***
Sepulang sekolah dua remaja dengan mobil yang berbeda mulai memasuki area perumahan yang sama itu, membuat keributan dengan saling membunyikan klakson lalu melakukan balapan liar di area situ. Kedua nya tidak peduli karena memang perumahan mewah ini jarang berpenghuni.Setelah cukup membuat keributan, akhir nya mereka memasukan mobil nya ke dalam garasi. Sebenar nya, mereka tidak sengaja bermain main dengan mobil, hanya saja Aza masih berusaha menghindari Oza membuat laki-laki itu ikut mengejarnya dan membunyikan klakson.
Dari jauh Oza bisa melihat raut wajah gadis itu yang masih menyimpan rasa kesal kepadanya.
Ditambah sikapnya yang seolah marah, lalu berjalan sambil menghentakkan kaki kedalam rumah. Oza masih setia memperhatikan gadis itu sampai menghilang dari pandangannya.
" bagus kalo marah, jadi hari ini gue gak perlu bangkrut" gumam Oza sambil masuk kedalam rumahnya.
Niatnya, Oza akan tidur pulas sore ini. Tidak perlu bertemu Aza karena gadis itu masih menyimpan amarah.
Oza menghempaskan tubuhnya di kasur seraya menghirup aroma miliknya yang begitu maskulin.
Ini saatnya memejamkan mata dan mengistirahatkan telinga nya dari ocehan gadis itu.
"Oza! temuin bunda di bawah!" teriak bunda Kim yang membuat laki laki itu menghela nafas kasar. Ia menjambak rambutnya frustasi.
Mau tidak mau Oza harus bangun dan segera mengganti pakaian sekolahnya dengan kaus merah muda dan celana jeans selutut. Kemudian segera menemui bundanya yang kini terlihat tengah menonton televisi.
" apaan si bun, baru aja mau tidur"
" kenapa kamu makan sarapan nya Aza? Itu bunda nyiapin buat dia. Kan kamu udah makan di rumah"
" lah bunda tau dari siapa?"
" Aza tadi telpon bunda. Cepet kasih dia makan tuh, anterin sana"
" dia tadi udah makan dua piring bun di sekolah, pake duit wisnu."
" dia bilangnya masih laper kok. Udah sana, kasian anak orang"
" gue gak ngerti tu perut di buat dari tanah liat yang mana, seluas apa dan berapa kedalaman nya. " gumam Oza sambil berjalan ke arah dapur
Kemudian dia mengambil tempat makan yang sudah di siapkan bundanya, lalu mengambil satu ice cream yang di belinya semalam di mang Ujang untuk di berikan kepada Aza.
" buat nyogok, biar aura kingkong nya gak keluar" gumam Oza sambil berjalan ke luar rumah menuju rumah Aza yang benar benar di samping rumah nya.
Oza memasuki rumah Aza yang begitu sepi seperti biasanya. Hanya ada pembantunya yang begitu sibuk membersihkan bekas cemilan Aza yang berserakan di lantai ruang tamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oza & Aza [SUDAH TERBIT]
Novela JuvenilDI HAPUS SEBAGIAN UNTUK KEPENTINGAN PROSES PENERBITAN Ever rank #1 in remaja #1 in cinta SMA #3-friendzone #2 in teenage #1 in kiss #8 in young adult # 177 in romance. #55 in fiksiremaja #130 in humor .... Ketika takdir, penulis, dan Tuhan tidak...