“ Rere! ” panggil Laura saat melihat Rere berjalan bersama veno dan Wisnu ke arah kantin.
“ wet, ayo. Perut demo nih”
Laura berjalan mendekat dan merangkul pundak Rere. Veno dan Wisnu langsung duduk di kursi kantin. Sedangkan Rere dan laura memesan.
Oh ya, sudah beberapa hari ini mereka satu meja dengan oza, Wisnu dan Veno. Itu karena Laura yang tiba tiba dekat dengan Oza, dan aza yang jarang makan lagi bersama mereka.
karena aza memilih makan siang bersama radit.
“ gue pengen cerita, tapi gue mohon Lo harus percaya sama gue” bisik Laura.
“ tentang apaan?” tanya Rere penasaran. Laura terdiam menatap sekitarnya lalu kembali berbisik.
“ tentang Oza dan Aza.”
****
“ selamat guys! Proposal kita di terima kepsek! Yup kita bakal jadi ke Bali ” teriak Fares kepada semua siswa yang ada di ruangan OSIS.
“ buat tiga hari kedepan kalian bakal dapet Dispen. Jadi, ini kesempatan kalian buat banyak belajar lagi” ucap radit bergantian.
“ kak kita berangkatnya kapan?” tanya Aza. Semuanya ikut mengangguk.
“ Minggu ini” jawab radit sambil tersenyum. Aza ikut membalas.
“ ngedadak amat! emang kaga mepet banget? Kita belum nyiapin semuanya” tanya Oza.
“ oh tenang aja. Karena lomba kali ini kita cuman bakal meneliti jenis tumbuhan dan makan. Nyari bakteri baru di dalam nya. Dan kita juga di sediain lab buat latihan prakteknya disana selama 4 hari. Jadi santai aja, kita cuman butuh latihan dasar. Ini sama kaya yang selalu kita pelajari guys. Karena gue yakin kalian orang orang cerdas” jelas Fares.
“ yup! Itung itung sekalian liburan. Kepsek bilang, kalo kalian menang hari kita ditambah. Jadi kita seminggu di sana.” ucap radit. Semuanya bersorak.
Mendengar itu dari radit membuat mereka bersemangat Dan mulai membuka buku buku mereka.
Oza mendekat ke arah Aza yang kini tengah membaca bukunya sendirian.
“ za.” panggil Oza.
“ ya Allah ya Gusti, tadi pagiakan apaan ya sampe mules begini” pekik Aza tidak memperdulikan Oza yang berbicara kepadanya. dan pergi meninggalkan tempatnya yang baru saja Oza singgahi. Tentu saja Oza tahu bahwa Aza tengah menghindarinya.
Aza tidak membalas pesan nya, dan pagi tadi Aza memilih pergi sekolah bersama radit. Sarapan pagi yang bahkan bunda Kim siapkan tidak di sentuhnya sama sekali.
Di kelas tadi, Aza hanya fokus pada papan tulis bahkan dia bertukar tempat duduk dengan Tiara teman sekelas mereka.
Dari pagi Aza sama sekali belum berbicara kepada Oza. Mungkin ucapan lelaki itu benar benar menyakiti perasaannya.
***
Rere menatap mata Laura dengan intens. Berharap ada ke bohongan di sana. Namun ia tidak menemukannya.
“ Lo gak percaya sama gue re?” tanya Laura. Rere terdiam. Masih berfikir keras dengan ucapan yanv di dengarnya.
Aza yang Rere tahu selama ini tidak mungkin berbuat seperti itu kepada Laura. Dia sangat menyayangi teman temannya.
“ gue tau Lo gak bakal percaya. Tapi gue bisa buktiin dari oza.” ucap Laura mengecilkan suaranya. Agar veno dan Wisnu tidak mendengar.
“ gue tau sekarang Lo Deket sama Oza. Tapi gue gak yakin kalo Aza juga berusaha ngambil Oza dari Lo. Toh mereka dari dulu memang Deket kok”
KAMU SEDANG MEMBACA
Oza & Aza [SUDAH TERBIT]
Novela JuvenilDI HAPUS SEBAGIAN UNTUK KEPENTINGAN PROSES PENERBITAN Ever rank #1 in remaja #1 in cinta SMA #3-friendzone #2 in teenage #1 in kiss #8 in young adult # 177 in romance. #55 in fiksiremaja #130 in humor .... Ketika takdir, penulis, dan Tuhan tidak...