19

1.4K 183 14
                                    



CHAPTER 19









Bangun pagi, gosok gigi, tidak usah mandi

Mengulang kembali perilaku hari libur masa lalunya membuat Kai tersenyum bahagia sedangkan setiap pelayan yang berpapasan dengannya mengernyit aneh. Pasalnya itu lebih seperti cengiran lebar orang bodoh dibanding dengan senyuman.

Namun Kai tidak peduli sekarang ini dirinya sedang bahagia. Mulai tadi malam ia dan Oh Sehun resmi pisah ranjang.

Hahahaha mengingat tadi malam membuat ku tertawa

Tadi malam setelah mengucapkan syarat-syaratnya Kai langsung memasuki kamar tamu di ujung lorong yang jauh dari kamar ia dan Oh Sehun. Dapat ia dengar langkah kaki yang mengikuti dan berhenti di depan pintu kamar yang telah dirinya tutup.

Nampaknya Oh Sehun masih belum mempunyai keberanian untuk masuk karena bahkan dirinya hanya berdiri di luar tanpa berani mengetuk lalu kemudian pergi.

Aslinya Oh Sehun hanya seorang pria pengecut yang tak berani pada istri.

Saat berfikir seperti itu dan kemudian teringat sadisnya Oh Sehun pada istrinya dulu membuat Kai menarik itu dari pikirannya, mungkin sekarang otak si Oh itu sedang konslet, sekarang ini Kai tak peduli namun dirinya harus ingat tidak boleh melewati batas yang akan membuat Oh Sehun meradang.

Dan hari ini ia sengaja bangun siang, tugasnya sebagai istri-walaupun Kai belum ikhlas disebut istri, sudah ada pembantu yang melayani.

Jika waktu masih tidur di ruangan yang sama Kai mau tak mau masih menyiapkan pakaian dan tas kerjanya namun karena beda kamar sekarang ia bisa santai.

Sekali-kali mangkir dari tugas tidak apa-apa.

Ketidakadaan banyak waktu Oh Sehun yang bersamanya harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Setelah sarapan Kai mau tak mau akhirnya harus mandi di hari yang santai ini. Dengan menggunakan celana kain hitam dan kaus putih tak lupa tas selempang seperti orang kerja juga topi Kai melangkah ke luar rumah.

"Nyonya! Nyonya ingin kemana?"

"Aku ada keperluan"

"Tapi. Kata tuan, nyonya tidak boleh meninggalkan rumah"si pembantu wanita itu masih bersikeras menghentikan Kai.

"Okey baiklah. Aku akan kembali ke kamar"

Langkah malas membawa Kai kembali ke kamar, menutup pintu kamar Kai mulai tertawa geli yang sebisa mungkin ia tahan.

Sebelumnya pernah ia katakan bukan ia bisa parkour?

Inilah saatnya menunjukkan kepada kalian.

Membuka balkon kamarnya yang berada di lantai dua. Kai pertama-tama mengencangkan tali sepatunya, kemudian keluar tembok pembatas berpengan pada pembatas dengan kedua kaki menapak pada sisa bangunan yang menjorok.

Hahh sudah lama sekali, aku segini saja sudah lelah

Dalam hitungan ketiga dalam hati Kai sudah melompat pada genting yang menjadi hiasan atas jendela.

"AH!"

Kai kaget hampir saja ia akan jatuh karena pijakannya pada genting kurang mantap.

Ani! Aku tidak takut!

Dengan keberanian dan tekat Kai melompat pada pohon yang entah apa Kai tak tau dan tak mau tau. Mendarat dengan pas walau sedikit pegangannya tergelincir dari batang pohon tapi Kai bisa memulihkannya.

After My TransmigrasionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang