Maaf🐻(29)

2.7K 124 16
                                    

Teman kelas Ala mendatarkan wajahnya. Sudah tidak tertarik lagi dengan kelakuan Ala.

Mereka kembali ke kesibukan masing-masing.

"Yang bebbb!!" Ala memeluk erat lengan Raka dengan senyum yang mengembang di bibirnya.

Raka menghela nafas berat seraya melirik Ala ganas.

"Ihh ... Kak Raka ngapain disini?!! Kangen sama Ala kan??!!" Tanya Ala dengan kepedean tingkat tinggi. Randy yang masih berada dipintu memutar bola matanya malas.

"PD banget sih lo Al! Heran!" Kesal Randy keluar kelas. Entah kemana dia pergi Ala tidak menghiraukan,, tetap modus memeluk lengan Raka.

"Bisa lepas gak?" Datar Raka

"Enggak!!" Teriak Ala membuat Kenzie dan Matteo terkejut.

"Astaga!! Biasa aja kali Al,, Raka gak budek oyy!!" Kesal Kenzie

"Tauuu .... Jarak sejengkal aja teriak-teriak,," timpal Matteo mengusap telinganya.

"Apa sih kak,,, syirik aja!!" Ala semakin mengeratkan pelukannya,, Raka mendengus.

Namun tiba-tiba Sesa muncul dan menarik tangan Ala. Membuat pelukan itu terlepas,, Ala berdiri dengan paksa.

Keenam cowok itu terkejut,, menatap wajah merah Sesa. Raka yang masih duduk di lantai,, mendongakkan kepalanya.

"Sesa apaan sihh!!" Kesal Ala melepaskan tarikan ditangannya.

"Lo yang apaan!! Ngapain meluk-meluk gitu hah?!! Gak malu diliatin orang?!!" Bentak Sesa membuat Ala terdiam sejenak,, lalu melihat sekitar.

Ya memang mereka sudah menjadi bahan tontonan siswa yang lain. Ada yang menongolkan kepala dari jendela,, berbaris didepan pintu dan ada juga yang memang tengah lewat. Para penonton menatap Ala sinis.

Ala sebenarnya tidak perduli dengan tatapan orang-orang,, tapi melihat tatapan Sesa yang jengkel membuat dia bingung sendiri.

Sesa kenapa sih? Kayak gak biasa aja sama kelakuan gue!! Batinnya

"Gak liat,, kirain gak ada orang!" Balas Ala sok polos. Kepalanya menunduk dengan bibir yang mengerucut lucu.

Raka yang masih dibawah melihat ekspresi itu hampir saja tertawa. Dia menggigit bibir bawahnya untuk menahan diri agar tidak tertawa. Dia berdiri,, kembali memasang wajah datar. Sesekali melirik Ala yang masih menunduk.

"Boong bgt!" Sinis Sesa membuat wajah Ala semakin cemberut.

"Bubaarrr!!!" Teriak Kenzie tiba-tiba membuat penonton terkejut. Kenzie berusaha menunjukkan wajah garang untuk mengusir mereka.

"Huuuuhhhh!!" Teriak yang lain.

"Apa lo?!! Pergii!!" Teriak Kenzie lagi.

"Galak bener lo Zie?!" Heran Matteo.

"Lagi mens!" Jawabannya asal. Matteo mengangguk. Tapi detik berikutnya dia melotot.

"Bangsaaaat!!" Teriak Matteo setelah sadar apa yang diucapkan Kenzie, dia memberikan pukulan kencang pada bahu Kenzie.

Kenzie cengengesan melihat tingkah Matteo yang lemod. "Lemod dasar!!"

"Sialan brisik loo!!"

Rezvan tersenyum kecil lalu menyenggol lengan Raka. Saat Raka menoleh, Rezvan mengisyaratkan agar Raka membawa Ala. Raka mengangguk singkat. Lalu Raka meraih tangan Ala. Ala mendongak.

"Ikut gue!" Sedetik kemudian wajah Ala sudah berubah ceria,, dengan senyum manis tercetak di bibirnya.

"Dengan senang hati beeebbb!!" Muncul lagi sifat centilnya.

Alanda's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang