11

1.8K 245 29
                                    

Kai membuka matanya perlahan dan melihat jam samping tempat tidur

06:45

Mata Kai seketika terbelalak dan secepat kilat melompat dari kasur.

Gawat! Bisa jadi telur dadar aku!

Kai berlari menuruni anak tangga dan ke dapur. Namun, dilihatnya Oh Sehun sedang membaca koran dan meminum kopi paginya sedangkan sarapan telah tersaji lengkap di meja makan.

Ada apa ini? Tidak mungkin manusia itu yang memasak bukan?

“Eoh sayang? Kau sudah bangun?”

Kai diam. Memperhatikan sekitar dengan aneh

“Hei, apa yang kau lakukan disana? Kemarilah”Oh Sehun melambaikan tangannya menyuruh Kai mendekat.

Mau tak mau Kai melangkahkan kaki menghampiri Oh Sehun dan duduk di sebelahnya.

Kai menatap Sehun yang terlihat sangat santai meminum kopi.

“Kau jangan berlari sayang, ingat kau sedang mengandung anakku”

Astaga! Kai baru ingat dirinya hamil. Kai mengusap perutnya perlahan. Lagipula bagi pria normal seperti Kai, pasti tidak akan sadar kalau dirinya hamil, apalagi saat pagi hari karena hamil sama sekali tidak pernah ada dalam pikirannya.

“Siapa yang menyiapkan ini semua?”

Oh Sehun berhenti membaca koran lalu melihat wajah Kai.

“Bukankah kemarin aku sudah bilang jika aku akan memperkerjakan pembantu”

“Bukankah ini terlalu cepat?”

“Tentu saja tidak”

“Oh ya, eomma dan appa sudah pergi ke Shanghai jam 6”

Mereka sarapan dengan tenang tanpa satu pun suara, hingga Sehun berdiri dan memintanya memasangkan dasi.

“Pasangkan dasi ku sayang”

Kai bangkit lalu memasangkan dasi Oh Sehun dalam diam.

Setelah selesai mereka beriringan menuju pintu keluar dengan Kai memegang tas kerja Sehun.

Mata Kai terbelalak melihat banyaknya pelayan sekitar 20 sampai 25 orang dengan seragam hitam putih khas maid dan butler berdiri berbaris lalu seketika membungkuk saat Kai dan Oh Sehun tiba di hadapan mereka.

Mata kiri Kai sedikit berkedut melihatnya

Ini berlebihan!

“Sayang, jika kau butuh sesuatu cukup tepuk saja tangan mu. Mereka akan ada di hadapanmu”

Sehun mengecup kening Kai lalu bibirnya sekilas

“Oh ya. Maafkan aku..”

Kai menaikkan alis melihat tampang Oh Sehun yang seketika berubah memelas dan sedih menjijikkan

“Aku belum bisa mengembalikan Limunnie pada mu”

Bukk

Tangan Kai refleks memukul kepala Sehun

Kai kaget sendiri dengan kelakuan tangannya

“Aduh sayang. Kau galak sekali, ya sudahlah aku berangkat dulu. Jaga dirimu”

Oh Sehun mengacak rambut lalu masuk ke dalam mobil dan pergi.

Huh! Jantung ku hampir copot

Kai masih syok dengan memegang kedua tangan di dadanya.

Tapi tak lama setelah itu Kai menyerigai sendiri melihat tangan kanannya.

After My TransmigrasionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang