Kak Taehyung #21

736 100 3
                                    

Mohon perhatian dan mohon maaf
Sebelum kalian baca ceritanya aku mau kasih tahu kalau aku ada sedikit revisi
Disini Jisoo sama Taehyung yang tadinya saudaraan tiri karena orang tua mereka nikah aku rubah
Disini Jisoo adalah anak angkat keluarga Taehyung yang diangkat pas masih dua tahun
Makasih














"Bu kita cuma nggak ngerjain pr aja loh, kenapa hukumannya dobel gini?" Hoseok, teman sekelas Jungkook dan Taehyung memprotes seraya menyipitkan matanya. Ketiga remaja itu tengah berdiri menghadap tiang bendera untuk bersiap-siap hormat sampai jam pelajaran kimia selesai.

"Cuma kamu bilang, ibu kasih hukuman dobel biar kalian jera dan disiplin setelahnya!"

"Bu kalau urusan hormat, saya yang paling taat hormat sama orang tua. Kalau masalah lari, Si Jungkook paling jago bu lari dari kenyataan" Taehyung menyela "Kalau Si Hoseok lari dari tanggung jawab, udah pro dia"

"Taehyung mulutnya minta di gampar ya, Seok"

"Hooh"

"Udah udah, setelah kalian hormat tiga puluh menit, kalian lanjut lari keliling lapangan lima kali"

"Habis itu boleh ke kantin kan Bu?"

"Taehyung!!"

"Sumpah badung banget"






Jisoo tertawa kecil disela kegiatannya duduk bersila di bawah pohon dekat lapangan basket. Siang ini ia ada kelas olahraga. Tapi seperti kegiatan siswi pada umumnya, saat siswa melakukan praktek para siswi pasti akan duduk seraya mencari tempat yang teduh.
Jisoo dengan jelas mendengar percakapan ke empat orang di depan sana. Suara-suara itu begitu lantang. Tak sedikit juga anak kelasnya yang ikut membicarakan ketiga sosok laki-laki tampan itu.

Rose diam-diam memperhatikan Jisoo yang tengah asik menatap juga menertawakan ketiga kakak kelasnya. Ah mungkin Jisoo hanya melihat Taehyung. Rose sudah tahu namun gadis itu tak pernah membicarakannya dengan Jisoo. Seperti yang Jungkook katakan jika Jisoo belum tahu kalau dirinya bukan adik kandung Taehyung. Rose hanya akan ikut tersenyum ketika Jisoo tersenyum dan bahagia seperti sekarang. Tidak ada lagi Jisoo yang murung.




"Wen cepetan!" Seulgi melambaikan tangannya ke belakang memberi interupsi Wendy untuk ikut melangkah bersamanya setelah bermain petak umpet dengan beberapa guru. Kedua siswi itu hendak membeli minum dan beberapa snack untuk dibawa ke kelas, mumpung jam kosong pikirnya. Kerongkongannya juga sudah cukup kering, mendambakan beberapa teguk air.

Setelah menuruni banyaknya anak tangga juga melewati beberapa simpangan koridor, keduanya sampai juga di kantin. Buru-buru Wendy mengambil minuman botol yang berada di lemari pendingin. Seulgi menjalankan tugasnya mengambil beberapa snack kecil yang sekiranya mudah dibawa. Seulgi bergerak dengan cepat, sementara Wendy tengah kesulitan membawa beberapa botol minum seraya mengambil uang dari kantongnya. Seulgi meletakkan snack-snacknya di meja kasir. Entah Seulgi yang memang tak sadar atau apa tapi tiba-tiba Jimin datang dengan sekaleng soda lalu menyodorkan uang dua puluh ribuan. Laki-laki itu langsung pergi bahkan ketika uang kembaliannya belum diberikan.

Jujur saja Seulgi jadi menyimpan perasaan pada sosok Jimin sejak saat itu. Gadis Kang itu juga tidak menyangka jika perasaan bisa datang lewat kejadian yang begitu sederhana itu. Hanya saja ia merasa menjadi penghianat bagi Kim Yerim. Namun ia juga tidak bisa menahan rasanya. Hatinya seolah luluh hanya karena kehadiran seorang Jimin. Padahal laki-laki itu tidak juga bersikap manis padanya.

'Yeri maaf, tapi gue benar-benar suka sama Jimin sekarang'
































Kak Taehyung...  (Jisoo x Taehyung #Vsoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang