Mohon perhatian dan mohon maaf sebelumnya
Aku mau kasih tau kalau cerita ini aku revisi sedikit
Jadi disini Jisoo sama Taehyung yang awalnya saudaraan tiri karena Ibu Ayah mereka nikah aku rubah
Disini Jisoo adalah anak angkat yang diangkat keluarga Taehyung
Makasih"Kak Jimin"
"Hai Jis, gue denger kaki lo sakit" Jisoo mengedarkan pandangannya. Mencoba mengindar untuk tidak menatap kakak kelasnya.
"Gimana kalau gue antar lo pulang?" Jimin meraih dagu Jisoo namun langsung ditepis oleh gadis bertubuh mungil itu.
"Jangan sentuh sentuh!"Lagi-lagi laki-laki itu menyeringai "Kenapa hm, toh kamu juga akan jadi milik aku"
"Ja-"
"Jangan harap itu bisa terjadi!" keduanya menoleh, mendapati Taehyung tengah berjalan mendekat.
"Bangun pecundang, ini udah siang!" lanjut Taehyung meremehkan.
Mendengar kata pecundang, emosi Jimin tersulut.
"Siapa yang lo bilang pecundang hah!" Jimin berjalan mendekat ke arah Taehyung. Mengikis jarak diantara keduanya.
"Lo. Lo pecundang"
Jimin menarik kerah baju milik laki laki yang tadinya bersurai grey itu.
"Jaga bacot lo sebelum gue buat bibir sampah lo itu berdarah" Jimin semakin mempererat pegangannya."Lo yakin?"
Tanpa aba-aba Taehyung melayangkan satu pukulan ke wajah Jimin. Pukulannya tepat mengenai samping bibir nya, dan meninggalkan luka sobek disana.
"See pecundang, omongan lo malah balik ke lo"
"Kurang ajar!!" Jimin tak tinggal diam, ia balas menendang perut Taehyung hingga membuat sang empu sedikit terhuyung.
"Stop, udah jangan kayak gini" Jisoo berdiri mencoba untuk melerai keduanya. Jisoo mencoba mendekat kepada kedua pemuda seangkatan itu. Meski takut, ia tetap harus melakukannya. Ia tak mau mereka berkelahi dan mendapat masalah hanya karena dirinya.
"Kak udah, Kak Taehyung Kak Jimin"
Keduanya seolah tuli. Nekat, Jisoo berdiri ditengah keduanya saat ada jarak diantaranya. Jimin dan Taehyung yang tadinya hendak melemparkan serangan pun terhenti.
"U-udah jangan berantem lagi"
"Minggir Jis, Kakak perlu kasih pelajaran ke pecundang itu."
"Jaga bacot lu anjing!"
"Stop! Cukup, jangan berantem." Jisoo menghela nafas.
"Aku nggak mau pulang sama Kak Jimin, aku mau pulang sama Kak Taehyung. " jawab Jisoo final.
Jimin menyeka darah di bibirnya. "Lo mau pulang sama Kakak lo yang sama sekali nggak peduli sama lo?" Jimin tertawa.
"Lo-"
"Kak Taehyung peduli sama aku" potong Jisoo.
Biarkan ia yang menjawab. Ia benar benar tak ingin melihat pertengkaran lagi disini."Ayo kita pulang Kak" Jisoo mengambil tasnya begitupun Taehyung.
Dengan hati-hati Taehyung menuntun Jisoo berjalan. Melewati Jimin dengan raut kekecewaannya, Taehyung lagi lagi membuat emosi pria sipit itu."Lihat, siapa pecundang yang sebenarnya"
Dibawah sana, Jimin sudah mengepalkan tangannya. Jika saja Taehyung tidak sedang merangkul Jisoo, ingin sekali Jimin rasanya memukul wajahnya.
"Tunggu balasan gue sialan!"
"Apa Jimin nyentuh kamu tadi?" Jisoo menggeleng. Setelah seatbelt melingkar sempurna ia meyandarkan punggungnya.
"Kak Jimin nggak apa apain aku, seharusnya Kakak nggak perlu sampai berantem tadi. Wajah Kakak jadi luka" Jisoo menatap tiap inci wajah Kakaknya yang sudah tidak setampan sebelumnya.
Luka di sudut bibirnya, lebam di bawah matanya dan rambut yang kian berantakan.
"Aku kayak gini juga karena belain kamu kan" Jisoo diam.
Tak lagi menatap Kakak laki lakinya."Maaf" lirihnya.
"Setelah ini kamu obatin luka aku, anggap sebagai bayarannya, setuju?"
"Setuju"
Seperti yang sudah dijanjikan, akhirnya selepas mereka sampai dirumah, Jisoo segera mengobati luka di wajah Taehyung.
Kini keduanya tengah duduk di ranjang ukuran besar milik Taehyung dengan Jisoo yang telaten mengobati luka sobek di ujung bibir Kakaknya.
Jisoo tak sengaja sedikit menekan luka tersebut."Kak maaf, sakit ya?" Taehyung tersenyum.
"Ini nggak seberapa" jawab laki laki itu enteng.
Sementara sesekali Jisoo meringis melihat luka di wajah tampan itu. Setelah luka itu sepenuhnya ia obati, Jisoo kembali merapihkan obat luka dan semacamnya itu di kotak obat.
"Selesai" ucap Jisoo diiringi senyumnya.
Taehyung mengambil alih kotak obat yang dipegang Jisoo kemudian ia letakkan diatas nakas.
"Kak" Taehyung menoleh.
"Ya?"
"Kalau Papa sampai tahu Kakak berantem, gimana?" tanya Jisoo ragu- ragu. Pasalnya Papa nya akan selalu marah jika mengetahui putranya lagi lagi berkelahi.
"Ya nggak gimana-gimana, paling kena marah" lagi-lagi Taehyung menjawab dengan santainya.
"Maaf Kak" lirih Jisoo. Taehyung menatap sebentar adik perempuan nya yang tengah menunduk. Ia meraih tangan mungil itu.
Taehyung menyentuh dagu perempuan manis itu, menbuat sang empu sedikit mendongak menatapnya.
"Ini nggak seberapa ketimbang apa yang udah Kakak lakuin ke kamu. Kakak yang seharusnya minta maaf beribu ribu kali ke kamu"
-
-
T
B
C
Hai..
Maaf lama up hehe semoga ga bosen ya :(Hope you enjoy
See you in next
KAMU SEDANG MEMBACA
Kak Taehyung... (Jisoo x Taehyung #Vsoo)
Fanfiction"Sekarang kamu bisa pilih, kamu bisa pergi kalau kamu nggak mau lihat aku lagi, atau bisa cium aku kalau kamu bersedia jadi milikku. Apa yang kamu pilih sekarang nggak akan bisa kamu rubah lagi" - - - - Jisoo x Taehyung Taesoo.... Vsoo here we go...