" lo lebih cantik kaya gitu. Sumpah gue suka"
****
Jam menunjukan pukul 05.00 subuh. Oza terbangun dan mendapatkan Aza yang tertidur pulas di tangan sebelah kirinya. Ia berharap dirinya tidak memeluk gadis ini semalaman.Oza menarik perlahan tangannya agar Aza tidak terbangun. Namun gadis itu bergerak dan menindih tangan Oza lebih dalam lagi sehingga membuat Oza benar benar memeluknya. Bahkan bibir mereka hampir saja bersentuhan.
Oza berusaha menelan ludahnya yang entah mengapa sulit ditelan. Ia kembali berusaha melepaskan tangannya dan kali ini benar benar berhasil.
Oza langsung mandi dan menyiapkan sarapan untuk Aza.
Setelah selesai, Oza kembali ke kamar dan melihat gadis itu sudah terbangun dengan pandangan kosong lurus kedepan.
" ngapain Lo ngelamun?" tanya Oza.
" masa gue mimpi Lo cium gue pas lagi tidur" jawab nya sambil berpikir keras.
'ukhuk!' Oza tersedak salivanya sendiri. Tiba tiba ia teringat kejadian saat bangun tidur.
"heh bayi bajang! jangan jangan lo mesumin gue?"
" dih, gak selera gue grepe grepein anak monyet" jawab Oza dan berlalu pergi meninggalkan Aza begitu saja.
****
Hari ini adalah hari dimana Aza dan Oza memasuki sekolah menengah atas untuk pertama kalinya. Dan saat ini pula mereka tengah menyiapkan penampilan aneh mereka untuk mos di sekolahnya nanti. Oza tertawa melihat Aza dengan penampilan anehnya. Bagaimana tidak? Rambut yang di kuncir dua dengan pita yang mengikatnya, bolo bolo di pipi dan kalung permen yang melingkar di lehernya. Serta tidak lupa, baju putih kebesaran dan rok hitam kotak-kotak di atas lutut yang di kenakan nya.
Aza terdiam. Mata nya terpaku melihat tawa Oza yang jarang sekali di perlihatkan. Entah mengapa, ia merasa senang karena tawa itu terbentuk akibat penampilan anehnya. jujur, biasanya tertawa seperti itu hanya Oza perlihatkan kepada sahabat laki-laki nya Wisnu dan Veno. Jika kepadanya, mungkin hanya terkekeh kecil dan tersenyum sangat tipis.
" tapi serius, Lo lebih cantik kaya gini. Gue demen sumpah" Aza masih terdiam. Ini juga kali pertama Oza menyebutnya cantik.
" ngaca dong! Liat penampilan lo tuh, udah kaya orang di cabulin!" kesal Aza. Oza melirik pakaiannya.
" dih, gue udah kaya oh sehun begini."
" bodo amat anjir" kesal Aza. Sambil berjalan memasuki mobil Oza.
*****
" untuk anak anak yang mengikuti MOS saat ini berkumpul di aula sekolah sekarang juga. Menyatu dengan kelompok nya masing masing. Di beri waktu 5 menit dari sekarang" teriak ketua OSIS atau panitia yang tak lain adalah kak Fares.
Oza mencari di mana keberadaan Aza karena dirinya baru saja keluar dari tolilet. Ia berdecak saat melihat gadisbitu terus berdiri di tengah lapangan, sendirian, dengan senyuman yang tidak luntur sedikitpun. Mata gadis itu memandang lekat dua cowok yang berada di atas panggung kecil tepat di depan nya yang terus berteriak memerintah agar peserta MOS segera ke aula. Oza berdecak lalu berjalan menghampiri Aza.
" Ngapain?"tanya Oza membuat Aza terkejut.
" ish bisa gak sih Lo kalo dateng ketuk pintu dulu"
" Lo kira di sini ada pintu!" kesal Oza Setengah berteriak di telinga Aza.
Aza mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Setelah menyadari apa yang di lakukan nya, Aza dengan tanpa malu nya hanya menampilkan deretan gigi nya. Jika saja bukan sahabat nya, Oza bersumpah untuk mencakar gadis ini hingga tidak tau mana kulit mana daging.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oza & Aza [SUDAH TERBIT]
Teen FictionDI HAPUS SEBAGIAN UNTUK KEPENTINGAN PROSES PENERBITAN Ever rank #1 in remaja #1 in cinta SMA #3-friendzone #2 in teenage #1 in kiss #8 in young adult # 177 in romance. #55 in fiksiremaja #130 in humor .... Ketika takdir, penulis, dan Tuhan tidak...