Tiba di rumahnya Prilly langsung masuk kedalam rumah dan segera saja memanggil mamanya.
"Assalamualaikum Mama?" Panggil Prilly.
"Mah Prilly pulang." Panggil Prilly lagi dengan suara yang begitu nyaring.
"Prilly." Rani yang mendengar suara anaknya itu langsung bergerak cepat ke arah pintu utama untuk bertemu sang buah hati dengan kedua tangan yang menutup kedua telinganya.
"Loh, Mama ngapain tutupin kuping kayak gitu?" Tanya Prilly.
"Ck, kamu sadar gak sih suara kamu itu bikin kuping Mama sakit aja." Ucapnya sebal.
"Iihh Mama jahat." Rengek Prilly.
Melihat anak nya yang seperti itu membuat dirinya segera saja membawa Prilly ke dalam pelukannya.
"Gimana liburan nya? Seru?" Tanyanya sembari mengelus rambut Prilly.
"Study tour mah, bukan liburan." Ralat Prilly.
"Eh iya ya Mama lupa."
"Seru kok mah, seru banget." Jawab Prilly.
"Kamu disana gak papakan?" Tanya mamanya lagi.
"Gak papa kok Mama ku yang cantik."
"Awas aja kalau kamu bohong, Mama telepon Ali nanti." Ujar Rani yang membuat Prilly mengernyit kan dahinya.
"Kok Ali sih?" Tanya Prilly.
"Yaiya lah, kan Mama udah nitipin kamu ke Ali sebelum kalian berangkat."
"Ck, emang aku barang apa dititipin segala." Kesal Prilly.
"Yaa gak papa dong, Mama gak tau kenapa percaya aja kalau kamu pergi sama Ali terus." Ucap mamanya.
"Iya mamaku." Ucap Prilly sembari mencium pipi mamanya.
"Aku ke kamar ya mah." Pamit Prilly.
Rani mengangguk dan membiarkan anaknya pergi ke kamar untuk beristirahat. Karena ia tahu, pasti Prilly lelah menempuh perjalanan dari Bali ke Jakarta.
* * *
Setelah sampai di kamarnya, Prilly segera merebahkan tubuhnya di atas kasur empuknya itu. Baru saja ia berniat untuk memejamkan matanya, tiba-tiba suara handphonenya berdering."Ali?" Ucap Prilly heran ketika melihat siapa yang menelepon nya.
"Tumben nelpon, biasanya gak pernah." Disela-sela ucapnya Prilly tidak henti-hentinya tersenyum setelah itu segera mengangkat telponnya.
"Hallo." Ucap Prilly.
"Kamu udah sampe?" Tanya orang itu diseberang sana, Ali.
"Udah... hmm...kenapa? Tumben kamu telpon?" Tanya Prilly gugup.
"Kenapa? Gak boleh? Yaudah." Balas Ali datar.
"Kok gitu?" Tanya Prilly yang menyadari nada bicara Ali.
"Gitu gimana?" Tanya Ali.
Bukannya jawab malah nanya balik. Batin Prilly
"Yaa gitu...Datar." Ucap Prilly.
"Ya lagian." Balas Ali singkat.
"Kok lagian sih..." Ujar Prilly sebal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eskrim Man
Novela Juvenil"Ali itu ibaratkan eskrim, biarpun dingin tapi manis, biarpun dingin tapi banyak yang suka, dan biarpun dingin tapi bisa bikin semua orang bahagia..walaupun sikap dinginnya itu terkadang bisa membuat orang terganggu" ___Prilly Radinka...