Lo makin jelek tau gak!
***
Oza sudah menunggu Aza di depan rumahnya sambil memanaskan motor ninjanya.
Tak lama Aza datang dengan penampilan yang sedikit berbeda. Kali ini dia memoles wajahnya dengan sedikit make up natural, mengikat rambut nya dengan rapih dan hal itu cukup membuat Oza terdiam memperhatikan gadis itu.
“ ngapain lo liatin gue?” tanya Aza, mendengar pertanyaan itu Oza segera memberi Aza helm nya.
“ Lo kira fungsi mata untuk mengeluarkan urine? Sinting!”
“ gue cantik kan hari ini? Ya iyalah, gue mau ketemu kak radit! Bye aja jomblo”
“ dih ngaca! Muka lo mirip kalajengking!” Aza memajukan bibirnya dan segera mengeluarkan kaca di dalam tasnya.
“ gini nih, mata manusia yang terbuat dari tanah kuburan. Gak bisa bedain muka orang cantik sama kalajengking!” kesal Aza setelah bercermin.
Tentu saja Oza berbohong. Aza tampak cantik hari ini. Tapi alasan bertemu dengan Radit yang membuatnya malas memuji gadis itu.
“ orang yang nilai! Bukan diri sendiri!” Aza terdiam kemudian dia segera menaiki motor Oza.
“ cepetan ah! Keburu telat!”
*****
“ hai za, Lo udah sehat? Udah mendingan kan? Kemarin kata dokter apa? Lo baik baik aja kan?”
Aza dan Oza yang baru saja duduk di kursi mereka langsung di hujani pertanyaan dari Laura.
Oza tidak membalas pertanyaan Laura, bahkan melihat gadis itu pun tidak. Aza yang melihat Laura mengerucutkan bibirnya segera menyikut tangan Oza. Agar dia merespon Laura.
“ gue fine” jawab Oza sambil memainkan ponselnya tanpa melirik Laura.
“ baguslah, nih buat lo”
Laura menyodorkan susu kotak ultra milk kepada Oza, awalnya Oza menolak namun lengannya kembali di cubit oleh Aza. Yang mengharuskannya menerima susu tersebut.
Mengapa juga Laura harus memberi nya susu kotak? Dikira bocah ingusan apa? Gak sekalian aja kasih kinderjoy.
Laura yang melihat gelang Oza saat terulur untuk mengambil susunya pun diam mematung. Pasalnya gelang itu adalah gelang yang banyak di pakai sepasang kekasih.
Laura menatap cowok itu yang kini tengah memainkan ponsel nya. Sekalipun, Oza tidak pernah meliriknya bahkan menatap nya. Tiga tahun, waktu yang cukup lama untuk memendam perasaan nya dan Laura harus mendapatkan hati nya.
Laura melirik leher Aza dan berpikir sahabatnya itu memakai kalung kunci nya. Entah Laura sudah gila atau apa, ia menghela nafas lega saat melihat leher Aza tanpa kalung itu. Laura hanya berharap, semua ketakutan yang selalu di pikirkan nya selama ini tidak pernah terjadi.
Karena apapun yang Laura ingin, harus ia miliki. Tak ada sedikitpun pengecualian, pada siapapun itu.
Laura mengajak Aza kekamar mandi untuk menanyakan perihal tentang gelang itu.
Sesampainya di kamar mandi Laura langsung mengintrogasi aza bahkan membuat aza kebingungan.
“ za, Lo tau kan gelang yang tadi di pake Oza?” Aza terkejut karena Laura menanyakan itu
Apakah Aza harus jujur bahwa gelang itu pemberian orang tuanya dan berharap Aza menjadi kekasih Oza?
“oh i-itu, Iyah gue denger nyokapnya ngasih dari london.” bohong Aza.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oza & Aza [SUDAH TERBIT]
Genç KurguDI HAPUS SEBAGIAN UNTUK KEPENTINGAN PROSES PENERBITAN Ever rank #1 in remaja #1 in cinta SMA #3-friendzone #2 in teenage #1 in kiss #8 in young adult # 177 in romance. #55 in fiksiremaja #130 in humor .... Ketika takdir, penulis, dan Tuhan tidak...