Premises 18

3.7K 389 22
                                        

"Kamu salah kalau mikir aku segampang itu pindah ke lain hati. Apa selama ini sikap aku gak buat kamu ngerti juga? 2 tahun Li, 2 tahun aku berkorban, 2 tahun juga aku nahan rasa sakit, dan 2 tahun juga aku bertahan demi cinta yang gak pernah ada balasannya sama sekali, dan kamu bilang kalau aku segampang itu pindah ke lain hati?!" Tanya Prilly tegas.

Untuk sesaat tidak ada yang nama nya Prilly manja lagi, tidak ada! Saat ini hanya ada seorang Prilly yang tegas.

Tapi entah kenapa disaat dia mengucapkan kata itu air matanya tiba-tiba lolos begitu saja mengaliri pipi chubbynya padahal sudah ia tahan agar tidak keluar. Ali melihatnya sedari tadi lelaki itu selalu menatapnya dengan diam.

"Ini yang aku nggak mau lihat dari kamu." Ucap Ali pelan namun masih terdengar jelas oleh prilly dan yang membuatnya tersentak adalah ali menggunakan kata "aku- kamu" bukan "lo-gue" lagi.

"Ma..maksudnya?" Tanya Prilly gugup.

"Kamu sebenernya udah tahu semuanya, tentang sikap aku kalau liat kamu nangis, denger kamu sakit karena belum sarapan, sebenarnya kamu udah tahu sikap aku kayak gimana ke kamu kan? Cuma kamunya aja yang pura-pura nggak peka.  Emang ya cewek itu butuhnya pengungkapan, kalau cowok cuma menunjukkan sikap tapi nggak dibarengi sama pengungkapan  ya ceweknya gitu." Ujar Ali.

Prilly yang mendengarnya salah tingkah sendiri. Sebenarnya bukan kesalah  tingkah sih cuma lebih ke gemes aja, denger gaya bicara ali yang beda dari biasanya.

"Gitu gimana?" Tanya Prilly menahan senyumnya.

"Ya gitu, nangis-nangis nggk jelas." Ucap Ali

"Iiihhh..." Teriak Prilly lucu sembari berjalan ke arah Ali. Sesampainya di samping cowok itu, Prilly langsung saja menghadiahi nya dengan pukulan pukulan kecilnya.

"Aw...aw...Prill geli Prill " Ujar Ali agar Prilly berhenti memukulinya.

"Bodo, aku kesel sama kamu." Ucap Prilly semakin bertindak memukul nya, melihat itu Ali pegang kedua lengan Prilly setelah itu membawa Prilly ke dalam dekapan nya agar Prilly berhenti memukuli nya.

Sadar atau tidak, tindakan Ali justru membuat keduanya merasakan detak jantung yang bergemuruh cepat, tidak ingin membuat suasana menjadi canggung Ali pun memulai pembicaraan.

"Maaf!" Ujar Ali meminta maaf sekali lagi, posisi berpelukan ini membuat Ali dengan refleks mengusap punggung serta rambut Prilly.  Sedangkan Prilly menyangkut kan dagunya ke pundak Ali dengan sedikit berjinjit karena gadis itu lebih mungil dari Ali.

"Maaf karena udah bikin kamu selalu nangis gara-gara aku, Randy benar, aku memang laki-laki yang pengecut.  Maafin aku sekali lagi Prill." Ucap Ali lagi. Prilly yang mendengarnya hanya diam saja karena terlalu nyaman dengan pelukan ini.

"Kamu mau kan bantuin aku? Kita berjuang bareng-bareng." Tanya Ali.

"Emang kamu mau sama gadis manja kayak aku? Kamu kan gak suka di repotin?" Tanya Prilly pelan, mendengar itu membuat Ali semakin mengeratkan pelukannya.

"Kalau cinta mah ya.....mau gimana lagi." Ucap Ali menggoda.

"Ish...dasar." Ucap Prilly sembari mencubit pelan punggung Ali.

"Aw..." Ali mengadu kesakitan. Setelah itu mereka pun melepaskan pelukan yang sangat erat itu.

"Tapi aku boleh minta permohonan nggak sama kamu?" Tanya Ali gemas.

"Apa??"

"Kita berdua kalau di depan yang lainnya kayak biasa aja ya." Ucap Ali .

"Kenapa? Kamu malu dibilang deket sama aku?" Tanya Prilly, matanya sekarang sudah berkaca-kaca. Ali yang melihatnya hanya tersenyum geli dan membawa gadis itu  pelukannya lagi.

"Bukan gitu sayang, aku cuma nggak mau digodain terus sama Randy bosan aku denger ocehan gak bermutu dia." Jelas Ali.

Sedangkan Prilly yang dipanggil sayang hanya tersenyum salah tingkah saja.

"Yaudah." Ucap Prilly sembari melepaskan pelukannya.

"Kok yaudah?" Tanya Ali heran.

"Yaudah iya, aku setuju." Ucap Prilly membenarkan. Ali  yang mendengarnya hanya tersenyum dengan tangan yang mengusap-pusap kepala Prilly saja.

"Kamu masuk gih, udah malem." Titah Ali. Prilly hanya mengangguk saja dan berjalan meninggalkan Ali memasuki hotel tempatnya mengistirahatkan badan lelahnya.

Setelah memastikan Prilly baik-baik saja, Ali pun berjalan juga menuju kamar hotelnya.

_______________________________________

Publish lagi,,, yeahhhhh 💃💃maaf sebelumnya kalau ceritanya nggk sesuai sama ekspetasi kalian semua,,, semoga kalian semua suka sama alur cerita yang aku buatttt.....

Jangan lupa like dan comentnya ya 😉

       

                            Tangerang, 30-04-2019

Eskrim ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang