Kak Taehyung #11

1.3K 144 10
                                    

Mohon perhatian dan mohon maaf sebelumnya
Sebelum kalian baca ceritanya aku mau kasih tahu kalau disini Jisoo sama Taehyung yang awalnya saudaraan tiri karena ibu sama ayah mereka nikah aku rubah
Jadi disini Jisoo adalah anak angkat keluarga kim yang diangkat pas Jisoo masih dia tahun
Makasih













Sementara Jennie tengah membantu Jisoo berganti pakaian, Taehyung mengambil hoodie tebal miliknya.
Ia tahu Jisoo akan kedinginan jika hanya memakai seragam sekolah yang lumayan tipis, terlebih lengan pendek.

Ia berjalan menyusuri koridor, tak henti-hentinya menyesalkan atas semua yang terjadi. Ia mungkin memang telah menyakiti hati Jisoo selama ini.
Apa ia sudah menyerah sekarang?
Menyerah atas gengsinya,
Pertahanannya sudah runtuh sekarang?

Taehyung menatap kosong jalanan di depannya. Ia yakin atas hatinya. Ia harus memulai ini semua, semuanya harus berakhir. Gengsinya, semuanya.
Ia meyakinkan dirinya sendiri. Ia sudah harus menebus semua kesalahannya, meski ia yakin tidak sepenuhnya.








"Maafin Kakak" lirihnya.

Pandangan gadis bersurai hitam itu menelusuri tiap inci air wajah sang Kakak. Ia terkejut, benar-benar tak peracaya.

"A-apa?"

"Maafin Kakak" ulangnya tak enggan.

"Kenapa, Kakak nggak salah-" Jisoo benar-benar bingung.

"Maaf nggak bisa jagain kamu selama ini" Taehyung beralih menatap Jisoo, pandangan mereka bertemu terikat menjadi satu. Keduanya diam.

"Maafin Kakak selama ini selalu buat kamu sedih, buat kamu nangis dan enggan buat deket-deket sama Kakak. Maafin Kakak selama ini selalu buat kamu takut-"

"Aku nggak apa-apa" potong Jisoo. Pandangannya, seluruhnya masuk menembus manik coklat sang Kakak.

"Aku sayang Kakak, terserah Kakak mau gimana, asal aku bisa selalu lihat Kakak setiap harinya aku nggak masalah".

Taehyung tak menyangka setulus itu perasaan Jisoo untuknya. Taehyung merapatkan tubuhnya dengan tubuh sang adik. Taehyung memeluk tubuh mungil itu untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun, menyalurkan rasa rindu dan sayangnya. Jangan lupakan cintanya. Jisoo mematung sebentar. Tak percaya apa yang dilakukan sang kakak. Namun sesaat setelahnya tangannya tetap ikut terulur menerima pelukan dari sang Kakak. Ia rindu, sangat rindu. Seolah kini dunia telah kembali padanya. Taehyung, dunianya kembali memeluknya.
























Kak Taehyung


















Setelah keadaanya cukup membaik, Jisoo memutuskan untuk kembali ke kelasnya. Mengikuti jam pelajaran selanjutnya. Tentu saja Taehyung membantunya untuk ke kelas.

"Nanti tunggu Kakak disini, jangan kemana mana dulu" perintah Taehyung. Jisoo mengangguk antusias. Seolah ia lupa rasa sakitnya.

"Masuk gih"

Jisoo menuruti interuksi Kakak laki-lakinya. Melihat sahabatnya tengah tertatih memasuki ruang kelas, Rose buru buru berlari lalu menuntun Jisoo.

"Jisoo aku denger, kamu tadi di uks. Kamu kenapa, terus ini hoodie siapa?" Rose mengujani beberapa pertanyaan ke sahabatnya. "Rose nanyanya satu-satu" Rose meringis.

"Oh iya yuk duduk"
Jisoo memposisikan duduknya dengan nyaman. "Tadi aku disiram air di kamar mandi" Rose secara reflek menggebrak meja. Menyebabkan banyak perhatian melihat ke arahnya.

"Pasti cewek-cewek nggak jelas itu kan?" Jisoo mengangguk.

"Jangan gebrak meja Ro-"

"Irene juga kemarin nampar aku" Jisoo mengernyit.

"Malem itu aku nggak sengaja ketemu Kak Jungkook di supermarket, terus ya gitu lah Kak jungkook nyuapin aku makanan nggak tahu nya ada yang lihat terus ngadu ke Irene di kantin, dan gue ditampar." jelas Rose. "Tapi Kak Taehyung nolong gue, dan gue selamat dari siraman air minumnya."







Bel yang sangat ditunggu para siswa  akhirnya berbunyi. Para siswa berhambur keluar kelas. Keadaan mendadak riuh.
Setelah membereskan barang barangnya, Taehyung melengos keluar. Tak peduli dengan Jungkook yang sudah berkali-kali memanggilnya.

Berjalan santai menyusuri koridor untuk sampai di kelas sang adik seperti yang ia janjikan tadi.

Di sisi lain, Jisoo juga tengah membereskan barang-barangnya ditemani Rose dan salah satu temannya lagi, Lisa. "Jisoo mau kita anterin nggak?" tanya Lisa. "Nggak usah, aku bareng Kak taehyung" Lisa dan Rose melempar pandang satu sama lain. Seolah mengisyaratkan pertanyaan 'Tumben?'

Lisa mengangguk. "Oh" sesaat setelahnya dering telfon terdengar, menampilkan nama seseorang disana. Segera Lisa angkat. Ditengah obrolannya dengan seseorang di sebrang sana, Lisa berpamitan kepada keduanya.

"Rose kamu nggak pulang?" tanya Jisoo. "Bentar lagi deh, gue mau nanya dulu ke lo"

"Nanya apa?"

"Sejak kapan hubungan lo sama Kak Taehyung membaik?"

Jisoo tersenyum "Sejak tadi"
Rose hanya mengangguk angguk "Kok bisa?"

"Ceritanya panjang"

"Ah tapi apapun itu gue seneng karena hubungan lo sama kak taehyung mulai membaik"






Di sisi lain, terlihat Jimin tengah merangkul tas ranselnya.

"Woi Jim, lo mau kemana?" tanya salah seorang temannya.

"Mau nyamperin Jisoo"

"Mending nggak usah deh Jim, dia udah nolak lo berapa kali ditambah nanti lo kena masalah sama Taehyung"

Laki-laki dengan eyesmile itu menyeringai. "Lo pikir gue takut?"
Jimin tetap tak mengindahkan perkataan teman satu gengnya. Ia tetap kekeuh untuk pergi ke kelas Jisoo tanpa ia tahu apa yang akan dialaminya setelahnya. Apapun itu, yang ada dibenaknya hanyalah dapat memiliki wanita idamannya.









Lantunan lagu terdengar merdu, menggema di setiap sudut ruangan penuh dengan bangku. Terlihat gadis cantik dengan surai hitam menawannya tengah memainkan ponselnya. Sekitar 5 menit yang lalu, sahabatnya sudah keluar terlebih dahulu meninggalkannya.

Seseorang masuk ke dalam kelas. Suara manisnya yang tadinya mendominasi kini hilang. Jisoo terdiam. Raut wajahnya berubah menjadi raut wajah kekhawatiran. Jika saja kakinya baik-baik saja ia ingin segera berlari dari sana.

"Kak Jimin"

T
B
C

See you in the next chap 💕

Kak Taehyung...  (Jisoo x Taehyung #Vsoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang