29 : Berubah

14.1K 740 29
                                    

Happy reading:)
Vote komen:)
Menghargai ya gaes:)
Kalau Vote banyak gue bakalan cepet up nya 😗
Silent readers dimohon tobat:)

Toufan menghampiri tubuh Tiffani yang terbaring lemah di tanah. Lelaki itu mengangkat tubuh pacarnya dengan peluh keringat membasahi wajahnya. "Hidup kalian ada ditangan gue!" Toufan menatap tajam laki-laki yang sedang berdiri dengan kakunya.

Toufan menatap wajah cantik Tiffani, hatinya seakan sedih melihat keadaan Tiffani yang sedang lemah seperti ini. "Kenapa kamu selalu bikin aku khawatir Tif?" Toufan merebahkan tubuh Tiffani saat mereka sudah sampai di UKS Sekolah.

"WOY PMR!" Teriak Toufan dengan keras, lalu datanglah 2 anggota PMR perempuan. "Cek keadaan dia." Lanjut Toufan.

"Okay." Wanda dan Hani segera memeriksa keadaan Tiffani. "Hasilnya gak Pasti, gue takut salah kira, mending gue hubungin Dokter sekolah ya." Ujar Hani, ia mulai menelfon dokter sekolah yang sedang berada di rumahnya.

"Udah, bentar lagi mungkin sampai." Ujar Hani.

"Tiffani kenapa bisa gini?" Tanya Wanda.

"Gak usah kepo!" Wanda mencebikkan bibirnya. Tak lama dokter Rio datang dengan membawa peralatan medis. "Dia kenapa?"

"Kepalanya kepukul balok Dok," jawab Toufan.

"Okay, saya periksa." Dokter Rio mulai memeriksa Tiffani. "Dok, jangan modus buat pegang pacar saya." Toufan berucap saat Dokter Rio ingin menyentuh tangan Tiffani.

"Saya cuma mau periksa denyut nadinya." Toufan memutar bola matanya.

"Okelah, saya udah periksa denyut nadinya dan normal, lalu memeriksa kepalanya, sepertinya tidak ada luka dalam. Tapi mungkin efek pusing akan terasa." Jelas Dokter Rio saat sudah memeriksa keadaan Tiffani.

"Jaga dia." Bisik Dokter Rio, lalu lelaki berumur 25 tahun itu keluar dari UKS.

Toufan menggenggam tangan Tiffani dengan lembut dan dikecupnya punggung tangan gadis itu. Betapa ia merindukan wajah cantik Tiffani, dan seluruh yang ada didalam dirinya. "Aku selalu berdoa supaya kamu inget aku Tif,"

"Tapi kayaknya doa aku gak terwujud deh."

"Buktinya kamu udah pacaran sama Dito."

"Apa aku nyerah aja, dan biarin kamu bahagia sama Dito?"

Tiffani Mengerjapkan matanya dan mulai menyesuaikan cahaya. Mata indah itu terbuka dengan perlahan, membuat lelaki yang sedari tadi disampingnya tersenyum lega. "Kamu baik-baik aja?" Tanah Toufan.

"Hm. Gue kenapa bisa disini?"

"Kepala Lo kena pukul balok kayu, akhirnya Lo pingsan." Jawab Toufan, entah kenapa menurut Tiffani gaya bicara Toufan berbeda dari biasanya.

"Lo gapapa kan? Gue duluan." Toufan beranjak dari kursinya, namun Tiffani mencekal tangannya. "Lo mau ninggalin gue?" Tanya Tiffani dengan nada tidak percayanya.

"Karena ada hal yang lebih penting daripada harus nungguin Lo disini." Entah kenapa ucapan Toufan membuat hati Tiffani terasa nyeri.

"Lo gak khawatir biarin gue di UKS sendirian?"

"Gak, Lo udah gede dan udah bisa jaga diri."

"Oke." Balas Tiffani kaku, gadis itu menatap kepergian Toufan.

Waktunya gue pergi, karena gue udah capek buat nunggu. Batin Toufan.

💠

Disepanjang pelajaran Tiffani hanya diam dan melamun. Dirinya tidak berniat bolos dan entah kenapa tubuhnya lemas. "Tif Lo sakit?" Hillary mengecek suhu badan Tiffani.

My Lovely Bad Girl [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang