Urusan Perasaan Itu Ajaib Sekali, Bahkan Bisa Membuat Sepi Ditengah Keramaian, Ramai Ditengah Kesepian
-Tere Liye-
***
Semenjak kejadian kemarin menimpanya ia tidak berani lagi berpergian sendiri, Kemanapun harus ditemani keluarganya
Dengan didampingi Ummi nya ia pergi ke toko busana syar'i ingin melihat khimar dan juga gamis"Ummi tunggu diluar aja ya nak" Langkah Cahya terhenti saat berada di depan ruko berlantai dua
"Ngga masuk aja mi, lihat-lihat sekalian cuci mata"
"Ummi disini aja, kalau Ummi ikut kedalam pasti gak bisa tahan selera" cletuk Cahya
"Kalau ada yang pas dihati Ummi ambil aja ntar Icha bayarin"
Icha tau pasti tawarannya ditolak, meskipun sama anak sendiri Cahya bukanlah tipe wanita yang bila ditawarkan sesuatu langsung mengambil begitu saja. Ia pasti memikirkan jumlah nominal nya. Apalagi anak nya sekarang tengah mengandung pasti banyak keperluan.
"Nggak usah Cha, Ummi kasih tau ya kamu itu jangan terlalu boros fikirkan keuangan kamu"
"Iya mi Icha tau kok, Tabungan Icha masih ada InsyaAllah cukup untuk lahiran nanti"
"Maka dari itu kamu harus belajar hemat nak, keluarkan uang seperlunya saja"
"Tapi kan Rezeki Allah yang ngatur mi, jadi kita gak perlu khawatir akan kekurangan rezeki. Setiap makhluk yang bernyawa pasti Allah cukup kan Rezekinya"
Cahya cuma bisa tersenyum mendengar penjelasan anak nya
"Yaudah Icha masuk dulu ya mi, Ummi duduk disitu aja biar gak capek" Tunjuk Icha ke warung sebelah yang disediakan kursi
***
Pakaian syar'i tersusun rapi, tiap sudut diletakkan hiasan bunga agar indah dipandang. Selain bersih dan juga adem toko syar'i ini mempunyai anggota pekerja yang ramah. Pelayanan nya membuat pengunjung betah berlama-lama didalam, penataan pakaian nya sangat terlihat rapi nan elegant. Dilantai satu cuma dipenuhi gamis, gaun pengantin, dan beberapa flat shoes. Sedangkan dilantai dua berisikan berbagai khimar, mukenah, cadar, kaos kaki dsb...
Karena letak khimar berada dilantai dua Icha harus melewati tangga untuk sampai kesana
"Assalamu'alaikum mba selamat berbelanja" Ucap pekerja menghampiri
"Wa'alaikumussalam, saya mau lihat-lihat dulu"
"Oh iya silahkan kak" menganggukan
Icha kebingungan memilih, begitu banyak khimar yang bagus menurutnya, ia mencari khimar yang tidak tembus pandang bila dilihat. Icha tengah membandingkan dua khimar yang dipegangnya.
"Warna merah hati atau hitam ya? Keduanya sama-sama bagus" Ucap Icha bolak balik melihat khimar dikiri kanan tangan nya
"Merah bagus enak dilihat" saut lelaki dibelakang Icha
Icha langsung menoleh ke pemilik suara tersebut
"Eh, iya. Tapi bukan soal enak dilihat sih, karena fungsi hijab kan untuk menutupi bukan untuk menyenangi pandangan manusia"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hati Yang Tersakiti [Revisi]
De Todo[SEBELUM MEMBACA, JANGAN LUPA FOLLOW AKUN INI] Apabila tidak sanggup mempertahankannya, maka lepaskanlah. Meskipun sulit. Namun itu lah yang terbaik untukmu. Tuhan memiliki cara tersendiri menyatukan serta memisahkan dua insan yang saling mencintai...