Budayakan Voment dulu yah :*
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Kamu gak apa-apa, kan?"
"Iya gak apa-apa kok, Ndra" jawab Annasya yang baru saja keluar dari toilet sambil menunduk merapikan seragamnya.
"Ngapain kesi-"
Annasya terkejut seketika menatap sosok yang sudah berdiri dihadapannya sambil berpangku tangan di dadanya.
"Ndra? Sejak kapan namaku berubah, Sya?"
"Eh.. Anu"
"Anu apa? Jawab"
"Lha kamu ngapain disini? Tau dari mana?"
"Ngikutin kamu. Puas?" jawab Ardi dengan nada sedikit keras.
"Gak usah ngegas kali, Kak"
Annasya memalingkan wajahnya kemudian melangkah pergi dari hadapan Ardi. Lalu langkahnya mulai menjauh dari toilet tadi, kali ini kakinya hendak menaiki anak tangga, namun dengan rasa kesal ia memukul kepalanya sendiri.
"Bego"
Kenapa gak cegah aku sih. Bego emang.
Sebelum naik ke kelasnya, Annasya hendak memutar ke arah sebelumnya, memastikan apakah Ardi masih diposisinya yang berdiri di depan toilet perempuan atau....
"Ahh mungkin dia sudah pergi"
Sepasang sepatu berada tepat di hadapannya, lalu ia menengadahkan kepalanya buru-buru.
"Siapa yang pergi? Indra?"
Wajah Annasya yang masih tercengang kehadiran Ardi dihadapanya mulai berubah menatap Ardi dengan kedua matanya tajam.
"Hei"
Annasya memiringkan kepalanya melihat sosok dari kejauhan yang tengah berjalan terburu-buru bersamaan dengan kepala Ardi yang sudah mengikuti arah pandangan perempuan yang dihadapannya itu.
"sayangku, hari ini kamu cantik......"
***
Setelah kejadian di kantin yang membuat baju Annasya basah, Indra dan teman-temannya membayar makanannya lalu mencari keberadaan Annasya.
Hendak mendekati toiet, mereka bertiga diam ditempat, menikmati pemandangan yang tak pernah ia lihat sebelumnya.
"Wahh atos gelo teh Annasya" ucap Nando
"He'eh ternyata Annasya bisa ya buat Kakak Kelas kita ini yang ketampanannya sudah tak tertandingi, jatuh cyintaahhh" sahut Iyan
Sedangkan Indra masih saja terdiam memandangi mereka berdua yang sudah adu mulut, tentunya sebagai teman yang baik, Indra tak ingin hanya berdiam tak melakukan apa-apa apalagi menyangkut soal Annasya.
Melihat Annasya sudah berjalan dengan cepat ke arah kelasnya, Indra meninggalkan Nando dan Iyan lalu mengejar Annasya.
"Do, Yan, mohon doa dan bantuannya" Indra berhenti mengejar Annasya dan malah menatap Nando dan Iyan dengan gaya menggesekkan kedua telapak tangannya memohon.
KAMU SEDANG MEMBACA
He Is Mine
Teen Fiction[MAAF. Beberapa part sudah di unpublish. Banyak revisi cerita.] Seorang gadis remaja ini, bernama Annasya. Memiliki seorang sahabat yang pintar, bernama Sally. Sejak perjumpaannya saat itu, menjadikan mereka lebih dekat dan menjadi akrab. Namun, di...