23 : Hanya bisa Melihatnya

16.4K 723 48
                                    

"Lo siapa?" Dan kalimat itu yang keluar dari bibir Tiffani.  Toufan mengerjapkan matanya lalu kemudian dia tertawa.

"Hahahaha, gak usah bercanda sayang. Kamu tuh, nanti kayak pas kemaren pura-pura pingsan buat ngasih kejutan terus akhirnya itu bukan ulangtahun aku."

"Emang nya kita saling kenal? Sksd!" Ketus Tiffani. Toufan menangkap pandangan asing yang ditujukan dirinya dari mata Tiffani. "Aku pacar kamu Tif,"

"Pacar? Gue tuh masih jomblo, gak usah ngaku-ngaku!"

"Tif, kamu kenapa? Plis, jangan bercanda."

"Bercanda? Lo kira gue tukang lawak? Mending lo pergi, daripada kepala gue makin pusing." Usir Tiffani, namun Toufan tak beranjak sama sekali dari tempat ia berdiri.

"Lo tuli ya, gue bilang pergi! Mungkin lo salah kamar."

"Gak, kamu itu pacar aku."

"Ih kesel gue sama Lo! Mama Papa!!! Teriak Tiffani, Wira dan Jessi yang mendengar teriakan Tiffani langsung masuk kedalam.

"Ada apa sayang?" Tanya Jessi, lalu mengelus rambut putrinya.

"Dia siapa sih Ma, kok sok kenal banget? Usir aja Ma, Fani gak nyaman." Wira mengangguk dan mengajak Toufan untuk keluar dari kamar inap Tiffani.

"Om, jelasin sama Toufan, Tiffani kenapa?" Tanya Toufan terburu-buru.

"Tiffani terkena Amnesia Lakunar..." Dan Wira menjelaskan apa yang dikatakan dokter mengenai Amnesia yang dialami Tiffani.

Tubuh Toufan meluruh ke lantai. Apakah dirinya dan juga kenangannya bersama Tiffani buruk, hingga gadis itu sampai melupakan nya dan seluruh peristiwa yang sudah mereka lakukan? Toufan tau dirinya salah, tapi bisakah dia tidak mengalami hal seperti ini?

Boy dan juga Marko menenangkan Toufan dan memberi lelaki itu kekuatan dan meminta Toufan untuk tabah dan bersabar. "Tiffani bakalan inget lo lagi." Ujar Marko.

"Tapi kapan Mar?" Lirih Toufan.

"Lo yang sabar, percaya kalau Tiffani bakalan ingat lo lagi." Marko membantu Toufan untuk berdiri.

"Ini udah siang lo belum makan, Mending kita ke kantin." Ajak Boy, lelaki humoris itu merangkul Toufan dan mengajaknya ke kantin.

Di kamar inap Tiffani, Wira dan juga Jessi asik berbincang dengan putri semata wayangnya. "Ma, ceritain masa kecil Fani pas TK dong, Fani lupa nih."

"Kamu gak ingat kejadian itu?" Tanya Jessi dengan hati-hati.

"Kejadian apa Ma?"

"Yang waktu Mama jatuh dari tangga."

"Enggak, Mama pernah jatuh dari tangga? Baik-baik aja kan Ma?" Jessi dan Wira saling tatap.

"Mama kamu baik-baik aja." Jawab Wira, Tiffani tersenyum lega.

"Papa sama Mama cari makan dulu, kamu gak papa ditinggal sendiri?" Tanya Wira.

"Gak papa Ma, Fani kan udah besar." Jessi terkekeh, lalu dirinya dan sang suami keluar. "Hillary!" Panggil Jessi kepada Hillary yang sepertinya sibuk mencari kamar rawat inap.

My Lovely Bad Girl [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang