Premises 11

4.8K 462 7
                                    

Hari demi hari terus berganti, layaknya dedaunan yang gugur untuk digantikan dengan daun yang baru.
Prilly berjalan memasuki kelas dengan sweater tebal warna merah jambu yang membalut badan mungilnya, ia menatap sekeliling kelas sambil menunduk.
Prilly duduk di bangkunya tepat di depan meja Ali yang sedang menulis sesuatu di buku tulisnya, Ali sempat tidak menyadari kehadiran Prilly kalau saja cewek itu tidak berdeham.

Ali mendongak sekilas melihat Prilly, tetapi secepat kilat kembali menatap buku tulisnya, Prilly berdeham lagi namun kali ini batuknya berkali-kali.

"Minum." Ali berucap.

Prilly menoleh ke belakang melihat Ali, lalu ia meraih air mineral yang ada di dalam tasnya. Ia segera menegaknya hingga tinggal setengah botol. Sekarang Prilly menidurkan kepalanya di atas meja.

"Uhk." Prilly batuk lagi, ia menutup mulutnya dengan kedua telapak tangan dengan mata yg di pejam kan.

"Kenapa Prill?" Tanya Cindy yang baru saja datang dan sudah duduk di sampingnya dengan wajah yang khawatir.

"Nggak papa." Jawab Prilly dibalas anggukankan Cindy.

"Assalamualaikum everybody." Suara melengking milik Randy membuat teman-temannya refleks menutup telinga kesal dengan Randy yang  tiba-tiba masuk dengan suara dan cengiran khasnya.

Cowok itu tidak memperdulikan semua orang yang menatapnya dengan tatapan tajam, langsung saja dia menghampiri meja Ali dan duduk di bangkunya, disamping Ali.

"Eh Li, lu udah baikan belum sama Prilly?" Tanya Randy kepo.

Mengingat kejadian itu yang membuat Prilly akhir-akhir ini selalu diam jika mereka berempat kumpul membuat Randy harus mempertanyakan nya.

"Emangnya gue punya salah apa sama dia?" Tanya Ali dengan mata yang masih fokus ke buku tulisnya, mendengar hal itu membuat Randy memutar matanya jengah.

"Li, sebenernya lu itu manusia macam apa sih yang nggak tahu kesalahannya sendiri? Heran gue sama lu." Tanya Randy yang mulai kesal.

"Seenggaknya lu minta maaf lah sama dia jangan kaku-kaku amat jadi orang." Lanjut Randy lagi menceramahi Ali

"Tanya aja sama dia, gue udah coba buat minta maaf sama dia, tapi dianya aja yang sok jual mahal." Ujar Ali dengan suara yang sedikit kencang.

Dia sengaja melakukannya agar cewek yang ada di hadapannya mendengarnya dan itu berhasil membuat Prilly menoleh ke belakang melihat Ali dengan tatapan tajam nya.

"Aku nggak so jual mahal ya di depan kamu." Bantah Prilly

"Lu emang sok jual mahal jadi cewek, dasar manja!!"
Kali ini ucapan Ali membuat Prilly kesal bukan main, dia dengan refleks melempar pulpen ke arah Ali.

"Iiih.. aku bukan cewek manja Ali." Rengekan  Prilly malah membuat Randy dan Cindy yang melihat pertengkaran antara keduanya tersenyum misterius.

"Sakit Prilly!!" Ujar Ali saat  pulpen itu mengenai wajahnya.

"Sukurin wlee 😛" Ucap Prilly meledek Ali  dan dibalas tatapan tajam Ali.

"Nah gini dong akur lagi, gue kangen deh sama berantem-berantem manja kalian kayaknya gimanaaa gitu." Ucapan Randy disetujui oleh Cindy dengan senyuman ceria nya dan angkatan jempol gadis itu.

"Apaan sih lu gak jelas banget jadi orang." Bantah Ali yang kembali fokus ke buku yang ada di depannya.

Disaat yang bersamaan seorang guru masuk ke dalam kelas.Dan acara ngajar mengajar pun dimula

*  *  *


"Guys....KITA BAKAL STUDY TOUR KE BALIIII..!!!!"

Eskrim ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang