2: Bahagiakah?🍁

16.2K 747 16
                                    

Kebahagiaan bukanlah sesuatu yang siap untuk dipakai, kebahagiaan berasal dari tindakan kita sendiri



Jam sudah menunjukkan angka sebelas malam, yang ditunggu belum juga pulang.

"Kemana dirimu mas? Aku mau kasih kabar gembira buat kamu"

Icha yang berada dikamar terpaksa keluar untuk memastikan apakah Arif udah pulang. Tapi hasilnya nihil takada suaminya di ruang tengah, biasanya disaat pulang kerja Arif selalu duduk diruang tengah untuk melepas penatnya sebelum masuk ke kamar.

Kegelisahan mulai dirasakan Icha, dilihatnya keluar belum juga ada mobil masuk ke perkarangan rumahnya. Icha memutuskan untuk menghubungi suaminya, ia kembali lagi kekamar mengambil handphone miliknya dan mengetik kata demi kata menjadi sebuah kalimat, tak butuh waktu lama Icha langsung mengirim pesannya.

Icha

Assalamu'alaikum mas. Mas dimana kok belum pulang?

Melihat pesannya tidak dibalas Arif, Icha mencoba menelpon suaminya, tak ada suara dari seberang sana nomornya gak aktif.

"Mas dimana sih? Nomornya gak aktif lagi. Telepon rekan mas Arif aja kalinya mungkin ia tahu keberadaan mas Arif"

Dicarinya nomor telepon sekretaris suaminya dan langsung menelepon nya. Hasilnya juga sama.

"Apa aku bilang ke ummi aja ya?

Icha berfikir sejenak

Enggak, ummi abi gak boleh ikut terlibat dalam rumah tanggaku. Aku harus bisa sendiri. Jalan satu-satunya adalah mencari mas Arif"

Dengan tergesa-gesa Icha keluar untuk mencari suaminya. Alamat mana yang harus didatangi nya?

Dengan mengendarai sepeda motor miliknya ia terus mencari keberadaan suaminya, udah beberapa tempat yang ia datangi tapi tidak ada suaminya disana.

Rasa capek pun mulai terasa, ia memutuskan berhenti sejenak diwarung.

Saat hendak duduk di kursi yang disediakan oleh pemilik warung ia malah tak sengaja melihat mobil yang dikendarai suaminya.

Dengan plat nomor yang sangat dihafalnya. Rasa penasaran muncul di benaknya. Ia langsung mengikuti suaminya dari belakang.

Ia sengaja agak berjarak beberapa meter dari mobil suaminya agar tak ada kecurigaan dari sana.

Mata nya terus memandang orang yang ada didalam mobil tersebut. Terbelalak sepasang mata icha ketika ia melihat seorang wanita merebahkan kepalanya di bahu suaminya.

Rasa nyeri di dada semakin mencabik, dan hampir saja ia hilang kendali, ia terus beristigfar, minta pertolongan Allah.

Ketika mobil avanza yang dikendarai suaminya masuk ke komplek perumahan. Icha menyadari ini jalan menuju kerumah bu Shella sekretaris suaminya.

Mau ngapain mereka? Rasa sakit hatinya makin terasa apakah ini jawaban dari nomor yang gak aktif tadi?

Mobil milik suaminya pun berhenti tepat didepan rumah sederhana berwarna putih

Turun seorang wanita dari dalam mobil membukakan pintu mobil sebelahnya

Semakin sesak rasa didada Icha ketika melihat suaminya jalan dan dirangkul wanita itu wanita yang sangat ia kenal.

Saat Mereka berjalan masuk kedalam. Ichapun mengikutinya dan mengendap dibawah pohon mangga.

Ia menunggu waktu yang tepat membuat suami nya nyaris kaget akan kehadirannya

Ia terus menunggu sampai mereka keluar tak butuh waktu lama nunggu, mereka akhirnya keluar dengan tawa yang sangat bahagia, Tapi setelah melihat seseorang berdiri dihadapannya raut wajah mereka berubah drastis

"Icha, kok kamu? Bu..bukannya ini kamu? Menujuk wanita disebelahnya
Ia menyipitkan matanya berusaha mengenali wanita disampingnya

"Loh kenapa begini? Tukasnya seperti orang linglung

"Kenapa bingung mas? Apa yang kamu perbuat sampai kamu pura-pura lupa gini?
menghindari atas apa yang kamu lakukan dengan cara berpura pura lupa? Tidak perlu membelitkan kata-kata mas, oh ya kamu bilang perempuan itu aku? Apa yang ada difikiran kamu mas? Sampai kamu mengira perempuan itu aku?" Icha mengeluarkan semua uneg uneg dihatinya

"Aduh" ia memegangi kepalanya

Mm.. Mas.. Mas bisa jelasin sayang" menarik tangan Icha

"Apa yang mau mas jelasin? Perselingkuhan mas dengan wanita ini?"
Menunjuk wanita yang berada disamping suaminya

"Mbak, ini gak seperti yang mba kira kok" memasang wajah sedihnya

"Tega kamu ya merebut orang yang sangat aku cintai"

"Sayang.." Merangkul istrinya

"Lepasin aku, Beginikah perlakuan mas menghancurkan perasaanku?"

Air mata Icha jatuh membasahi pipi nya

"Awalnya aku bahagia karena kabar kehamilan aku, tapi disaat aku melihat apa yang semestinya tidak pantas aku lihat. Kebahagiaanku kini hilang mas"

---------

Semoga readers suka cerita aku🙌🏻

Jangan Lupa Baca Surah Al-kahfi ya💫

Hati Yang Tersakiti [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang