Happy Reading:)
Vote komen:)Toufan dengan pulasnya tertidur sambil memeluk Tiffani. Ah dia tidak pernah merasa sepulas ini, Tiffani benar benar membawa pengaruh yang sangat besar bagi Toufan. Perlahan mata lelaki itu terbuka dan menyesuaikan cahaya, sang Surya sudah terbit sejak 3 jam yang lalu. Dipandangnya wajah polos Tiffani saat tertidur, sangat sempurna.
Toufan turun dari brankar dan menemukan Boy yang sedang tertidur di Sofa ruang inap tersebut. Gaya tidur Boy mungkin sangat anti-mainstream, kepalanya menggantung di bawah dan kakinya berada diatas tak lupa mulutnya terbuka dan dengkuran halus.
"Nih bocah kalau tidur kayak orang mati, gue kerjain ah!" Ide jahil sudah tersimpan di kepala Toufan, ia mengambil gayung berisi air dikamar mandi. Lalu ia menumpahkan air tersebut tepat di mulut Boy sedikit demi sedikit, tak butuh waktu lama Boy langsung terbangun dan terduduk dilantai sambil batuk.
"Uhuk-uhuk."
"Hahahaha, rasain Lo Dugong!"
"Air apa tadi?!"
"Kamar mandi." Jawab Toufan dengan polosnya, Boy memelotot kan matanya.
"LO GILA?! LO TEMEN LAKNAT ANJING!!!" Teriakan Boy menggema dikamar inap Tiffani. Tiffani pun terusik dengan teriakan itu, ia membuka matanya dan menguap.
"Gue dimana?" Tanyanya pada diri sendiri, kepala menoleh ke kanan dan kekiri.
Rumah sakit?
"Tif, kamu udah bangun? Masih sakit? Atau aku panggilan dokter?" Tanya Toufan dengan beruntun, ia mendekat kearah brankar Tiffani dan mengelus lembut rambut gadis itu.
"Pulang!"
"Sayang, kamu masih sakit. Istirahat ya, aku panggilin dokter buat periksa keadaan kamu." Saat hendak melangkah, tangan Toufan ditahan oleh Tiffani.
"Gue mau pulang!"
"Dengerin aku, kondisi kamu belum sepenuhnya sembuh. Kamu nginep disini selama beberapa hari ya."
"Apaansih Lo! Gak usah ngatur-ngatur gue." Ujar Tiffani dengan ketus, ia melepas selang infus yang melekat ditangannya, ia turun dari brankar dan keluar dari kamar inap tersebut.
"Fan, Lo kok diem aja? Tiffani gak Lo kejar?"
"Ha?"
"Bego! Jadi tadi Lo ngelamun? Cepet kejar Tiffani."
"Oh, oke." Toufan dengan cepat mengejar Tiffani, saat Tiffani akan menyetop taksi, Toufan terlebih dahulu memeluk Tiffani dari belakang.
"Please, Don't go, I'm afraid of you why. stay here." Lirih Toufan. Nada suara itu seperti permohonan dan diiringi keputus-asaan. Tiffani menghela nafasnya, ia berbalik dan menatap wajah Toufan. Entah mengapa saat melihat wajah Toufan, perasaan Tiffani tak karuan. Apalagi sekarang wajah Toufan terlihat khawatir padanya, hatinya seakan sesak.
"okay, i stay here. never ask me again." Tiffani tersenyum tipis dan menarik tangan Toufan untuk kembali masuk kedalam rumah sakit. Kalian tau bagaimana perasaan Toufan sekarang?
Bahagia.
Sangat bahagia.
💠
"Fan, gue gak mau makan begituan ih." Tiffani memandang bubur itu dengan jijik, apalagi Toufan hendak menyuapinya dengan makanan itu.
"Ini enak loh, dimasak sama chef terkenal. Coba dulu."
"Gue gak suka bubur!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Bad Girl [Completed]
Fiksi Remaja[#Teenfictionseries - 1] Rank : #1 posesif #1 possessive #4 teenfiction #5 sma #6 romance #7 remaja Tiffani Agustine, Bad Girl cantik dan banyak tingkah. Selalu mendapat hukuman dan juga peringatan dari guru. Gadis yang gak suka dikekang da...