Assalamu'alaikum.
Mengenai ganti judul cerita ini, Author pilih "He is Mine"
Alur cerita tetap sama seperti di outlinenya, namun dalam pengembangan ceritanya agak meluas tapi intinya sama.
Latte dan dirimu
Jika barista mengatakan Very Milky Coffee adalah Latte
Aku akan mengatakan dirimu adalah kopi susu
Kenapa?
Karena sikapmu yang seperti kopi itu
Hanya akan kamu tunjukkan pada mereka yang tak mengenalmu
Dan sikapmu yang seperti susu
Hanya akan kau tunjukkan pada orang yang kamu sayangi
Termasuk diriku J
-A.M-
Di sebuah ruang café bernuansa classic dengan bangku dan pernak-pernik berdasar pada bahan kayu, menjadi pusat nongkrong bagi para muda-mudi di waktu senggang. Terlebih para barista juga pelayan yang sangat ramah, akan menambah harga jual bagi para pengunjung.
Pintu kaca dengan gagang besi putih terdorong ke dalam ruang café. Senyumnya begitu merekah saat pandangannya bertemu dengan barista yang sedang melap beberapa gelas di hadapannya. Siang itu, pengujung tak begitu ramai, jadi dengan leluasa ia memilih tempat duduk untuk bersantai ria dengan laptop yang sudah di genggamannya.
Ia memilih meja di samping jendela kaca yang berukuran besar sebagai tempat favoritnya selama café tersebut resmi di buka. Kemudian, ia mendekati seorang barista di balik meja bar yang sejak tadi tersenyum lepas saat ia memasuki café.
"Sendirian, lagi?" tanya Ilham-salah satu barista sekaligus pemilik café.
Annasya mengangguk sambil duduk di kursi kayu yang agak tinggi di depan meja bar café
"Pesan apa, Sya?"
"Seperti biasa kak, Hot Latte"
Ilham tersenyum pada Annasya dan bergegas menyiapkan bahan untuk membuatkan salah satu kopi favoritnya. Ia mengambil teko susu sedang dan mengisinya dengan susu cair. Kemudian perlahan ia menenggelamkan tongkap uap sekilas ke pangkal permukaan susu. Setelah buih susu mulai terlihat lembut, ia mulai menenggelamkannya steam wand memutar dengan asumsi meratakan bagian yang tidak terkena steam.
Susu yang sudah di steam ia diamkan sejenak sambil mengambil mug sedang dan mengisinya dengan sedikit espresso. Lalu ia mulai mengisi susu ke tengah-tengah mug dan ia mulai membuat art spesial untuk pengunjung setia, Annasya.
Setelah jadi, Ilham memberi kode pada salah satu pelayan untuk membawa secangkir latte panas ke meja yang di isi dengan seorang wanita yang menguraikan rambutnya dengan pakaian kaos seperempat lengan juga rok coklat susu sebetis. Disamping cangkir Annasya, ia sisipkan sebuah dua notes berwarna kuning dan juga pulpen. Notes pertama tertulis "Jangan lupa quotesmu hari ini" dan notes kedua dibiarkan kosong begitu saja. Seperti hatinya yang tengah kosong.
Annasya yang sedari tadi menatap laya laptopnya, di tambah dengan jemarinya yang menari-nari di atas keyboard, seketika pandangannya beralih ke salah satu pelayan yang menghampirinya dengan membawa secangkir latte pesanannya, dan juga notes di samping laptopnya.
Ia melirik notes yang sudah terisi oleh satu kalimat yang berhasil membuat senyumnya terukir. Lalu, ia mengambil notes yang kosong dan menoleh pada Ilham.

KAMU SEDANG MEMBACA
He Is Mine
Teen Fiction[MAAF. Beberapa part sudah di unpublish. Banyak revisi cerita.] Seorang gadis remaja ini, bernama Annasya. Memiliki seorang sahabat yang pintar, bernama Sally. Sejak perjumpaannya saat itu, menjadikan mereka lebih dekat dan menjadi akrab. Namun, di...