Sakura menyapukan tatapannya ke seluruh tamu undangan dalam satu pandangan. Iris emeraldnya dengan hati-hati mencari seseorang diantara lautan massa tamu undangan. Cahaya redup ruangan tidak mempengaruhinya dalam mencari sosoknya. Orang itu memiliki karakter yang menawan dan juga mencolok. Secara alami mudah membuat panggung untuk dirinya sendiri. Keberadaannya tidak bisa diabaikan. Saat ia muncul, semua mata secara alami akan terarah padanya. Jika ia tidak tampak sampai detik ini, kemungkinan besar ia tidak datang.
"Dia tidak bodoh. Jadi, mustahil ia melewatkan acara gala lelang amal Konoha tahun ini." Katanya pada dirinya sendiri untuk membesarkan hatinya.
Orang yang dicari Sakura adalah Sasuke Uchiha, putra bungsu pasangan Fugaku-Mikoto Uchiha. Jangan melihat posisinya yang rendah hati saat ini, hanya seorang pemimpin eksekutif sebuah managemen artis kecil dan juga terpencil. Di masa depan, Sasuke akan menjadi tokoh besar yang bisa memanggil hujan dan angin di Jepang secara khusus dan dunia pada umumnya. Ia akan membawa Uchiha Group menjadi pemenang kehidupan, di puncak kehidupan dan menindas perusahaan-perusahaan besar lainnya yang dulunya pernah melemparinya air kotor tatkala ia jatuh.
Kenapa ia tahu? Apa ia seorang reincarnator?
Jawabannya tidak.
Sakura tahu karena dunia yang ditinggalinya ini bukanlah dunia asli yang dikenalnya melainkan dunia dalam buku. Yup! Ia telah bertransmigrasi ke dalam buku Marriage with The Cold CEO dengan Sasuke sebagai protagonisnya. Buku ini baru selesai ia baca semalam. Jadi, ia masih ingat alurnya secara umum.
Dalam buku, karakter Sakura sebagai pakan meriam klasik. Dia punya latar belakang keluarga yang bagus yakni kaya, berkuasa, dan juga cantik. Sayang IQ dan EQnya tidak selaras. Karena terkena virus merah jambu, IQnya langsung tiarap, jongkok di selokan. Ia menjadi cewek idiot yang memprovokasi pemeran utama wanita dan pria di mana-mana. Hasil akhirnya bisa ditebak. Keluarganya berantakan. Aset keluarganya hilang dan ia berakhir tragis dimana kematian adalah surga. Ia hanya hidup dalam dua Bab saja.
Untungnya, ia bertransmigrasi di waktu yang tepat. Ia pindah ke dunia buku saat kisahnya belum dimulai. Sasuke masih seorang manager kecil dan keberadaannya masih transparan di dunia bisnis. Ia belum memiliki kontak panjang dengan pemeran utama wanita. Untuk mencegah agar kehidupan tragisnya di masa yang akan datang tidak terjadi, Sakura memutuskan untuk cepat-cepat memeluk paha Sasuke. Akan lebih baik lagi jika ia bisa menjalin hubungan asmara.
Sakura tidak bodoh. Sasuke itu tampan dan seorang CEO muda yang sukses. Jika ia berhasil menjadi istrinya, bukankah ia akan jadi pemenang kehidupan?
"Lebih baik aku mencarinya di luar." Pikirnya. Ia merasa sia-sia menunggu Sasuke di dalam ruangan.
Pilihan Sakura tepat. Ia melihat Sasuke tepat setelah ia keluar ruangan. Ia melihat Sasuke sedang berbincang-bincang dengan Gaara dan tunangannya, Naruko.
Deg! Jantung Sakura berdesir. Ia menggigit bibir bawahnya karena cemas. Matanya menatap nyalang dipenuhi oleh rasa takut yang amat sangat. Pikirannya kusut berantakan, sebelum tenang kembali. "Tenang Sakura, tenang. Ini masih awal cerita. Semuanya masih terkendali di telapak tangan." Ia mensugesti dirinya sendiri untuk menenangkan pikirannya dan membangkitkan energi positif di tubuhnya.
Sakura menguping secara diam-diam. Ia tahu ini bukanlah perbuatan yang terpuji dan juga sebuah pekerjaan yang hina, tapi keingin tahuan membunuh kucing. Meski tahu ini buruk, tapi ia tetap melakukannya karena rasa penasaran telah melumpuhkan akal sehatnya.
Ia mendengar Naruko mencibir, "Orang lain mungkin saja, tapi Naruto-nee? Mustahil."
"Waktu yang akan menjawabnya," kata Sasuke terdengar sangat percaya diri.
Otak Sakura berfikir cepat, mengingat karakter yang sedang dibicarakan oleh Sasuke-Naruko. Agak sulit diingat karena ia bukanlah seorang pembaca yang berdedikasi. Ia tidak membaca dengan detail, sebaliknya ia membaca dengan teknik lompat-lompat halaman. Mengapa? Karena bagi Sakura, hanya chara Sasuke yang penting. Sisanya, baginya tidak lebih wallflower. Bunga dinding yang tidak penting. Karena itu, selain bagian Sasuke, ia langsung melewatinya.
"Naruto... Naruto.." gumamnya lirih sambil melihat layar HP. Tangannya dengan cekatan membuka Mbah Google dan mengetuk informasi tentang Naruto.
.....Naruto putri sulung Minato Namikaze CEO Namikaze group dengan Mochizuki Chiyome seorang artis 18 line...
Akhirnya Sakura ingat. Chara Naruto hanya muncul di awal cerita. Itu pun hanya disebutkan dalam 1 halaman yang menceritakan kematiannya yang tragis dan kesedihan mendalam Minato akibat kematiannya.
Bukankah Naruto seharusnya sudah mati? Kenapa Naruko menyebutnya seolah-olah saudara tirinya ini masih hidup? Atau, ia memang masih hidup?
Sakura bukanlah penggemar berat artis. Ia bahkan jarang menonton drama apalagi film. Jadi, mustahil ia mengikuti tayangan infotainment. Karena itulah, bisa dimaklumi jika Sakura tidak tahu tentang gosip terbaru Naruto.
Hmm... Sakura merenung. Meskipun muncul di satu halaman saja, tapi nama ini sering disebutkan oleh chara lain di novelnya. Ia jadi curiga. Jangan-jangan tokoh ini terlalu OP sehingga penulis perlu untuk mensuka bumikannya dengan cara yang konyol untuk memberi tambahan lipstik pada relasi antara chara utama? Terlebih lagi Chara ini merupakan jari emas tokoh Villain. So jika chara ini tetap hidup, Sakura curiga jika hasil pertarungan antara Protagonis, putra kesayangan surga dengan Tokoh Antagonis akan berbeda dengan novelnya.
Hmmm, kemungkinan ini masuk akal. Sekarang Naruto telah masuk lingkaran Sasuke. Ia bukan lagi jari emas chara Big Bos Villain. So, takdirnya pun berubah.
Sakura mencatat dalam hati nama Naruto. Ia berencana untuk menjalin komunikasi dengannya. Saat ini, Sasuke dekat dengan Naruto. Jadi, jika ia ingin selangkah lebih dekat dengan Sasuke, ada baiknya ia menggaet Naruto lebih dahulu.
Sakura menggangguk memuji ide briliannya dalam hati. Mendekati Sasuke adalah pekerjaan yang sulit sesulit mendaki gunung Fuji tanpa peralatan yang memadai. Tapi, mendekati Naruto, ia pikir itu pekerjaan mudah.
Naruto githu loch. Gadis bodoh, kurang piknik, kurang belaian, kurang kasih sayang, kurang IQ dan kekurangan lainnya, apa sulitnya didekati?
Sakura tidak takut Naruto akan curiga dengan rencana pendekatannya. Bagaimana pun Naruto ini sangatlah polos. Ia tidak tahu caranya membaca maksud tersembunyi dari orang-orang yang mendekatinya. Karena itu, Naruto sering kali terjatuh ke dalam perhitungan orang lain. Sungguh luar biasa ia bisa bertahan hidup hingga ia berusia 17 tahun.
Setelahnya, Sakura masuk ke dalam ruang lelang. Ia membatalkan rencananya untuk mendekati Sasuke. Kondisinya saat ini tidak memungkinkan. Suasana hati Sasuke sedang tidak baik setelah ia bertemu dengan musuhnya. Jika Sakura nekat mendekati Sasuke sekarang, ia khawatir ia akan jadi tempat Sasuke melepaskan api amarahnya dan itu jelas bertentangan dengan tujuannya.
Sakura dengan tenang mengikuti lelang. Ia menjalankan tugasnya sebagai duta perusahaan dengan baik sesuai dengan protap wanita berbudi luhur.
Rencana Sakura memang bagus, tapi... hasilnya mungkin tidak sesuai dengan ekspektasinya. Mendapatkan kepercayaan Naruto memang mudah, tapi bagaimana hasil akhirnya itu bukan lagi sesuatu yang bisa ia kontrol. Berteman dengan Naruto berarti ia harus siap dengan kondisi gegar otak yang menyebabkan IQnya turun, emosi yang rolling naik turun tak tentu, dan juga ancaman penyakit maag nyata. Benar-benar siksaan batin.
Naruto itu seperti kentut yang jika dibuang menyebabkan pencemaran, namun jika disimpan perut akan sakit melilit. Dibuang sayang disimpan makan hati.
By the way. Secara keseluruhan Sakura masih puas dengan Naruto. Meski bodoh dan bikin ia makan hati, namun Naruto setia. Teman yang bisa dipercaya.
TBC
Chapter ini agak sulit diselesaikan. Jujur aku paling tidak suka dengan chara Sakura. Mangkanya jika aku harus menulis dari sudut pandang Sakura, aku langsung kehilangan ritme. Mood menulisku mendadak down. Lalu mati ide. Dan, akhirnya tulisanku stagnan di situ-situ saja.
Lain halnya jika sudut pandang diambil dari Naruto. Ide ngalir aja githu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ninja in Campus
FanfictionTerakhir yang Naruto ingat, jantungnya ditusuk dengan pedang oleh Madara. Ia pikir ia akan langsung menghadap Raja Yama. Namun, saat ia membuka mata, ia justru menggantung di udara dengan satu tangan terjerat pada seutas tali kabel listrik. Yang mem...