Setelah mobil terparkir, Jisoo memberanikan diri untuk berterima kasih dan segera pergi menuju kelasnya. Walau Jisoo sudah mati-matian bersuara, tetap saja Taehyung hanya membalasnya dengan gumaman.
Sebelum sampai kelas, Jisoo pergi menuju lokernya untuk mengambil buku catatanya yang tertinggal kemarin.
Senyuman nanarnya kembali terukir kala melihat sampul buku tersebut."Taehyung"
Itulah yang ia lihat pada sudut bukunya. Ia tak pernah menulis banyak pada buku ini, ia takut lembar demi lembar buku pemberian kakaknya akan habis.
Buku tersebut Taehyung berikan ketika beberapa bulan lalu, Jisoo lupa membawa buku catatanya, dasar teledor! Begitu katanya.Lagi lagi ia memeluk salah satu barang yang berkaitan dengan kakak laki-lakinya
"Taehyung" sampai seseorang datang menyapanya.
"Hei Jisoo!!!" Jisoo sedikit terperanjat, ia membalas sapaan Jennie seadanya.
"Hai Jen"
"Lo ngapain peluk peluk buku gitu?" telisik Jennie.
"Nggak ada kok, tadi emang sengaja aku bawa gini bukunya soalnya mau kubaca sebentar" Jennie mengangguk-angguk.
"Oh iya Jisoo, tadi gue lihat lo berangkat bareng Kak Taehyung, kenapa lo nggak ajak gue padahal rumah kita searah gue juga pengen berangkat bareng kakak lo"
Kim Jennie merupakan teman dekat Jisoo yang sangat menyukai Taehyung. Berkali kali ia meminta bantuan Jisoo, namun mau bagaimana? Taehyung saja enggan bicara pada Jisoo, sekalinya bicara ia memarahinya, memakinya, jadi Jisoo pun takut jika ingin bicara macam macam.
"Ah itu tadi juga kebetulan aja kok soalnya Kak Taehyung mau berangkat pagi dan Papa ada meeting jadi aku bareng Kak Taehyung"
'Alibi! '
"Kenapa kamu nggak minta langsung ke Kak Taehyung buat jemput kamu aja, bukanya kalian udah deket satu sama lain?"
"Ah, gue kan cewek Jisoo, mana berani, gue malu. Agak gengsi, lagi pula kalau nanti Kak Taehyung nolak, gue yang malu"
Terkadang Jisoo iri pada Jennie. Ia bisa dekat dengan kakaknya walau hanya sekedar mengobrol atau sesekali bercanda, tapi Jisoo yang jelas-jelas adiknya bicara saja tidak jarang, ia merasa angin tak adil karena angin hanya membawa pergi kehangatan kakaknya darinya tapi tidak dari orang lain. Lalu kenapa angin tidak membawa Jisoo pergi saja sekalian pikirnya
"Kenapa lo harus tumbuh dewasa secantik ini??!"
Kian hari gelisah terus menerjang hatinya, bukanya berkurang atau hilang, perasaanya malah makin berkembang.
"Bodoh kenapa gue harus suka sama lo Jisoo, bodoh! Kenapa lo harus jadi adik gue" ia menghembuskan nafas lesu.
Taehyung membaringkan tubuhnya, membiarkan tangan kanannya menjadi bantalnya.
Rooftop, itulah markas bagi dirinya dan kedua temanya. 4 tahun sudah cukup membuatnya gelisah,'apa suatu saat nanti bakalan berpihak sama gue?'
Tidak ia sadari, seseorang telah berdiri di belakangnya.
"Jisoo ya?" ucap laki laki tersebut yang kemudian diikuti tegukan sodanya.
Taehyung yang mendengar sebuah suara di belakangnya, merubah posisinya dan berbalik ke arah orang tersebut.
Jungkook, sebut saja begitu.Laki laki berambut cokelat tua itu duduk disamping Tehyung dan memberinya satu kaleng soda.
"Kenapa nggak lo bilang ke Jisoo kalo lo suka sama dia?" tanya Jungkook enteng.
Taehyung menyeringai "Lo gila?"
"Dari pada lo tiap hari depresi, gue takut lama-lama tempat ini jadi horror"
"Maksut lo?"
"Buat lo loncat bunuh diri"
Taehyung hanya tersenyum tipis, setengah menyeringai tepatnya.
"Sebego-begonya gue, gue nggak akan segoblok elu"
"Heh! Jaga ya itu bacotan!!" Jungkook kembali meneguk sisa sodanya.
"Lagian dengan cara lo main keras, main kasar sama Jisoo itu malah buat dia takut dan bisa aja benci sama lo"
Entah setelah mendengar kalimat benci dari Jungkook rasanya hatinya seperti diremat dengan sangat kuat. Taehyung juga takut namun tujuan awalnya memang itu, kekerasanya hanyalah sebuah kedok untuk pura2 membenci Jisoo.
"Seharusnya lo jujur aja lagi, masalah ditolak diterima belakang."
"Lo pikir gampang?"
"Apanya yang susah?"
"Ya lo pikir Jungkook bodoh, Jisoo itu adik gue-"
"Dan lo juga harus ingat Taehyung lo sendiri yang bilang Jisoo bukan adik kandung lo "
"Kook, apa lo kira bokap gue bakal setuju, kita semua belum mau ngasih tahu Jisoo kalau dia cuma anak angkat di keluarga. Dan gue juga nggak yakin kalau bokap bakalan setuju"
Jisoo berjalan menyusuri koridor lantai 2 sekolahnya, sepi. Semua orang sudah pulang kecuali dia dan beberapa anak yang berkepentingan.
Ia melirik jam tangan berwarna putih yang melingkar cantik di pergelangan tanganya.17.30
Ia harus cepat cepat pulang sebelum terlalu sore. Jisoo sangat lelah hari ini, ia berharap jika kakaknya akan menawarinya tumpangan sampai rumah.
"Hei Jisoo" panggil seseorang sembari menepuk pundaknya.
Jisoo yang menyadari siapa yang menepuknya, mencoba menghindarinya."Kamu mau kemana Jisoo?" ucapnya lagi sembari menahan tangan Jisoo yang sudah bersiap untuk pergi.
"Gue mau ke toilet bentar, lo duluan aja"
"Ok"
Jungkook akhirnya turun menuju parkiran, namun baru sampai koridor lantai dua ia melihat pemandangan tak mengenakan.
"Kak Jimin, lepas!"
"Aku cuma mau ngomong sama kamu Jis, sebentar aja"
"Lepas kak!!"
Bukanya melepaskan, Jimin malah semakin kuat menarik Jisoo untuk mendekat padanya.
Dengan cepat Jungkook mendatangi keduanya dan mencoba melepas cengkraman Jimin yang ia tau itu akan membuat wanita cantik didepanya terluka."Woi anjing! , lepasin Jisoo" ucap Jungkook sembari nenendang tangan Jimin hingga ia secara tak sengaja melepas cengkramanya.
"Bangsat! Sok mau jadi jagoan lo, iya?"
Jimin melayangkan satu pukulan ke tulang pipi jungkook hingga membuatnya tersungkur.
"Keparat!!" gantian jungkook membalas Jimin dengan memukul wajahnya kemudian menendang uluh hatinya.
"Gue ingetin lo, jangan pernah nyentuh Jisoo atau lo bakal dapet masalah!" Jungkook menggertak.
Jimin bangun, dan tertawa garing
"Gue? Lo pikir gue takut sama lo dan teman pecundang lo itu?" Jimin menjeda kalimatnya, mengusap sudut bibirnya yang terasa perih "Silahkan lo aduin ke Taehyung. Lo pikir Taehyung bakal peduli sama maslah kayak gini?" Jimin lagi lagi menertawai jungkook dengan nada merendahkan.
Jungkook yang mendengar itu kembali mengepalkan tanganya."Bahkan Taehyung nggak pernah anggap Jisoo adiknya!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kak Taehyung... (Jisoo x Taehyung #Vsoo)
Fanfiction"Sekarang kamu bisa pilih, kamu bisa pergi kalau kamu nggak mau lihat aku lagi, atau bisa cium aku kalau kamu bersedia jadi milikku. Apa yang kamu pilih sekarang nggak akan bisa kamu rubah lagi" - - - - Jisoo x Taehyung Taesoo.... Vsoo here we go...