❗❗❗❗
Mohon perhatian dan mohon maaf sebelumnya,
Tolong dibaca, ini penting
Sebelum kalian baca ceritanya aku mau kasih tahu
Jadi aku ada revisi kemarin,
disini yang awalnya Jisoo sama Taehyung saudaraan tiri gara-gara ibu dan ayah mereka nikah aku rubah ya,
Aku rubah Jisoo adalah anak angkat dari keluarga Kim.
Jisoo diangkat pas dia masih umur dua tahun.
Makasih
Entahlah, semakin hari rasanya semakin pedih bagi Jisoo. Tanpa ia
tahu dimana letak salahnya tiba-tiba Taehyung membencinya dan sangat enggan untuk berada dekat dengannya. Jisoo selalu ingin memulai pembicaraan pada Taehyung, menanyakan salahnya, namun nyalinya tak cukup kuat saat Taehyung mengusirnya sesaat setelah ia sampai dikamarnya. Tak ada lagi yang membelanya seperti dulu ketika seseorang hanya mencoba menyakitinya dan belum sampai menyentuhnya. Bahkan saat ini apakah Taehyung tau jika dirinya sudah menjadi korban bullying di sekolahnya."BRAK!!"
Jisoo terhentak, lamunanya pudar, terkejut atas hentakan meja. Sampai matanya menangkap sosok dibalik gebrakan tadi.
"Eh gue duduk sini ya, mejanya penuh semua"
Jisoo tahu betul siapa dia, Irene, kakak kelas nya yang menjadi idola di sekolahan ini. Wanita yang notabenya adalah pacar Jungkook itu juga menjadi dalang dari pembulian Jisoo di sekolah. Ia beserta ke 4 temanya tak henti-hentinya mengganggu Jisoo selama di sekolah maupun di luar sekolah jika memang ada kesempatan.
Jisoo hanya membalas perkataan Irene dengan anggukan disertai ssdikit senyuman, setelahnya ia beranjak dari kursinya dan berniat meninggalkan meja tersebut sampai Joy, menghentikan langkahnya.
"Eh Jisoo, minuman lo ketinggalan" kata Joy sembari mengambil jus jeruk milik Jisoo yang masih sisa setengah dan berniat memberikannya pada Jisoo hingga Yeri memalangkan kakinya dan membuat Joy tersandung dengan sengaja, hingga seluruh sisa jus jeruk itu tumpah mengenai baju seragam Jisoo.
"Aw!!" jerit Joy. "Astaga Jisoo, I'm so sorry, sengaja"
Jisoo menatap nanar baju putihnya yang kini basah dengan jus jeruk.
Jisoo tak ingin ambil pusing, toh ia masih ada satu seragam cadangan di lokernya. Begitu pikirnya."Nggak apa-apa, aku permisi" Jisoo dengan segera meninggalkan kantin, dengan masa bodoh walaupun telah banyak pasang mata yang menatapnya saat ini.
Ia mencoba membersihkan noda di bajunya dengan tisu, walaupun ia tau nodanya tak akan hilang jika tidak di cuci.Jisoo terus berjalan menuju ruang loker tanpa peduli orang-orang yang membicarakannya di sepanjang koridor sampai seseorang memanggil namanya.
"Jisoo!!! "
"Rose?"
Jisoo mendesah lelah, ia tahu masalahnya akan tambah rumit ketika ia melihat sosok Jungkook di belakang Rose. Pria itu, dia sosok pengganti dari Taehyung. Namun karena itulah Jisoo menjadi korban bully selama ini. Walau Jisoo sebenarnya sangat berterima kasih.
"Jisoo, baju kamu kenapa basah,kotor gini?"
"Ah ini, baju aku ketumpahan jus aja kok, ini juga aku baru mau ganti"
"Irene ya Jisoo?" giliran Jungkook yang berbicara.
"Bukan kok Kak, ini murni aku yang numpahin, tadi aku kesandung"
Jungkook tersenyum. "Seberapa ahli kamu bohongin aku Jisoo?"
Jisoo menunduk. "Aku nggak mau dapet masalah atas ributnya kalian lagi Kak, aku capek, selalu aku yang jadi sasaran padahal aku nggak pernah ngelakuin suatu hal buat rusakin hubungan kalian."
Rose dan Jungkook hanya terdiam mendengar penuturan Jisoo.
"Aku mau bersihin bajuku dulu, permisi" Jisoo meninggalkan mereka berdua yang masih mematung disana. Sampai Rose berlari mengikuti Jisoo.
Sesampainya di ruang loker, Jisoo segera membuka loker nya dan mengambil seragam gantinya.
"Jisoo, lo nggak apa-apa?""Nggak apa-apa, aku baik-baik aja" Jisoo masih memasang senyumnya.
"Lain kali gue bakal bales perbuatanya Irene, gue janji sama lo"
Jisoo menggeleng,"Kalo kamu bales perbuatan mereka dengan hal serupa, lalu apa bedanya kamu sama mereka. Aku nggak apa-apa kok, ini udah jadi makanan sehari hari. Lagian aku punya kekuatan apa buat lawan mereka, biar Tuhan yang atur semuanya, biar Tuhan yang lindungin aku"
Rose hanya menatap sedih sahabatnya itu. Ia tahu betapa beratnya menjadi Jisoo. Ia harus berpura pura berhubungan baik dengan Taehyung di rumahnya, ditambah bullying di sekolahnya. Tapi Jisoo, ia masih tetap tegar dengan senyum yang masih kokoh terlukis di wajahnya.
Jisoo tersenyum pada Rose sembari mengusap lengan gadis cantik berperawakan tinggi itu dengan ungkapan bahwa ia baik baik saja. Rose pun mengangguk dan ikut mengulum tersenyum.
"Eh lo tau nggak sih, ekspresi nya Si Jisoo tadi, kaget gitu pas gue tumpahin minumanya masa" kata Joy sembari tertawa tawa.
"Biarin aja, biar tau rasa dia, sok-sok an mau rebut Jungkook dari gue, hah! Dia pikir dia siapa? Cantikan juga gue" sambung Irene dilanjut meminum minuman sodanya.
"Lo pikir cuma Jungkook, Jimin juga dia embat" giliran Wendy
"Hah!!?? Kak Jimin? Nggak bisa di biarin nih"
"Eh Ren , itu-" Seulgi tiba tiba gugup ketika melihat Jungkook berjalan ke arah meja mereka dengan tatapan tajam ke arahnya.
"Apa sih, "
"Itu-"
"Itu apa?"
Baru Seulgi ingin menjelaskan, Jungkook sudah lebih dahulu tiba dan menarik tangan Irene dengan kasar.
"Kookie? Ka-kamu?"
"Harus dengan cara apa lagi aku negur kamu, keterlaluan kamu! Kamu fikir apa yang kamu lakuin itu lucu? Menyenangkan? Kamu fikir kamu hebat dengan cara kamu bully Jisoo, iya??!!" Irene sedikit terkejut ketika Jungkook membentaknya, karena selama mereka mengikat hubungan, belum pernah Irene mendengar Jungkook berkata dengan nada tinggi seperti sekarang.
"Kamu bentak aku?" kata Irene berhati hati.
"Iya. Kenapa, kamu nggak suka?! Kalo gitu rubah sikap kamu. Kamu ini kenapa sih, dulu kamu nggak begini, dulu kamu baik, lembut, nggak kayak Irene yang sekarang, kasar, jahat sama orang, salah pahaman. Dimana Irene yang dulu? Apa yang pernah Jisoo lakuin ke kamu sampai kamu segitu bencinya sama dia?!" Irene hanya terdiam seraya menahan bulir bening yang ingin terjun bebas menuruni pipinya.
"Jawab Ren!!!"
"Aku nggak mau kehilangan kamu, aku nggak mau kehilangan kamu Jungkook, aku nggak mau kehilangan kamu!!!" Irene berteriak. "Aku nggak mau.." Irene terisak.
"Tapi dengan kamu kaya gini, ini semakin maksa aku buat lepasin kamu"
Jungkook pergi meninggalkan Irene yang masih menangis ditengah tengah puluhan tatap mata yang memandang mereka dengan tatapan yang sulit diartikan.
Irene mengusap kasar air matanya "Awas lo Jisoo!!"
Gaje gini
KAMU SEDANG MEMBACA
Kak Taehyung... (Jisoo x Taehyung #Vsoo)
Fanfiction"Sekarang kamu bisa pilih, kamu bisa pergi kalau kamu nggak mau lihat aku lagi, atau bisa cium aku kalau kamu bersedia jadi milikku. Apa yang kamu pilih sekarang nggak akan bisa kamu rubah lagi" - - - - Jisoo x Taehyung Taesoo.... Vsoo here we go...