WARNING!
cerita ini tidak berdasarkan waktu yang teratur sehingga author bisa saja tiba tiba mengubah waktu dalam cerita terlalu cepat.
Jika anda suka lanjutkan membaca, jika tidak tinggalkan lapak ini sekarang juga.
Saya tidak memaksa kalian untuk membaca cerita saya. Jika kalian membuka karya saya itu karena keinginan kalian sendiri.
Jadi silahkan nikmati cerita yang subhanallah tidak jelas ini :)
Dan untuk pembaca setia, jangan lupa votment ;)
****
Oza menjatuhkan tubuhnya di atas kasur dan memejamkan matanya perlahan.
Sampai akhir nya ia harus terbangun karena mendengar bundanya berteriak agar ia ikut makan malam.
Ia turun kebawah dan lihat ada Ganendra juga disana. Ayah nya bahkan belum mengganti pakaian kerja nya meski kini Kim sedang membuka dasi sang suami.
Oza duduk di samping leksa yang kini sudah menyantap makannya dalam diam
Sampai akhirnya ponsel Ganendra berbunyi dan pria itu segera mengangkat nya.
“ saya akan melakukan pesta pembukaan perusahaan baru. Saya harap kamu datang bersama anak mu yang sudah kita bicarakan” ucap pria di sebrang telpon. Leksa bahkan Oza memandang ayahnya yang kini terdiam memandang kedua anaknya.
“ baik Rio. Tentu saja saya akan datang” lalu menutup telponnya.
“ siapa yah?” tanya Kim.
“ bunda ingat Rio? Dia mengundang kita dan anak anak untuk datang ke pesta perusahaan baru nya”
“ rio semakin sukses ya?” Ganendra mengangguk.
“ Rio siapa yah?” tanya Oza.
“ ah, ayah lupa cerita. Om Rio itu teman papah dan sekaligus orang yang meminjamkan modal kepada ayah waktu dulu” Oza dan leksa mengangguk paham.
“ jadi, bulan depan kita ke Prancis dan dua Minggu disana. Karena ayah juga punya urusan disana”
“ Abang gak bisa ikut. Ada acara bareng temen juga urusan kerjaan yang belum selesai” Ganendra mengangguk.
“ cukup dua hari kamu bisa balik lagi ke indo bang.” leksa mengangguk. Jika seperti ini berarti ayah nya benar benar membutuhkannya.
“ kamu ikut ya za. Dan maaf untuk kali ini kamu gak bisa ajak Aza dulu”
“ kenapa?"
“ pertama, karena kita pergi di waktu sekolah, kedua disana kita bukan untuk berlibur, ketiga waktu kita disana gak sebentar” jelas Ganendra.
Leksa menyentil kening Oza.
“ bangun oy! Itu anak orang bukan anak Lo, gak usah Lo bawa bawa sampe urusan kerjaan bokap” ujar leksa.
“ tapi biasanya fine aja kan kalo kita bawa aza”
“ Lo tadi udah denger penjelasan ayah kan?”
“ okeh ” Oza tidak mau memperpanjang masalah. Oza hanya merasa aneh kenapa Aza tidak di perbolehkan ikut padahal gadis itu sudah mengelilingi hampir sepuluh negara hanya karena Oza ikut dalam pekerjaan ayahnya.
Mereka melanjutkan makan malam dengan diam.
.....
“ momy, Aza mau nasi liwet dong” Aza terus merengek lantaran meminta Lusi untuk membuat nasi liwet yang ia sendiri tidak tau bagaimana cara membuatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oza & Aza [SUDAH TERBIT]
Fiksi RemajaDI HAPUS SEBAGIAN UNTUK KEPENTINGAN PROSES PENERBITAN Ever rank #1 in remaja #1 in cinta SMA #3-friendzone #2 in teenage #1 in kiss #8 in young adult # 177 in romance. #55 in fiksiremaja #130 in humor .... Ketika takdir, penulis, dan Tuhan tidak...