Gigi(t)🐻(25)

2.7K 142 9
                                    


Rahang Raka mengeras melihat pemandangan didepannya,, saat Alanda menengok kearahnya. Bertepatan dengan jatuhnya air mata gadis itu.

"Ck... Apa urusannya sama lo?!" Decak cowok tadi,, "Ini urusan gue sama ni cewek" lanjutnya menunjuk Ala dengan dagunya.

Cowok dengan name tag Azriel Dasrel yang juga masih mengenakan seragam sekolah itu menggenggam pergelangan tangan Ala,, hendak menariknya berdiri sebelum tepisan kasar datang dari Raka.

"Don't touch her!!" Tekan Raka disetiap katanya,, tatapan Raka berubah mengerikan.

"Kenapa? Emang lo siapanya dia?" Geram sicowok.

"Gue cowoknya!!" Tegas Raka membuat Ala mendongak.

Wajah Raka datar dengan tatapan mematikan kearah Azriel. Lalu menarik Ala berdiri dan menyembunyikan Ala dibelakang tubuhnya.

"So, don't touch my girl!!"

"Ck... Lo pikir gue percaya?! Gak bangsat!!" Azriel memukul wajah Raka keras membuat Raka mundur berbenturan dengan tubuh Ala,, tangan Raka melingkar di pinggang Ala agar Ala tidak jatuh.

"Brengsek!!" Raka maju balik menghajar,, memukul Azriel brutal.

Raka tau kalau cowok ini sedang mabuk. Terlihat dari tingkahnya yang sempoyongan serta bau alkohol yang menyengat dari mulutnya.

Cowok itu tergeletak di rumput taman,, sambil bergumam tak jelas. Raka berbalik menatap wajah Ala.

Cewek itu memandang takut kearahnya,, Raka meraih kedua pundak Ala yang bergetar ketakutan.

"Gak apa-apa?" Tanya Raka,, Ala mengangguk sambil menunduk.

Ala masih shock ,, bahkan untuk mendongakpun rasanya sangat sulit. Lalu tangannya meraih tangan kanan Raka dan meletakkan kunci motor Raka.

"Maaf" lirih Ala gemetar,, lalu membalikkan badannya. Saat itu juga air matanya kembali tumpah. Dia berjalan meninggalkan Raka menuju keparkiran minimarket sambil sesenggukan.

Raka dapat melihat pundak Ala yang bergetar,, menandakan cewek centil itu tengah menangis.

Raka mengejar Ala dan berakhir menghadang langkah Ala dengan berdiri didepannya. Alanda tersentak saat Raka berdiri didepannya,, dia berhenti tanpa berani mendongak.

"Mau kemana?" Tanya Raka datar,, dia melihat Ala yang sedang berusaha menghentikan tangisnya.

"Ma.. mauu pulang kak" jawab Ala sesenggukan. Ala masih menunduk sambil menghapus kasar air matanya.

Raka mengangkat dagu Ala,, mengarahkan wajah sembab Ala agar bertatapan dengan wajahnya.

"Kenapa nangis?" Tanya Raka sambil menyingkirkan rambut Ala yang terbang mengenai wajahnya,, Raka hampir saja tertawa melihat wajah Ala.

Matanya sembab,, hidung memerah,, serta pipinya yang dibanjiri air mata. Sangat menggemaskan!! Tapi dia tahan supaya cewek centil itu tidak semakin menangis.

Ala memandang lekat wajah Raka,, dari jarak yang cukup dekat ketampanan Raka bertambah. Apalagi bola matanya yang gelap nan tajam,, sangat indah karena terkena pantulan lampu taman.

Andai saja suasananya tidak sedih,, pasti pipi Ala akan memerah. Tapi sekarang wajah yang Ala perlihatkan sangat berantakan. Ala menggelengkan kepalanya sebagai jawaban atas pertanyaan Raka.

"Takut?" Pertanyaan bodoh itu membuat Raka menggigit bibir bawahnya,, karena tanpa memberitahupun terlihat jelas ketakutan dibola mata Ala. Cewek itu mengangguk lagi.

"Huft.... Gue anter!" Ucap Raka menggandeng Ala.

"Mau anter kemana kak?" Tanya Ala sambil mengusap air matanya.

Alanda's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang