran sedang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Yaitu sebuah Teddy Bear berukuran sedang. Tiffani membulatkan matanya. "Tif, gue gak nyangka, gue bakalan jatuh cinta pandangan pertama sama Bad Girl yang udah nolongin gue. Lo itu sederhana, Lo cantik, dan menurut gue Lo itu sempurna. Hati gue selalu berdetak kencang saat gue Deket Lo,"

"Gue udah gak bisa nyembunyiin perasaan gue lagi. Tiffani, gue cinta sama Lo, gue sayang sama Lo. Lo mau jadi pacar gue?"

"Be mine?" Lanjut Dito. Bibir Tiffani kelu untuk berbicara walaupun hanya satu kata, dirinya terlalu shock dan tidak menyangka bahwa Dito barusan menyatakan perasaanya.

"Dit, kasih gue waktu ya." Ujar Tiffani, Dito mengangguk kemudian tersenyum.

"Simpen boneka ini." Dito meletakkan boneka itu dihadapan Tiffani.

"Tapi gue belum nerima Lo,"

"Simpen aja, mungkin boneka itu bisa bantu Lo buat bikin keputusan." Tiffani tersenyum mendengarnya.

My Lovely Bad Girl [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang