cie

20.4K 1.1K 27
                                    

_tidak perlu kata kata untuk mendefinisikan bahagia. Cukup kamu tertawa aku sudah tau_

***

" kak, semua baju Lo kaya gitu?" tanya Aza begitu melihat Kayla keluar dari kamar mandi.

" ga juga"

" sumpah Lo cantik bet, tapi kaya Eman "

" Eman?"

" iyah, preman" jawab Aza sambil terkekeh. Kayla memutar bola matanya jengah.

" serah lo" Aza hanya menggeleng. Semua baju yang di kenakan Kayla tidak lebih seperti preman meski bermerk. Jins robek robek, kaus oblong melar, rambut di Cepol asal, wajahnya hanya memakai bedak dan tint saja. Tapi itu terlihat sangat cantik.

Apa lagi jika gadis itu berpakaian rapih?

"gue keluar ye, yang lain udah nunggu di restoran bawah. Siap siap denger pengumuman. Semoga kita menang kak" Kayla hanya mengangguk lalu menyusul Aza di belakangnya.

" AZAAAAA!!!" teriak Mumu girang lalu berlari dan memeluk Aza dengan erat.

" ah elah. Engap woy!"

" kita menang!" teriak Mumu.

" beneran? Asek! tambah liburannnnn" kini Aza ikut berteriak sambil berjoget dengan Mumu. Oza mendengus kasar.

" eh terus terus kelompok dua menang kaga?" tanya Aza setelah duduk di dekat Oza.

" dapet tapi ke tiga" jawab radit. Aza hanya ber-oh ria.

" karena satu kelompok juara tiga. Hanya sampai hari Jumat kita disini. Sabtu dan Minggu kita harus udah balik lagi kesana" ucap fares.

" dih apaan! Gak seru!"

" ini perintah papahnya kayla"

" loh kok perintah papah nya kak Kayla?" Aza merasa bingung

" papah Kayla yang biayain semua fasilitas kita di Bali. Dari tiket dan semuanya. Bukan dari sekolah. Beliau terpaksa suruh kita cuman sampe Jumat karena perusahaannya butuh kayla" jelas Fares. Semuanya menatap Kayla dengan kagum. Bahkan Aza membulatkan mulutnya.

Oh ayolah, Aza sungguh tidak menyangka kalau Kayla berperan besar di keluarga nandhata grup. Dengan pakaian seperti Eman? Sungguh Aza ingin melihat bagaimana Kayla memimpin perusahaan. Gadis dingin seperti Kayla? Yang benar saja!

" tutup nih mulut! Kemasukan setan baru tau rasa lo" Oza menutup mulut Aza dengan steak yang sudah di potong potong. Aza langsung menepisnya.

" Iyah! Lo setannya" kesal gadis itu.

" gak ada setan seganteng gue"

" Lo aja gak tau kalo gue liat setan seganteng bang leksa" semuanya tertawa kecuali leksa dan Oza tentunya.  lalu ritual sarapan pagi dilangsungkan saat itu juga

.....

" hah, lega nya bisa liburan" ucap Aza setelah membuang nafas dan kembali menghirup udara pantai sambil terpejam.

Aza sudah siap membawa godybag yang berisi karpet piknik untuk menikmati pantai bersama Oza. Aza tersenyum. Rambut nya tertiup angin menghalangi wajah cantik yang sedari tadi Oza pandangi.

Oza mengeluarkan ponselnya dan memotret Aza yang tengah membenarkan rambut karena menghalangi wajahnya.


Lagi dan lagi, Aza menyadari bidikan Oza. Namun gadis itu tidak marah, seolah tidak ingin merusak mood nya saat ini. Ia memilih kembali memandang kolam yang di buat tuhan dengan indahnya

Oza & Aza [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang