Bunda Kim berjalan menaiki tangga dan masuk kedalam kamar untuk membangunkan Oza dan Aza. Sangat sulit membangunkan dua makhluk ini. Alarm saja tidak ada yang selamat saat mereka berdering.
Bunda Kim terkejut saat melihat kaki Oza yang menimpah tubuh kecil gadis itu.
" Oza, nak bangun. Kaki kamu timpah Aza, kasian dia. Oza, ayo dong bangun" Oza dan Aza menggeliat secara bersamaan.
" ish! badan gue sakit!" teriak aza berusaha menyingkirkan kaki Oza dengan mata yang masih tertutup kemudian dia langsung duduk. begitu juga dengan Oza.
" Bun Oza gak sekolah yah" pinta Oza sambil menggaruk rambutnya.
"emangnya kenapa?"
" kepala sakit nih" keluhnya sambil memijat kepalanya sendiri.
" yaudah, nanti bunda panggil dokter Fero ya, Udah tidur lagi. Aza cepet mandi yah sayang. Nanti bareng bang leksa aja ke sekolahnya". Aza mengangguk sedangkan Oza kembali tidur.
Setelah bunda pergi dari kamar, bukannya bangun, Aza memilih kembali berbaring lalu menindih tubuh Oza yang tertutup selimut.
" sinting lo yah! Mandi sana! Pusing tengkorak kepala gue, deket lo mulu" ketus Oza sambil mendorong Aza sampai jatuh ke bawah.
" dasar lo! Alesan mulu, ngomong aja kalo males sekolah!" balas Aza sambil menendang kaki Oza membuat pria itu meringis.
" suka suka gue!"
" cih! Anak bunda!"
" apa Lo bilang?"
" kaga!" Aza segera berlari memasuki kamar mandi sebelum hidungnya pindah kebelakang karena berani mencibir Oza.
*****
" bang, anterin Aza yah" pinta bunda di sela sela sarapan. Hanya ada ketiganya karena Oza sedang berada di dalam kamar bermanja manja dengan guling dan kasurnya.
Leksa tidak menjawab, sudah jelas sekali jawaban cowok es itu adalah 'tidak' Lagi pula aza akan memilih naik taksi dari pada harus mendapat tatapan tajam dari fans garis keras leksa di sekolah nanti. Memikirkannya saja membuat bulu kuduk aza berdiri.
" gak papa kok tan, Aza sendiri aja"
" eh, kan mobil kamu lagi di service"
" hm Iyah sih, tapi gak papa kok nanti tinggal naik taxi, grab atau apapun yang penting nyampe sekolah bukan akhirat hehe" jawab Aza.
" apa mau minjem mobil Oza? Gak papa pake aja" aza kembali menggeleng.
" enggak deh tan, Oza kan lebih sayang mobil nya dari pada Aza. Misalnya nih, Aza tabrakan, terus Mobil nya lecet, tapi Aza nya patah tulang. Kayaknya walaupun Aza kritis juga, dia bakal bentak bentak Aza tan gara gara mobil nya lecet" Bunda Kim hanya mengangguk sambil tertawa.
Setelah selesai makan, Aza segera mengambil tasnya dan menyalimi tangan bunda Kim.
Leksa berangkat terlebih dahulu meninggalkan Aza yang kini tak hentinya berdecak sebal sambil berjalan menuju halte.
Aza menengok ke kanan dan ke kiri dan berharap taxi segera datang agar ia tidak terlambat menuju sekolah.
Namun seseorang menggunakan motor ninja berwarna kuning berhenti tepat berada di depan nya. Kemudian laki-laki itu membuka kaca helm nya dan menatap mata Aza yang membulat karena terkejut.
"ka Radit?"
" Lo aza kan? mau kesekolah?" tanya nya. Radit terkekeh saat melihat ekspresi gadis itu yang masih terdiam antara sadar dan tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oza & Aza [SUDAH TERBIT]
Fiksi RemajaDI HAPUS SEBAGIAN UNTUK KEPENTINGAN PROSES PENERBITAN Ever rank #1 in remaja #1 in cinta SMA #3-friendzone #2 in teenage #1 in kiss #8 in young adult # 177 in romance. #55 in fiksiremaja #130 in humor .... Ketika takdir, penulis, dan Tuhan tidak...