Sasuke meet Gaara

1.9K 303 34
                                    

Kasus Corona mulai menjangkiti warga +62 alias negara Indonesia. Kabar terbaru mengatakan ada 29 orang suspect Corona yang meninggal. Innalillahi wa inna lillahi roji'un. Semoga tenang di alam sana. Semoga dosa-dosanya diampuni dan semoga amal baiknya diterima. Amiin.

Buat para reader sekalian. Tet IIPap WASPADA! Penyakit sangat berbahaya karena penularannya yang cepat. INGAT! Selalu jaga kebersihan. Cuci tangan pakai sabun dan sebisa mungkin hindari tempat-tempat dimana orang banyak berkumpul jika  tidak ada yang genting.

CHEKIDOT ^_^

Sasuke patut memberi dirinya tepukan applaus untuk aktingnya yang memukau. (Catatan author. Beri tepukan meriah 👏👏👏 untuk Sasuke. Ingat 3 kali ya. Hal-hal baik harus diumumkan 3 kali.) Meskipun Sasuke tidak meniti karir di dunia akting, keterampilannya dalam berakting tidak kalah dari seorang aktor veteran kelas kakap. Ia mampu bersikap ramah di depan dua musuh besarnya dalam kehidupannya sebelumnya. Tidak ada jejak kebencian dan permusuhan dari tubuhnya. Hanya ada sikap tenang dan dingin sesuai citranya selama ini.

"Uchiha san!" Sapa Gaara dengan kesopanan standar dalam pergaulan di kalangan elit.

"Hn," balas Sasuke singkat dan dingin.

Gaara menganggukkan kepalanya dengan anggun. Ia tidak merasa tersinggung dengan sikap Sasuke yang dingin. Sudah biasa.

Sudah diketahui oleh umum jikalau Uchiha bungsu putra Fugaku Uchiha ini selalu memasang wajah bau (wajah masam seolah-olah semua orang berhutang jutaan padanya) dimana-mana. Ia menghargai setiap katanya sebagai emas. Karena itu, mustahil melihat Sasuke mau mengeluarkan banyak kata dari mulutnya hanya untuk menyapa kenalan asing seperti Gaara.

Mereka bukan kawan baik. Tidak juga rekan. Mereka bahkan tidak memiliki perpotongan jalan di permukaan. Mereka adalah orang asing secara mutlak.

Berbeda dengan Gaara yang terkendali. Naruko di sisi Gaara memasang wajah jijik secara sekilas. Tapi, ia berhasil menutupinya dengan pura-pura merapikan helai rambutnya yang terjatuh menutupi kelopak matanya.

Awalnya, Naruko tidak menyimpan rasa benci pada Sasuke. Ia cukup mengagumi Sasuke yang penampilannya sangat adorable, genius, dan berkharisma. Singkatnya, ia sempurna. Jika tidak ada Itachi sebagai pembanding, Sasuke pastilah menyabet gelar nomor satu bujangan paling diinginkan seperti se Jepang. Semuanya berubah setelah ia bertunangan dengan Gaara.

Gaara memiliki keluhan (Baca konflik) dengan klan Uchiha. Lebih tepatnya Obito Uchiha. Sejak itu hubungan Uchiha dan Namikaze bisa digambarkan suam-suam suku.

Konflik mulai pecah setelah Gaara dipermalukan Itachi Uchiha. Sebagai tunangannya, Naruko jelas tersinggung. Dan, siapapun orang yang membuatnya tersinggung, tidak akan berakhir dengan baik. Sejak itu, ia bersumpah akan menghancurkan Uchiha dan membuat mereka merangkak di bawah roknya sebagai balasan untuk penghinaan Itachi dulu kala. Sebagai bagian dari klan Uchiha, Sasuke pun masuk dalam daftar hitam Naruko.

Naruko mengulas senyum simpul memamerkan pesonanya. "Seingatku Uchiha san adalah manager Naruto nee. Tapi, kok datang ke acara ini sendiri? Dimana nee san?" Dalam hati, ia menertawakan kebodohan Sasuke yang mau-maunya menjadi manajer artis idiot seperti Naruto yang hanya akan menyeret kaki Sasuke ke belakang.

Wajah Sasuke tetap datar tanpa gelombang. Ia tidak terpengaruh oleh ejekan samar Naruko. "Naruto? Kerja." Ia tidak punya kewajiban untuk melaporkan aktivitas Naruto pada Naruko, akan tetapi ia tidak ingin gara-gara Naruto absen acara ini, ia dibully. Ia mengenal betul bagaimana watak perempuan ini. Jangan tertipu dengan tampilan lembutnya. Itu palsu. 100%. Aslinya hatinya hitam hingga ke tulang-tulangnya.

Ninja in CampusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang