"Kau Milikku. You are mine..."
•
•
•Tiffani menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, sekarang ia berhadapan dengan Ketua OSIS yang dikenal sifat dingin dan datarnya. Bukankah beberapa jam lalu Tiffani mengejeknya sebagai Ketos Sinting? Lalu mengapa sekarang Tiffani menjadi grogi?
"Jangan Tegang, Tiffani."
"Kok Lo tau nama gue? Wah lo pasti stalker ya. Gue laporin polisi, baru tau rasa!"
"Aku tau semua tentang kamu." Ujar Ketua Osis, yaitu Toufan. Tiffani mengernyitkan dahinya. Menurutnya Toufan sangat lah aneh, dan dia tidak ingin berdekatan dengan Toufan.
"Gue pergi." Toufan mencekal tangan Tiffani yang hendak pergi. Gadis itu menatap malas kearah Toufan yang sedang menyeringai.
"Kamu tetap disini sama aku." Ujar Toufan, Tiffani berusaha melepas cekalan tangan lelaki itu. Cengkraman Toufan sangat kuat, sehingga pergelangan Tiffani memerah.
"Lepasin gue, Ketos Sinting!"
"Gak akan."
"Bangsat."
Dengan satu gigitan, Tiffani berhasil melepaskan tangannya dari cekalan maut Toufan. Ia berlari dengan cepat dan berusaha menemukan titik aman. Ia bersembunyi dibalik pohon beringin yang ada di pinggir lapangan sekolah.ia menghela nafasnya dan menyumpah serapahi Toufan.
"Tuh kan tangan gue sakit njir. Dasar Ketos Sinting!"
"Ekhm..." Seseorang menepuk bahu Tiffani dari belakang, membuat Tiffani menggeram seketika.
"Apaan sih lo ganggu aja. Gua lagi sembunyi nih dari Ketos Sinting yang Sinting nya melebihi batas normal." Tiffani tetap saja tidak memutar tubuhnya. Ia tidak tau siapa yang menepuk bahunya tadi.
"Ngapain sembunyi dari aku?" Suara itu. Shit, Tiffani mengumpat. Ia berbalik dan berusaha tersenyum semanis mungkin. "Ehh ada Ketos Sinting." Lihatlah, Toufan memegang jantungnya yang sedang berdisko hanya karena mendengar suara Tiffani yang lembut, atau lebih tepat nya dilembut lembutkan.
Toufan memegang tangan Tiffani dan menatap lekat manik hazel itu. Jantung Toufan benar-benar ingin keluar sekarang.
"Tiffani Agustine, mulai sekarang kamu jadi pacar Toufan Riowangsa. Mine." Tiffani membulat kan matanya. Sepertinya Ketos itu sedang halu dan kurang asupan gizi.
"Apa? Jadi pacar Lo? Mending sama Manu Rios yang gantengnya berlipat-lipat. Gue bukan pacar Lo!"
"Kamu pacar aku Tiffani. Pacar Dari seorang Toufan Riowangsa. Gak ada penolakan!" Ujar Toufan tajam, Tiffani ingin mati rasanya.
"Anjing, Babi, Asu, Mon--" Toufan meletakkan jari telunjuknya di depan bibir Tiffani. "Pacarnya Toufan gak boleh Ngumpat." Tiffani mendengus.
💠
Hillary mencari keberadaan Tiffani. Sepertinya sebentar lagi bel masuk lalu pulang, namun Hillary ingin membicarakan sesuatu yang sangat penting dengan Tiffani.
"Duh nih bocah kemana coba? Gue cariin gak ada." Dumel Hillary, namun matanya menangkap sosok Tiffani yang sedang berlari menuju kearahnya.
"Hillaaaaaaaa." Tiffani mengatur nafasnya yang sedang ngos-ngosan. Hillary bertanya-tanya, ada apa dengan Tiffani.
"Lo kenapa lari-larian? Klo Lo jatuh gimana? Trus dari tadi kok Lo ngilang terus? Padahal gue udah nyariin Lo dari tad--" ucapan Hillary terpotong karena Tiffani membungkam mulut Hillary.
"Nanti Lo main kerumah gue. Bakal gue jelasin apa yang sebenarnya terjadi."
"Males ah. Gue kan mau maraton Drakor."
"Ayolah Hillaku, cintaku, sayangku, cantikku, muachh muachh." Hillary memandang jijik Tiffani. Ia berpikir, bagaimana bisa Tiffani menjadi Bad Girl, namun kelakuannya saja seperti Banci di pengkolan rumah Hillary.
"Iya iya. Gue juga ada yang perlu diomongin sama Lo. Yuk masuk kelas, biar Lo pinter dikit."
"Gue emang pinter kali!"
"Pinter dari Hongkong?" Tiffani mendengar terselip nada meremehkan di kalimat itu. Ah sekarang dia tau, ternyata Yoona lah yang berbicara dan diikuti kedua babunya yang setia menemani.
"Eh cewek Oplas. Ngapain Lo kesini?" Hillary menahan tawanya yang siap meledak. Yoona menatap tajam Tiffany dan Hillary. "Yuk Tif balik ke kelas." Bisik Hillary dan mendapat gelengan oleh Tiffani. Tiffani tetap lah Tiffani, ia akan membully siapapun yang sudah menganggu dirinya.
Perlahan Yoona mendekat dan berdiri dihadapan Tiffani. "Lo! Gue benci sama Lo!" Yoona menunjuk Tiffani dengan rasa benci yang terlihat dimatanya.
"Lo benci sama gue? Kurang kerjaan tau gak! Mending Lo pergi, sebelum Lo gue bully disini!" Yoona tersenyum, tepatnya meremehkan. Ah, Tiffani suka dengan situasi sekarang. Perlahan Tiffani berjalan memutari tubuh Yoona, para murid berdatangan melihat pertunjukkan gratis di hadapan mereka.
"Gue gak takut sama Lo, Bad Girl cap badak!" Tiffani memandang Yoona dengan sengit, saat Yoona ingin melayangkan tangannya untuk menampar Tiffani, seseorang menahan tangan Yoona dan mencengkram nya dengan kuat.
"Jangan pernah angkat tangan kotor Lo ke cewek gue!" Toufan menatap tajam Yoona, dan gadis itu menganga tidak percaya. "Cewek Lo?" Yoon bertanya untuk memastikan bahwa yang ia dengar barusan hanyalah hayalannya saja.
"Iya, Tiffani cewek gue." Yoona melepaskan tangannya dari cengkeraman Toufan. Semua murid yang menonton kejadian ini juga terkejut, Ketua OSIS berpacaran dengan seorang Bad girl?
"BUAT KALIAN SEMUA, JANGAN ADA YANG BERANI DEKETIN BAHKAN NYAKITIN TIFFANI, KARENA KALAU SAMPAI KALIAN NGELAKUIN ITU, KALIAN AKAN BERURUSAN SAMA GUE!" Tiffani menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Dirinya benar-benar malu. Ingin rasanya ia tenggelam di laut dan bersahabat dengan Hiu.
💠
Setelah kejadian tadi, Tiffani menarik tangan Toufan menuju halaman belakang sekolah. "Lo apa-apaan sih?!"
"Apanya?"
"Elo kenapa ngomong ke anak-anak kalau gue pacar lo, hah?!"
"Kamu kan emang pacar aku sayang." Jawab Toufan dengan santai.
"Sekali lagi gue tegasin, kalo Lo bukan pacar gue! Lo bukan siapa-siapa gue! Dan kita gak saling kenal!" Toufan mengunci tubuh Tiffani ke tembok dengan kedua tangannya.
"Kamu milikku. You are mine. Ah, atau aku harus bocorin aib keluarga kamu ke seluruh sekolah?"
"Aib?"
"Kalau Mama kamu hamil diluar nikah saat mengandung kamu. Dan adik kamu harus pergi karena--" Ucapan Toufan terhenti dengan lirihan Tiffani.
"Cc-uu-kkup, jj-angan bahas itu." Lirihan Tiffani bergetar, kejadian itu terus memutar diotaknya. Tetes demi tetes air mata nya keluar. Tubuhnya meluruh ke lantai, bahunya bergetar menandakan kalau dirinya menangis.
Ah, Toufan jadi merasa bersalah karena membuat gadis-nya menangis. Dan disinilah Toufan dapat melihat sisi lain Tiffani, sensitif saat membahas masa lalunya dan juga rapuh.
"Hei sayang, bangun. Maaf aku gak bermaksud buat kamu nangis." Toufan membantu Tiffani berdiri. Ia menghapus air mata Tiffani.
"Maafin aku. Aku janji gak akan bongkar aib keluarga kamu, kalau kamu nurut dan jadi pacar yang baik buat aku. Kamu mau kan?" Menghela nafas berat, Tiffani mengangguk.
-My Lovely Bad Girl-
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Bad Girl [Completed]
Novela Juvenil[#Teenfictionseries - 1] Rank : #1 posesif #1 possessive #4 teenfiction #5 sma #6 romance #7 remaja Tiffani Agustine, Bad Girl cantik dan banyak tingkah. Selalu mendapat hukuman dan juga peringatan dari guru. Gadis yang gak suka dikekang da...