Setelah kejadian kemarin, Tiffani mogok bicara dengan Toufan. Walaupun Drama Korea nya tidak jadi dihapus oleh sang pacar, namun Tiffani masih sangat kesal terhadap lelaki itu. "Sayang, masa mau ngambek sih?" Tiffani hanya mengacuhkan Toufan Yang sedari tadi mengucapkan maaf.
"Marah lama-lama sama pacar sendiri gak baik sayang." Kali ini Jessi yang berbicara, Tiffani menatap Mamanya sebentar lalu melanjutkan sarapannya.
Pagi ini, Toufan menjemput Tiffani untuk berangkat sekolah, dan saat ini Jessi, Wira, Tiffani dan juga Toufan sedang sarapan bersama. "Ma,Pa, Fani berangkat. Assalamualaikum." Tiffani mencium punggung tangan Jessi dan Wira lalu keluar dari rumah. Sedangkan Toufan menyusul Tiffani, namun terlebih dahulu pamit.
"Tif, Please." Tiffani mengembuskan nafas dan masuk kedalam mobil Toufan, seketika senyum Toufan mengembang.
"Sebagai permintaan maaf aku, kamu boleh nonton Drama Korea sepuasnya." Tiffani terpekik senang.
"Tapi," Tiffani menolehkan kepalanya menghadap Toufan.
"Khusus hari ini." Lanjut Toufan.
"HAH?! GAK BISA GITU DONG!" Protes Tiffani. Apa-apaan Toufan, dirinya yang punya laptop dan yang mendownload Drakor itu tetapi malah Toufan yang sok ngatur.
"Yaudah kalau gak mau, Drakor kamu bakal aku hapusin."
"ANJIR, YAUDAH GUE MAU! PUAS!" Toufan tersenyum puas membuat gadis itu kesal setengah mati. Ingin rasanya membuang Toufan ke planet Mars agar sahabatan sama alien.
Sesampainya di sekolah, Tiffani segera keluar dari mobil Toufan dan tak lupa menutup pintu mobil dengan sangat keras. Para murid yang ada diparkiran memfokuskan pandangan mereka pada Tiffani. "APA LO LIAT-LIAT?!" Tiffani berteriak, gadis itu menghentakkan kakinya dan melangkah menuju kelasnya.
Tiffani mendudukkan dirinya di bangku. Sungguh moodnya pagi ini benar-benar buruk. "Lo kenapa?" Tanya Hillary, bukannya menjawab, Tiffani malah menelungkup kan kepalanya dikedua tangan.
"Cerita Tif."
"Gue kesel sama Ketos sinting!"
"Kenapa?"
"Ya gitu deh."
"Ck." Hillary berdecak.
Ridho, selaku ketua kelas menghampiri meja Tiffani dan juga Hillary. "Tif, Lo disuruh Toufan ke Aula."
"Ngapain?"
"Gladi bersih buat ultah sekolah. Gue gak nyangka Lo bakal jadi pengisi acaranya." Ujar Ridho, dan di kalimat terakhir terdengar seperti ejekan.
"Bacot Lo Ridho Roma! Hil, gue pergi ya." Tiffani menepuk bahu Hillary lalu segera pergi Ke Aula.
Sesampainya di Aula, Tiffani melihat Toufan sedang berdiri diatas panggung dengan peluh keringat menghiasi wajahnya. Tiffani yang melihat itupun tak berkedip sama sekali, Toufan terlihat sangat tampan. Toufan yang menyadari dirinya sedang ditatap oleh kedua mata indah, lelaki itu tersenyum. Bahkan, Tiffani tak sadar jika Toufan sudah berdiri dihadapannya Sekarang.
"Honey," Tiffani tersentak kaget saat tangan Toufan menepuk pundaknya.
"Ha?" Tiffani masih seperti orang linglung dan setia memandangi Toufan, lelaki itu terkekeh.
"Yuk latihan." Ajak Toufan, merangkul Tiffani dan membawa gadis itu keatas panggung, dan akhirnya Tiffani kembali sadar.
"Mau nyanyi apa?" Tanya Tiffani.
"Em... We Don't Talk Anymore aja gimana?"
"Lagunya mantan aku?"
"Mantan kamu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Bad Girl [Completed]
Teen Fiction[#Teenfictionseries - 1] Rank : #1 posesif #1 possessive #4 teenfiction #5 sma #6 romance #7 remaja Tiffani Agustine, Bad Girl cantik dan banyak tingkah. Selalu mendapat hukuman dan juga peringatan dari guru. Gadis yang gak suka dikekang da...