14

1.5K 242 47
                                    

Suara mobil memasuki gerbang membuat Kai seketika bangkit dan berjalan ke pintu masuk.

Dua pelayan berdiri disampingnya membuka dua daun pintu masing-masing lalu menunduk.

Terlihat Oh Sehun dengan masih mengenakan pakaian kantor lengkap berjalan ke arahnya. Matanya memancarkan kedinginan sama seperti waktu awal pertemuan.

Ada apa ini?

Apakah dia tau apa yang aku lakukan?














CHAPTER 14

Setiap langkah Oh Sehun yang diambilnya menaiki undakan menuju pintu terlihat seperti iblis dengan aura hitam yang akan mengambil nyawa. Tanpa sadar kepala Kai sedikit kebelakang dan mata bergetar.

‘Sungguh aura iblis yang luar biasa!’

Sampai di depan Kai, Oh Sehun berhenti sejenak. Kai ditatap dingin. Sangat dingin! Membuat Kai sedikit mengkerut.

‘Sialan! Bajingan ini tak boleh membuat ku gentar!’

Kai berusaha berdiri tegak walau kepalanya masih sedikit menunduk. Kai akan buktikan. Dirinya juga pria! dan pria tidak takut pada sesama pria!

Mereka tetap berdiam diri kurang lebih menit. Dalam dua menit itu pula aura kegelapan menguar ke memenuhi sekitar, bahkan Kai yakin jika para pelayan gemetar.

‘Ckck.. ini perbuatan yang tidak baik. Menindas yang lemah’

Sibuk dengan pikiran tentang raja iblis yang menindas kaum manusia lemah, Kai tersentak kala pergelangan tangan kanannya digenggam erat lalu ditarik masuk ke dalam rumah.

‘Hei. Hei! Pelankan langkahmu bung! Ingat di belakang itu kaki wanita bukan godzilla!’

Berhenti di depan sofa ruang keluarga, Oh Sehun terdiam. Kai bingung dirinya kira ia akan berakhir di lempar ke sofa seperti drama yang tak sengaja ia tonton kemarin. Ternyata hidup ini berbeda dengan drama.

Padahal tadi Kai sudah siap sedia untuk merasakan sakit punggung.

Kai jadi ingat dulu ia sering sakit punggung karena terlalu banyak duduk dan saat sampai di rumah Soojung sudah siap dengan peralatan pijat.

Ahh.. indahnya hidup..

Lamunan Kai hancur seperti kaca saat merasakan Oh Sehun menggendongnya ala pengantin.

Ingin rasanya Kai meninju wajah pencemar bayangan indahnya itu.

‘Sialan! Bagaimana aku berakhir menjadi istri manusia jelmaan iblis ini Tuhan?! Setidaknya jika aku bersama dengannya. Aku ingin menjadi SUAMI BUKAN ISTRI!’

“Ada apa dengan mu sedari tadi. Kau melamun dan wajahmu aneh sekali berubah-ubah”

Kai tersadar dan berdehem dua kali.

Ternyata Kai sudah duduk di tepi ranjang saat ini dengan Oh Sehun berdiri di depannya. Aura kelam pria ini sudah mulai hilang.

‘Aku bisa merasakan kabut gelap di sekitarku lenyap’

Merasa sedikit bingung dengan kemarahan Oh Sehun yang tiba-tiba menghilang namun, Kai tidak peduli. Hanya sedikit bingung, kemarahan pria gila itu hilang tanpa mengorbankan yang dapat mengakibatkan perusahaan asuransi kesehatan mengeluarkan uang.

Kai nambah terkaget saat tiba-tiba Oh Sehun berlutut dengan satu kaki di depannya kemudian memengang kedua tangannya.

‘Oi! Bung. Hentikan! Aku bukan wanita sialan!’

Ingin rasanya Kai mengumpat. Perlakuan Oh Sehun yang lain yang telah pria itu lakukan padanya bisa dimaklumi Kai walaupun tetap saja dirinya geli, contohnya seperti yang tadi terjadi saat Oh Sehun membawanya bridal style. Sumpah Kai geli! Maka dari itu pikiran Kai kemana-mana untuk mengalihkan perhatiannya.

After My TransmigrasionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang