Tok tok tok"Masuk!!"
Alanda memasuki kamar Rey. Pemandangan pertama yang dia lihat adalah ruangan yang dipenuhi stiker pokemon. Boneka pokemon juga berceceran diatas kasur,, Ala menjatuhkan tubuhnya diatas tumpukan boneka pokemon.
Rey memang menyukai segala jenis benda yang berhubungan dengan pokemon,, dia bahkan mengabaikan tatapan aneh orang-orang yang menatapnya dimall saat dengan heboh dia membeli boneka pokemon besarnya.
"Bang ajarin PR Fisika!!" Ala memejamkan matanya sedangkan Rey tengah bermain ps dengan Lano dikarpet depan kasur. Mereka asik dengan gamenya tanpa menghiraukan Ala.
Ala mengingat kejadian pulang sekolah tadi. Dimana dia melihat Raka dan Eneri tengah bercanda di parkiran,, entah apa yang mereka tertawakan. Saat itu Ala pertama kali melihat seorang Arraka Wijaya tertawa lepas,, terpancar kebahagiaan di wajahnya.
Ala yang tadinya ingin ikut keparkiran dengan Lano beralasan untuk langsung kegerbang,, dia tidak bisa menjamin apa yang akan Ala lakukan saat melihat cowok yang dia suka tengah tertawa dengan wanita lain. Mungkin mencakar?😅
Jadi dia memilih menuju kegerbang dengan Sesa yang terus mengomelinya karena Rezvan terus mengganggunya.
"Huftt .. Sebenarnya mereka ada hubungan apa sh?? Kok kaya akrab gitu?!!" gumam Ala memandang langit-langit kamar Rey.
"Arrrhh!!" Ala memukul kasur Rey brutal,
Sabar Al,, mending lo ngerjain fisika! Daripada mikirin kak Raka beraq!! Batin Ala
"Gas gas gas!! Aelah siput banget sih tuh mobil!!" Teriak Lano histeris. Rey terkekeh melihat Lano yang memarahi gamenya.
"Biasa aja Lan!"
"Bang jangan nyalip dong!" Panik Lano melihat mobil Abangnya menyalip dengan mudah.
Ala membuka mata,, merasa tak direspon dia bangkit duduk ditengah-tengah kasur. Menatap galak dua punggung didepannya,, lalu dengan brutal dia melempar bantal dan boneka pokemon kearah mereka.
"Aduh aduh!! Al apa-apaan sih?!!" Pekik Lano saat kepalanya terkena lemparan bonekan oleh Alanda.
"Dek!! Duh kenapa sih?! Tunggu bentaran elah,, ini abang mau ngalahin Lano!" Ucap Rey.
Ala masih melempar barang-barang didekatnya. Saat sudah tidak ada barang-barang dideket cewek itu,, Alanda bangkit menuju kearah Lano dan Rey lalu...
"Aaaaa ..... Aduuuhh sakit nyeeet!!" Teriak Lano saat rambutnya terkena jambakan maut Ala,, bahkan stik psnya terlempar begitu saja.
"Dek dek ... Perih woy,, aduuuhh!!" Rey ikut berteriak,, melempar stik psnya berganti memegang tangan adiknya yang tengah menjambak brutal rambutnya dan Lano. Lalu melepaskan tangan Ala dari rambutnya.
"Jahat banget sih dek?!! Rambut abang sampe rontok nih!" Rey menunjukkan telapak tangannya yang terdapat beberapa helai rambutnya.
"Tau !! Kenapa sih galak banget?! Lano aduin bunda nih!" Lano mengusap kepalanya yang nyeri.
"Lagian kalian main terus,, Ala kan minta ajarin tugas FISIKA!!" Teriak Ala didepan wajah keduanya. Lano serta Rey menutup mata dan telinganya.
"Abang!! Adeknya jangan dijailin terus!!" Teriak Bunda.
"Tuhkan Abang lagi yang kena" Rey mengusap dadanya miris.
"Iya buuun!!" Teriak Rey.
"Iya adekku sayang mana tugasnya? Sinih abang ganteng ajarin"
![](https://img.wattpad.com/cover/164687038-288-k965800.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Alanda's Story
Fiksi Remaja(On going 🔥) Bacanya part sampe akhir ya!! Biar nyambung!!😂😂❤❤❤ #SeriesStory __________________________________________________ Ini cerita tentang seorang cewek bernama Alanda Violetta Wulandari. Cewek biasa dengan segala sifat polosnya. Ala yang...