Premises 22

5.8K 455 39
                                    


Pukul tujuh lewat lima malam dua motor besar berwarna merah dan hitam baru saja tiba di parkiran sebuah mall. Masing-masing memarkirkan motornya bersebelahan. Ali melepas helm dari kepalanya begitupun Randy.

Randy dengan segera menyeret Ali meninggalkan halaman parkir dan masuk ke gedung mall. Suasana mall malam ini sangat ramai, apalagi sekarang malam minggu, banyak orang pacaran yang menganut tradisi saturday night.

Ali terus saja ditarik Randy sampai mereka tiba di sebuah restoran tempat gadisnya menunggu. Terlihat Prilly disana duduk sendirian dengan wajah cemberut nya dan tangan yang menyangga dagunya.

"Hai Prilly." Sapa Randy cengengesan.

"Sini duduk, kamu lama banget sih Rand?" Sadar atau tidak Prilly telah mengacuhkan Ali yang terus menatapnya.

"Iya nih, gara-gara tapir satu nih, susah banget diajaknya." Adu Randy sembari melirik Ali yang terdiam datar.

"Ooh, kamu ikut juga?" Tanya Prilly pada Ali.

Ali hanya mengangkat bahunya acuh. Prilly yang mendapat respon seperti itu hanya tersenyum saja.

"Eh iya katanya mau nonton, yuk ah." Ajak Randy.

"Bentar dulu Rand, kita tunggu Cindy dulu ya, dia belum dateng juga." Ucap Prilly.

"Ooh, Cindy ikut juga?" Tanya Randy yang dibalas anggukan oleh Prilly.

Drettt.....Drettt

Suara getaran hp Randy membuat Prilly serta Ali mengalihkan perhatiannya pada Randy.

"Bentar, gue angkat telepon dulu." Ujar Randy sembari  berjalan menjauhi Ali dan Prilly. Ali dan Prilly pun mengangguk.

Satu menit sudah keheningan menyelimuti keduanya. Posisi mereka  tidak berubah dengan Prilly yang terus memainkan hp nya dan Ali yang   terus menatap Prilly sedari tadi.

"Kenapa gak tungguin aku jemput dulu?" Tanya Ali memulai pembicaraan.

"Gak papa." Jawab Prilly masih dengan memainkan hp nya.

Ali yang melihatnya dengan segera merebut hp Prilly dan disimpan nya hp tersebut ke dalam saku jaketnya.

"Ck apaan sih kamu." Ucap Prilly sebal.

"Kamu yang apaan. Orang aku lagi ngomong sama kamu malah hp terus yang diperhatiin." Balas Ali.

"Kamu ngapain malah ngajak Randy nonton bareng?" Tanya Ali.

"Aku tadi udah ajak kamu, tapi kamu nya nolak." Bela Prilly.

"Kapan aku nolak? Kan aku bilang aku ngerjain tugas dulu baru aku jemput kamu." Jelas Ali.

Melihat Prilly yang menatapnya sebal, membuat Ali membawa tangan Prilly ke bawah meja dan menggenggamnya.

"Kamu tadi gak ngomong gitu." Ujar Prilly.

"Yaudah aku minta maaf ya sayang?" Ucap Ali lembut, tangan nya tak henti-henti mengelus tangan Prilly di bawah meja. Prilly mengangguk.

"Ekhmm." Suara deheman Randy membuat Ali melepaskan tangannya dari tangan Prilly.

"Li, Prill gue pulang duluan ya tadi pembantu gue telpon katanya kucing gue lahiran prematur nih." Ucap Randy buru-buru.

"Hah..?" Bingung Prilly.

Ali yang mendengar ucapan Randy memutar bola matanya malas, jengah dengan tingkah aneh sahabatnya itu.

"Yahhh kita gak jadi nonton dong." Gumam Prilly.

"Masih ada Ali kok Prill. Li, lu temenin Prilly nonton ya kasian dia. Yaudah bye gue pulang dulu." Setelah mengucapkan itu Randy segera pergi dari hadapan Ali dan Prilly.

"Tanpa Randy suruh juga aku bakalan temenin kamu." Ucap Ali tiba-tiba dan Prilly pun tersenyum mendengarnya.

"Yaudah yuk kita ke bioskop." Ajak Ali dan diangguki oleh Prilly.

Mereka pun berjalan berdampingan dengan kedua tangan yang saling menggenggam.

Drettt... Drettt

Hp Prilly bergetar dan ternyata Cindy yang menelepon nya.

"Eh, Cindy telpon nih." Ucap Prilly.

"Halo Cin."

"........."

"Ooh kamu gak bisa dateng, kenapa?"

"........."

"Yaudah deh, titip salam ke Mama kamu, cepet sembuh."

"........."

"Iya gak papa bye."

"Kenapa?" Tanya Ali.

"Cindy gak bisa dateng katanya mamanya lagi sakit." Jelas Prilly dan Ali mengangguk-anggukkan kepalanya saja.


*  *  *

"Mau film yang mana?" Tanya Ali ketika mereka berdua sudah tiba di bioskop yang dipadati banyak manusia.

"Danur." Jawab Prilly antusias.

"Kamu gak takut?" Tangga Ali heran sembari mengernyit kan dahinya.

"Kamu ngeremehin aku?" Tanya Prilly.

"Yaa bukan gitu." Ucap Ali sembari mengelus kepala Prilly lembut.

"Yaudah ayo beli tiketnya." Seru Prilly.

Mereka berdua pun mengantre untuk membeli tiket. Antrean cukup panjang dan pasti membuat kaki pegal. Tetapi karena Prilly ingin menonton film yang dibintangi oleh idola nya, Prilly rela mengantre sepanjang ini.

Menit-menit berlalu dan akhirnya giliran mereka. Ali memilih tempat duduk atas agar berjauhan dengan layar. Setelah semua transaksi selesai, keduanya mundur dengan membawa dua tiket dan meninggalkan antrean.

"Film nya mulai sepuluh menit lagi, kamu mau beli popcorn dulu gak?" Tanya Ali.

"Beli aja." Balas Prilly.

"Oke." Ali mengangguk.

*  *  * *

Assalamualaikum guys...
Aku kembali dengan cerita Yang sedikit nggk jelasssss,,,,, hehehe maaf ya karna udah lama nggk update,, tapi aku harap kalian tetep suka sama cerita aku ini, aamiin...

Ouh iya buat kalian umat muslim selamat menjalankan ibadah puasa yaa,, nggk nyangka puasa tinggal beberapa hari lagi, aku juga lupa mau minta maaf, minal aidzin walfaizin yaa,, maaf kan aku dan silvi kalau cerita nya buat kalian boriiing,,, hehehe maaf..

Like dan coment terus ya guys.

See you

Wasalamualaikum guyss

Tangerang, 02 Juni 2019


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 02, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Eskrim ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang