Truth or Dare ?

2.9K 396 39
                                    

Chapter sebelum-sebelumnya aku perbaiki lagi karena ada typo, beberapa penjelasan yang kurang logis, pengulangan nggak penting, dan juga adanya keterangan yang kurang lengkap. Sebelum membaca chapter baru ini, author persilakan baca ulang chapter-chapter sebelumnya untuk lebih memahami alur cerita. Jika nggak mau juga enggak apa-apa. Nggak begitu ngaruh besar sih. Just buat kelengkapan aza.

Satu lagi. Author mau ngucapin
🎊🎉🎉🎉🎉🎊 selamat. Horee.. Sekarang cerita Ninja in Campus sudah mencapai chapter 17. Sweat seventen. Selamat mencapai chapter 17. Sebut tiga kali. Hal-hal baik harus diumumkan tiga kali. Oke?

Orang bilang hal-hal baik layak untuk dirayakan dan dibagikan pada orang-orang tersayang. So Ai juga mau berbagi kebahagiaan dengan reader sekalian.

Mari kita tiup lilinnya dulu. 🎂 Fuuh. Yee..! Nah ini potongan 🍰 dan juga 🍨 buat reader sekalian. Silakan menikmati. Jangan lupa hadiahnya buat Naruto dkk.

Sekian saja penjelasannya and then... Chekidot ^_^

Chapter 17

"Kembali di acara Tayuya Show. Show. Show..." seru Tayuya berbahagia diiringi tepuk tangan nan heboh.

Hanya dia yang berbahagia. Para penonton di rumah dan di studio menatapnya dengan wajah jijik dan geram ingin melemparinya dengan bangku atau benda apapun yang bisa mereka jangkau. Perasaan digantung dan dijejali iklan itu sukses membuat mereka membenci Tayuya. Sakit banget. Rasanya mau muntah darah. Eh hostnya dengan entengnya memberi mereka iklan yang durasinya aje gile lama sebagai hiburan. 'F*ck untuk Tayuya! F*ck untuk iklan! I hate this. Host acara ini memang si**an!' Rutuk mereka geram. 'Kami nggak butuh iklan. Yang kami butuhkan lekas lanjutkan acaranya. Kami masih ingin melihat bagaimana artis Naru Honda tampil. Kami hanya butuh asupan gosip. Darurat! Buang segera iklan nggak penting yang bikin otak kami pecah berhamburan itu!' Jerit hati mereka.

Sayangnya, jeritan mereka membentur dinding yang tinggi. Pihak stasiun sibuk menayangkan barisan iklan. Mumpung ratingnya pecah tinggi. Sambil membaca komentar para pemirsa, mereka juga sibuk merencanakan sesi selanjutnya. Harus lebih baik lagi. Sesi ngerjain Naru Honda ini harus dimaksimalkan untuk mengatrol rendahnya rating episode sebelum hadirnya Naru Honda. Soal kemarahan penonton? EGP! EMANG GUE PIKIRAN. Rating itu Dewa sesembahan mereka. Penonton mah tim sorak penggembira.

Pihak TV sungguh cuek. Mereka tak perduli jika pada episode kali ini, Tayuya dan timnya sukses memanen jutaan kebencian dari para penontonnya. Yang penting rating pecah. Hujan yen memenuhi rekening gendut perusahaan.

Senyum di bibir Tayuya menganga lebar. Kenapa? Karena dia paling suka sesi challange untuk para tamu acara yang biasanya dipasang di akhir acara. Itu adalah kebahagiaan terbesarnya. Ada kepuasan tersendiri dalam dirinya jika ia berhasil menyiksa dan membuat para tamunya menderita selama mereka memenuhi tantangan.

Tapi, sesi kali ini Tayuya lebih antusias lagi. Sebab, ia diberitahu oleh timnya jika challange kali ini lebih special. Dijamin heboh, seru, menegangkan, dan menguji kepandaian sang bintang tamu. Tantangan tertinggi yang pernah mereka syutingkan.

Pertanyaan pentingnya? Apakah Naru Honda bisa tampil super bagus sesuai harapan tertinggi mereka atau itu membongkar ketidak bisaan dan kebodohan Naru Honda? Tayuya dan timnya dengan senang hati menunggu.

"Biasanya untuk sesi ini, kita akan memberi bintang tamu sebuah challenge yang menguji kecerdasan dan keterampilan para tamu. Tapi, hari ini kita akan melakukannya dengan cara yang berbeda karena.... karena hari ini kameramen kesayangan kita sedang ulang tahun. So untuk memberi hadiah kejutan buat staff kita, kita akan menantang bintang tamu kita."

Ninja in CampusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang