Premises 3

4.4K 412 1
                                    


"Tetttt...."

Akhirnya bel tanda istirahat pun berbunyi. Prilly yang memang sudah tidak mood lagi pun menghela nafas lega. Pelajaran fisika mampu membuat otaknya panas, mana ngantuk lagi.

Dengan tidak tahu malu nya, ia menguap begitu lebar. "Hooamm." Semuanya melirik ke arah Prilly, menatap aneh gadis itu.

Bagaimana tidak, gadis seimut Prilly tidak punya malu menguap dengan lebarnya, yang ditatap malah cengengesan.

"Buu udah lebih 5 menit nih." Rahma mengangkat tangan, berbicara dengan suara yang agak kencang membuat Bu Wulan yang masih menjelaskan, menatap Rahma dengan kerutan yang ada dikening nya tanda bingung dan berganti melirik jam yang ada di tangannya. Pukul 10.05 WIB.

"Baiklah anak-anak karena sepertinya ada yang ingin cepat-cepat saya keluar, pelajaran nya dilanjutkan Minggu depan, saya permisi. Assalamu'alaikum." Ucap Bu Wulan sedikit menyindir Rahma.

"Apaan sih lu semua, kenapa malah liatin gue." Tegur Rahma kerena semua temannya melirik dia dengan tatapan berbeda-beda.

"Lu kalo ngomong jangan asal jeplak gitu dong Rah, kan gue juga yang malu sama para guru." Ucapan Fauzan yang kesal membuat Rahma memutar bola matanya malas.

"Eh harusnya kalian semua tuh berterima kasih sama gue. Karena gue udah nyelametin kalian dari situasi yang badmood banget. Lagian emang udah jam nya istirahat kan, Prilly aja tadi ngerasa ngantuk nguap nya aja lebar banget kaya gitu, iyakan Prill?" Cerocos Rahma diakhiri dengan sebuah pertanyaan, membuat Prilly yang ditanya salah tingkah karena giliran dia yang ditatap semua teman sekelasnya.

"Emm sebenarnya aku emang ngantuk sih." Jawab Prilly dengan cengengesan.

"Lu kan emang setiap hari kerjaannya molor mulu kalo di kelas." Ucap Ali dengan datar. Pria itu sedang memberesi alat pelajarannya kedalam tas. Dia ingin cepat-cepat ke kantin karena, cacing diperutnya sudah berbunyi sejak tadi.

Prilly balik badan dengan mata yang mendelik tidak suka.

"Apaan sih kamu, aku aja terus yang disalahin." Kesal Prilly.

"Ya emang bener kan? Sekolah tuh tempat cari ilmu bukan tidur, pantes ya otak lu lemot kaya gitu, orang kerjaannya tidur mulu dikelas." Ketus Ali.

Cukup. Kali ini ucapan Ali telah mempermalukan dirinya dihadapan semua teman yang belum beranjak dari tempat duduknya.

Mendengar nya saja membuat mata Prilly hampir berkaca-kaca. Randy yang memang duduk di sebelah Ali menatap kasihan gadis itu.

Prilly tidak mau lagi berdebat dengan Ali. Berdebat dengan Ali sekarang mampu membuat otaknya nambah panas lagi. Akhirnya dia pun membenarkan cara duduknya menghadap depan lagi.

"Ehh udah-udah kalian apa-apaan sih malah pada ribut kaya gini. Dan Lo semua kenapa masih pada di sini, tadi katanya pengen cepet-cepet istirahat, yaudah sana keluar." Ucap Randy mengusir semuanya, dia hanya tidak ingin membuat Prilly malu.

Semuanya pun keluar dari kelas.

"Ehh lu berdua juga, ayo ke kantin, gue laper nih." Randy berusa mencair kan suasana yang tiba-tiba canggung ini.

"Li ayo cepet." Ajak Randy.

"Prilly ayo katanya tadi laper, ayo kita ke kantin." Tidak lupa dia juga mengajak Prilly yang sedang menundukkan kepalanya dengan di tumpu lipatan tangannya.

Gadis itu menggeleng kan kepala nya, Randy dan Ali yang melihatnya mengangkat satu alisnya.

"Kenapa?" Tanya Randy.

"Aku gak mau ke kantin bareng sama Ali, dia jahat, aku lagi ngambek sama dia." Mendengar jawaban Prilly, membuat Randy tersenyum dan membuat Ali memutar bola matanya malas.

"Udah lah Rand, lu sama cewek manja ini aja, gue juga males Kali jalan sama dia, Emang dia pikir gue mau jalan barengan sama dia? Enggak." Ucapan Ali yang sarkastik membuat Prilly mengangkat kepalanya menatap Ali.

"Aku gak manja ya." Tegas Prilly dengan tatapan tajamnya kearah Ali.

Randy menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Dia heran kenapa mereka berdua selalu saja ribut. Gak pernah akur. Padahal kan udah sahabatan sejak pertama masuk sekolah.

Randy tidak mau lagi mendengar perdebatan mereka, langsung saja menarik Ali dan Prilly dengan paksa menuju kantin.

Tangerang, 07 Desember 2018

Eskrim ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang