2

2.7K 311 7
                                    

"Dari mana saja kau?"

Saat sampai di ruangan tempatnya dirawat ternyata sudah ada Oh Sehun yang duduk di sofa tunggu.

Tanpa menjawab Kai melangkahkan kaki nya menuju ranjang, berbaring miring memunggungi Sehun dan menarik selimut menutupi seluruh tubuhnya.

"Yak! Di mana rasa hormat mu pada suami mu!"

Kai mencoba menulikan pendengarannya dan menutup matanya rapat. Mendegar langkah kaki terburu dan seketika selimut yang menutupi tubuhnya terangkat dan rasa sakit di kepalanya.

Sehun menarik rambutnya hingga  terduduk di ranjang. Tangan Kai  memegang lengan Sehun mencoba memisahkan tangan pria itu dari rambutnya.

Kai merasa hatinya remuk. Harga dirinya serasa keset yang diinjak sesuka hati Sehun.

"Dari semenjak awal kita bertemu sudah ku beri tahu jika sampai kapan pun aku tak akan menganggap mu sebagai istri ku namun kau tetap ingin menikah dengan ku dan sekarang nikmati saja derita mu"

PLAKK

Sehun menampar wajahnya lalu berlalu meninggalkan kamar rawat dengan bantingan pintu.

Kai segera membekap mulutnya menghalau isakan yang keluar,dia pria dia tahu itu tak perlu diingatkan walaupun sekarang dirinya terjebak dalam tubuh wanita bukan berarti ia tak boleh menangis kan.

Musuhnya sekarang terasa begitu jahat dan menyiksa. Dulu mereka tak pernah bertarung walaupun saling membenci, meskipun Sehun sering sekali menggunakan cara licik untuk meraup keuntungan.

Sekali lagi Kai menyesal sekarang dirinya berubah menjadi Oh Jongin wanita malang yang selalu disiksa suaminya.

.

.
.

Keesokan harinya Kai sudah boleh pulang dari rumah sakit karena keadaan nya yang telah stabil.

Kai harus menahan dirinya karena sekarang rumah Sehun adalah rumahnya walaupun rasanya akan seperti penjara tanpa akhir.

Dijemput dengan mobil Mercedes hitam keluaran terbaru dan supir berpakaian rapih membuat Kai menjadi perhatian penghuni rumah sakit.

"Nyonya silahkan ikut saya"

Kai hanya diam mengikuti dan masuk ke dalam mobil.

Kai merasa miris dulu dirinya dipanggil 'Tuan' tapi sekarang dirinya harus membiasakan diri dengan panggilan 'Nyonya' yang terasa sangat menghina.

"Nyonya em.. bisakah anda lebih merapatkan kaki anda?"supirnya bertanya canggung ke arahnya dari kursi depan.

Kai segera merapatkan kakinya, jiwa lelakinya yang terbiasa duduk sedikit terbuka membuatnya tanpa sadar melakukannya. Padahal Kai sudah memakai rok melebihi dengkulnya.

Inginnya sih menghujat karena dia inginnya memakai pakaian pria yah.. setidaknya kaos dan celana longgar bukannya blouse dan rok tetapi kenyataan kembali menamparnya.

Sekitar setengah jam akhirnya Kai sampai di kawasan elit Gangnam, mobil yang dinaiki nya memasuki pagar tinggi menjulang dan berhenti di depan rumah. Kai segera turun dan melihat rumah didepannya.

Ternyata seperti ini rumah Oh Sehun, ini sama seperti rumah ku

Kai segera memasuki rumah besar itu dengan supir di belakangnya yang membawakan barang-barangnya.

Di dalam rumah Kai sama sekali tak melihat pegawai rumah tangga.

Apakah dia tak memperkerjakan pegawai rumah tangga? Jahat sekali, aku saja menyewa 5 orang pegawai untuk membantu istri ku. Aku baru ingat dia kan orang yang jahat

After My TransmigrasionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang