Back to School

3.6K 419 41
                                    

Author Note : Awalnya aku mau bikin Sasuke sekelas Naruto tapi gak jadi mengingat ketatnya sekolah Naruto yang nggak memungkinkan keduanya menjalin komunikasi. Jadi, Sasuke langsung aku lempar ke University of Tokyo untuk program pascasarjana. Sekedar info University of Tokyo untuk jurusan bisnis dan managemen peringkat 42 dunia.

Liburan musim panas di Jepang dimulai dari bulan akhir Juli hingga Agustus. So...  jawaban pasti tentang umur Sasuke. Usia Sasuke 18 tahun lewat sebulan waktu ketemu Naruto. Sedangkan Naruto masih 17 tahun hingga bulan Oktober mendatang.

Oke BTS Back to Story
CHEKIDOT

Pagi hari di kediaman Namikaze.
Minato bangun pukul 05.30. 30 menit lebih awal dari jam biologisnya karena ia mengejar jam penerbangan pagi ke Jerman agar tidak terjebak macet di jalan. Kemacetan jalan di Tokyo sama memusingkannya dengan kemacetan di Jakarta. Bedanya Tokyo lebih teratur. Tidak ada suara klakson yang mengganggu. Tidak ada mobil saling salip. Dan, yang utama tidak ada alat transportasi yang berjalan tidak sesuai  jalurnya seperti Jakarta. Tidak ada maksud menghina apalagi merendahkan, namun ini fakta jika di Jakarta masih ada kasus kendaraan tidak berjalan sesuai jalurnya.

Minato bangun dari tempat tidur tanpa membangunkan istrinya yang masih tidur lelap. Ia segera mandi untuk menyegarkan tubuhnya yang lengket karena keringat. Maklum musim panas. Meski puncak musim panas sudah berlalu menurut badan meteorologi, namun udara masih terasa panas dan juga lembab. Panas dan lembab yang menyiksa ini baru akan berkurang di awal September hingga musim dingin tiba.

Minato hanya butuh waktu 15 menit untuk menyelesaikan urusan bersih-bersih dan bersiap. 15 menit kemudian, ia turun ke lantai 1 untuk mengganjal perutnya yang keroncongan sebelum berangkat. Kakinya yang panjang dan jenjang dengan anggun menyusuri lorong demi lorong yang sepi lengang sebab para penghuninya masih tidur nyenyak. For your info. Orang Jepang biasa bangun antara pukul 6 hingga pukul 7.

Rencananya, Minato akan sarapan segelas susu segar dan beberapa potong roti tawar sesuai dengan menu sarapan orang Eropa karena lebih praktis dan cepat. Betapa terkejutnya dia saat sampai ruang makan, melihat beberapa piring berisi makanan yang kelihatannya lezat sudah tersaji di atas piring. Bahkan kotak bento berisi hidangan lengkap pun sudah disiapkan. Siapa yang menyiapkannya? Pikirnya heran.

Keberangkatannya untuk tujuan bisnis kali ini tidak diketahui banyak orang. Ini menyangkut rahasia bisnis. Selain asisten pribadinya, tidak ada yang tahu. Jadi, siapa yang mau repot-repot menyiapkan sarapannya?

"Papa mau berangkat kerja?" Sapa suara seorang wanita dari arah belakang.

Tubuh Minato mengejang untuk sesaat. Itu reaksi alamiahnya. Kau tahu, kan bagaimana kondisinya? Di sebuah ruangan yang besar di rumah tua bergaya Eropa. Kondisi sepi lengang. Kau sendirian. Tiba-tiba ada suara wanita memanggilmu. Pikiran pertamamu pasti ini, 'Hantu?' Begitu pula dengan Minato. Hidup boleh di jaman milenial, tapi kepercayaan primitif pada hantu masih lestari.

Minato membalikkan badannya setelah berhasil mengendalikan syaraf di tubuhnya. Ia tercengang begitu melihat penampakan Naruto yang berdiri di belakangnya sambil dengan entengnya menenteng tas sekolah di punggungnya. Hah? (°○°)

Minato syok berat. Ia tidak salah lihat, kan? Naruto, putri sulungnya ini terkenal badung. Tidak disiplin waktu. Selalu bangun kesiangan. Ia tidak pernah bisa bangun pagi. Paling cepat bangun pukul 07.30. Sebelum pukul itu, jangan harap ia sudah meninggalkan tempat tidurnya. Dan, sekarang ini ia melihat Naruto sudah bangun dan mengenakan seragam sekolah lengkap? Gila. Ia tidak sedang bermimpi, kan?

Minato mencubit kecil lengannya tidak mempercayai penglihatannya sendiri. "Aduch..,"  ringisnya lirih. Rasa sakit di lengannya menunjukkan jika ia sadar. Naruto memang sudah bangun dan sudah siap dengan seragamnya.

Ninja in CampusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang