Latihan

3.8K 452 21
                                    

Pagi-pagi sekali, matahari baru saja mengintip dari ufuk Timur, Naruto sudah mulai latihannya. Ia lari mengelilingi kampung untuk 10 putaran, dilanjutkan dengan 500 kali push up, sit up, back up, dan scot jump. Ini dianggap sebagai pembuka latihan. Frekuensi untuk push up dan lain-lain bertambah dengan kelipatannya tiap minggu. Bahkan di minggu keempat, Naruto memakai pemberat di tangan dan kaki untuk meningkatkan kekuatan otot-ototnya.

Setelah latihan dasar, ia melanjutkannya dengan latihan inti yakni berlatih menguatkan kuda-kuda dan sekaligus gerakan kaki. Ia tidak berani pindah ke latihan yang lainnya sebelum kuda-kudanya mantap, setegar gunung. Kakinya bergerak lincah secara alami sealami gerakan sehari-harinya. Sesudah itu, ia pindah ke latihan tangan di minggu ketiga. Gerakan tangan ini dilatih dengan gerakan-gerakan mematikan. Bisa diterapkan untuk membunuh dengan tangan kosong.

Latihan-latihan ini sangatlah membosankan dan juga kering, tapi menempati posisi yang sangat penting dalam membangun pondasi seseorang. Karena itu, meski membosankan, dengan tekad sekuat baja, Naruto akan secara rutin berlatih. Tidak pernah absen

Latihan Naruto dimulai dari pukul 05.30 ketika orang-orang masih sibuk bergulat dengan selimutnya. Lama latihannya hanya satu setengah jam di pinggiran hutan. Kenapa pinggiran hutan? Selain sepi pengunjung, udara di pinggiran hutan lebih sejuk dan membuat pikirannya jernih. Pukul 6, Naruto akan kembali ke rumah kecil peninggalan mendiang neneknya untuk sarapan dan bersiap-siap ke mall Beika untuk bekerja.

Salah satu keuntungan hidup sendiri adalah ia mahir dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Ia bisa memasak masakan rumah sederhana yang kaya akan gizi. Untuk hidangan yang rumit, Naruto tidak mempelajarinya karena ia tidak punya waktu untuk hal-hal mewah, seperti memanjakan dirinya. Ia saat itu memberikan waktunya 100% untuk berlatih ninjutsu dan taijutsu, mengejar Sasuke dan membawanya kembali ke Konoha.

Tak tak tak!

Gerakan pisaunya cepat, tapi indah hampir seperti kepakan sayap kupu-kupu. Potongannya seragam dengan bentuk yang sama, baik ukuran maupun tebal tipisnya. Ini juga salah satu bentuk latihan yang Naruto kembangkan untuk mengkompensasi ketiadaan pedang apalagi kunai dan shuriken. Di jaman gini mana ada? Adanya mungkin hanya ada Pasar Gelap dan yang namanya Pasar Gelap itu berbahaya. Sebagai anak dari keluarga baik-baik, mana mungkin ia bersinggungan dengan tempat itu? Terlebih kekuatannya yang sekarang sangat lemah. Yang ada ia hanya akan setor nyawa jika ia menginjakkan kaki di tempat berbahaya itu.

Memotong bahan masakan dengan pisau ini adalah salah satu metode latihan buatannya yang berguna untuk meningkatkan kecepatan tangan dan keakuratannya dalam mengiris organ tubuh target yang diincar. Berguna untuk pertarungan jarak dekat dengan menggunakan senjata tajam.

Usai sarapan sehat, Naruto berangkat kerja. Seperti biasa pula, ia berangkat ke Mall Beika yang terletak di pinggiran kota berjarak 5 km dari Desa Totsukawa tepat pukul 7. Ia berangkat dengan cara berlari untuk melatih kecepatan larinya. Awalnya butuh waktu sejam untuk sampai. Dari hari ke hari, durasinya kian berkurang dan kini ia hanya butuh waktu 15 menit saja jika ia sungguh-sungguh. Itu rekornya untuk saat ini dengan fisiknya yang ini. Jika di dunia yang aslinya, ia tidak butuh waktu selama itu. Tapi, yach apa boleh buat. Sejak awal, tubuh gadis ini memang sudah busuk, penuh lemak dari awalnya. Mencapai kemajuan ini juga sudah dianggap bagus.

Karena sering berlatih seni bela diri ninja, tubuh Naruto mulai terbentuk. Lemak-lemaknya dibakar menjadi otot. Tubuh gemuknya susut hingga setengahnya dari BB asli, walaupun Naruto tidak melakukan diet ataupun pantang makan sesuatu. Kurva-kurva menggiurkan selaku gadis muda yang sedang tumbuh dan lembut miliknya mulai terbentuk. Fitur-fitur wajahnya yang absurd karena tidak jelas mana hidung mana pipi akibat pengaruh obesitas yang sudah mendekati tahap akut kini mulai memperlihatkan fitur alaminya. Hidungnya yang lurus dan mencuat tinggi memberi citra anggun dan sombong. Namun, dengan bentuk wajahnya yang oval dan pipi chubbynya, kesan sombongnya bisa dieliminir. Senyum yang senantiasa ada di bibir ranum meningkatkan kualitas fitur wajahnya secara signifikan, menegaskan kecantikan alaminya yang lembut dan mudah dicintai.

Ninja in CampusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang