CHAPTER 23
Kai bertemu dengan Park Chanyeol di café dan dengan gaya angkuh Kai mulai aksinya tak membiarkan Park Chanyeol pergi cepat.
"Sayang aku mengerti bahwa dirimu ingin ada aku terus, tetapi aku sungguh-sungguh ada janji yang harus kutemui"
"Oh apakah janji itu lebih penting dari pada aku? Atau itu pacarmu yang lain?"
Park Chanyeol terlihat frustasi akan ucapan Kai yang datar yang malah terkesan dirinya tau segalanya jika memang Park Chanyeol ingin menemui seseorang yang penting.
"Chanyeol. Aku tau aku tak ada di hatimu"
"Bukan begitu sayang, kau tau sendiri aku rela menyerahkan segala yang ku punya hanya untuk mu"
"Kau percaya pada ku kan?"Park Chanyeol memegang kedua tangan Kai dengan ekspresi sungguh-sungguh.
Jika Kai adalah wanita asli mungkin dia akan dengan senang hati percaya dengan gombalan murahan Park Chanyeol namun sayang sekali dia adalah Kim Kai! Seseorang yang telah banyak diganggu dengan gombalan murahan di kehidupan dulu hanya untuk menjatuhkannya. Lagipula dirinya pria, mana mungkin gombalan dari seseorang yang jenis kelaminnya sama dengannya akan membuatnya tersipu.
"Bawa aku ke sana"
"Apa?!" Park Chanyeol menatap dengan tak percaya Kai, lalu melanjutkan "Kau tak mungkin serius kan sayang? Kau tau ini urusan dengan pekerjaan ku"
"Aku bisa menunggu mu di luar"
"Mana mungkin aku tega membiarkan mu menunggu di luar sendirian?"
Kai tak membalas hanya diam menatap datar Park Chanyeol. Kemudian tak lama Park Chanyeol menghela napas frustasi lalu menatapnya dengan wajah pasrah.
"Baiklah, jika ini keinginanmu tak mungkin aku tak menurutinya"
"Ayo"Park Chanyeol mengulurkan tangan yang di diambil dengan senyuman oleh Kai membuat Park Chanyeol ikut tersenyum ringan.
Mereka keluar dari café dengan bergandengan tangan dan tangan Kai yang satunya memeluk lengan kokoh Park Chanyeol.
Mereka berjalan dengan senyuman, di musim gugur di tengah sore saat daun-daun kecoklatan mulai berguguran dan langit berwarna oranye mereka menyusuri jalan dengan berdempetan menghalau angina dingin yang menerpa dari kedua sisi.
Kai tau ini hanyalah kebohongan rencananya semata namun entah mengapa hatinya terasa damai dan bahagia. Memepetkan tubuhnya pada tubuh raksasa Park Chanyeol akhirnya Kai mendapatkan kehangatan.
Park Chanyeol khusus hari in tak membawa mobil dia juga tak memberitahu alasannya mengapa, tetapi jalan berdempetan seperti ini juga bagus, menurut Kai.
Mereka berhenti di tempat pemberhentian bus menunggu seberntar hingga bus datang lalu menaikki bus. Duduk di kursi kedua dari belakang, di tempat duduk khusus dua orang Park Chanyeol mengarahkan kepala Kai untuk bersandar di pundaknya dan tetap mempererat pengangan di antara jari-jari mereka bahkan sekarang tangan lain Park Chanyeol ikut membungkus tangan mereka.
Kai yang di perlakukan begitu manis seperti itu hanya diam. Karena memang sepertinya ini standar kencan bagi Park Chanyeol dan tidak ada salahnya mencoba bukan? Lagipula dia harus memerankan kekasih sungguhan dengan benar. Mana ada wanita yang menolak diperlakukan seperti ini.
Seharusnya aku marah diperlakukan seperti wanita, tetapi kenapa rasanya nyaman?
Kai sendiri bingung ada apa dengannya, ini kedua kalinya ia merasakan hal senyaman ini. Yang pertama tentu saja saat bersama Oh Sehun, sewaktu Oh Sehun menjemputnya di taman dan berakhir dengan menggendongnya dan pengakuan bahwa Oh Sehun jatuh cinta pada nya, dan yang kedua adalah saat ini bersama Park Chanyeol.
KAMU SEDANG MEMBACA
After My Transmigrasion
FanfictionJalan takdir Tuhan tidak ada yang tau Saat dikira sudah mati malah hidup kembali Sudah begitu berubah kelamin pula Tak berenti sampai disitu, ternyata dirinya sekarang BERSUAMI musuhnya Sungguh hidup yang indah..