Lapangan basket!!
Setelah perginya Raka,, lapangan basket semakin ricuh dengan suara tawa murid - murid yang melihat perdebatan Ala tadi.
Alanda semakin mengerucutkan bibirnya mendengar tawa bahagia mereka,, mukanya bahkan sudah merah karena malu dan sinar matahari yang sangat menyengat kulit.
Dibawah pohon yang teduh,, Ala melihat Sesa yang sedang terbahak dan Miera yang juga sedang tertawa.
Ala menuju ke sahabat laknatnya itu,, saat jarak mereka sudah dekat Ala melepas sepatu dan melemparkannya ke arah Sesa yang tidak berhenti tertawa.
"Adoooh!! Ngapain lo nimpuk gue sih Al?!!" sungut Sesa mengusap lututnya yang nyeri terkena lemparan Ala.
"Lagian lo ketawa terus!! Kan gue jadi kesel!!" balas Ala berkacak pinggang. Sekarang Ala sudah berada didepan Sesa dan Miera.
"Iya Al... Maaf tadi reflek" cengir Miera,, Ala memutar bola mata malas.
"Bhahaha ... Anjiirr!! Mau lanjut ketawa dulu!! Haha" Sesa masih tertawa sambil memegangi perutnya,, bahkan sudut matanya berair.
"Okeh okeh ... Ehmm sumpah tadi tuh lucu banget lo udah kepedean tingkat dewa dan langsung dijatohin sama kak Raka!!" ucap Sesa masih dengan tawa kecil yang belum bisa dia hilangkan.
"Iiihh ... Sesa udah kali ketawanya!! Lo kan temen gue masa ikutan ngetawain sih!! " Ala merajuk melipat tangan didepan dada dengan bibir yang makin mengerucut.
"Sa diem nggak?!!" sentakan Vian membuat ketiga cewek itu kaget,, mereka melotot kearah Vian yang cengengesan.
"Hehe .. Kaget ya cess?? Sorry deh. Lagian nih Al lo nggak usah dengerin deh apa kata kak Raka,, paling cuma mau ngerjain doang" ucap Vian merangkul pundak Alanda.
"Hmm ... Maybe ,, tapi beneran kan gue nggak gendut?? Masih gendutan Miera kan Vian??" tanya Ala menatap wajah tampan Vian dari samping dengan tangan yang menunjuk Miera.
"Enak aja beratan aku!! Woy berat kita samaan kali!!" sungut Miera tak terima.
"Haha ... Tenang aja Al,, lo masih kecil kok masih imut juga." balas Vian yang mengeratkan rangkulan dipundak Alanda.
"Nggak usah modus woy!!" teriak Lano membuat Vian menurunkan tangannya dan menunjukan cengiran kearah Lano yang menatap tajam.
"Reflek Lan,, kan mau nenangin kakak lo" bela Vian.
"Haha..... Iya biasa Ala mah,,kaya magnet cogan. Makanya banyak cogan yang nemplok sama Ala,, tadi kak Raka terus sekarang Vian besok siapa lagi yah??"" ucap Alanda ngaco,, Sesa dan Miera mendatarkan wajahnya.
"Jadii... Menurut lo gue ganteng Al??" tanya Vian .
"Ganteng lah,, kenapa? Vian nggak percaya? Coba tuh tanya Sesa sama Miera kalau masih nggak percaya." Vian mengalihkan pandangan kearah Sesa serta Miera ,, meminta jawaban.
Mereka yang ditatap menganggukkan kepalanya membuat senyum Vian mengembang.
"Cuma orang munafik yang bilang Vian jelek. Karena pada kenyataannya Vian emang ganteng,, sama kayak kak Raka tapi masih gantengan kak Raka sih." Jujur Ala.
"Ya ampun.... Thanks for you Alanda!! Sini peluk dulu gemez deh" ucap Vian merentangkan tangannya berniat memeluk Alanda.
Alanda bergidik ngeri lalu dengan segera menyambar tangan Sesa dan Miera yang baru saja berdiri,, membuat mereka hampir saja kehilangan keseimbangannya.
"Nggak mau!! Vian bau!" teriak Ala sambil tertawa meninggalkan lapangan,, dengan Sesa dan Miera yang terus mengumpati Alanda yang menarik mereka layaknya karung beras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alanda's Story
Teen Fiction(On going 🔥) Bacanya part sampe akhir ya!! Biar nyambung!!😂😂❤❤❤ #SeriesStory __________________________________________________ Ini cerita tentang seorang cewek bernama Alanda Violetta Wulandari. Cewek biasa dengan segala sifat polosnya. Ala yang...