Premises 16

3.4K 336 8
                                        

Dan disini lah Ali sekarang duduk dengan tenang sembari menatap ombak yang sedang berlomba-lomba menghampiri nya. Entah kenapa setiap mendengar Prilly sakit reaksi Ali selalu berlebihan, rasa khawatirnya yang selalu saja terbaca oleh Randy membuat dia selalu digoda oleh nya.

"Hah.." Menghela nafas dengan begitu dalam setelah itu melamun kembali dengan mata menatap kosong ke arah pantai dan kaki yang menekuk dengan kedua tangan yang memeluk kaki itu.

Disana, Randi melihat Ali, tampak sekali wajahnya yang begitu gusar. Randy tau Ali pasti sedang memikirkan Prilly sekarang.

Randy berjalan menghampiri Ali, setelah sampai disamping laki-laki tampan itu dengan segera  dia menepuk bahu Ali dan itu membuat Ali tersadar dari lamunannya.

"Kenapa lu?" Tanya Randy, yang dibalas dengan angkatan bahu oleh Ali.

"Kalau lu khawatir sama dia, ya samperin dia nya." Ujar Randy.

"Dia siapa?" Tanya Ali.

"Pura-pura lupa lagi lu, padahal tadi aja lu khawatir banget kayaknya." Ucap Randy, dan Ali hanya diam saja.

"Li, seandainya sekarang ada Prilly disini, lu mau ngomong apa sama dia?" Tanya Randy.

"Ngomong apa?" Tanya Ali cuek.

"Lu suka kan Li sama Prilly?" Tanya Randy lagi.

Mendengarnya membuat Ali melihat ke arah Randy sembari tersenyum.

"Gak akan!" Ujar Ali tegas.

"Kenapa?" Tanya Randy lagi.

"Yaa karena gue gak akan cinta sama dia." Ucap Ali.

"Ya mungkin aja belum." Balas Randy.

"Gue bilang gak akan Rand. Gue gak akan cinta sama dia. Suka aja engga gue apalagi cinta! Gue gak suka sama cewek manja kayak dia Rand. Gue udah mikir aja gitu, kalau gue sama dia jadian pasti dia bakal ngerepotin gue mulu. Masa, masa pacaran gue cuma dihabisin buat direpotin terus sama dia." Jelas Ali.

Randy yang mendengarnya mengepalkan tangannya dengan kuat. Menatap marah pada Ali.

"Lu jangan seenaknya ngomong gitu Li. Lu mungkin sekarang bilang gak cinta ataupun suka sama dia, tapi kita liat aja beberapa tahun, bulan atau minggu ini lu akan ngerasain betapa cintanya lu sama dia!" Ujar Randy mengeluarkan unek-uneknya.

"Lu pikir gue sebodoh itu langsung jatuh cinta sama dia?" Tanya Ali.

Kreekk

"Prill, Prilly..." Teriakan Cindy yang begitu kencang membuat Ali dan randy melihat kearah dimana mereka berada.

Prilly berlari begitu kencang diiringi dengan tangisan yang begitu mendalam.

"Ali!!!" Teriak Cindy pada Ali dengan sangat marah.

"Gue tau lu benci sama Prilly, gue tau itu! Tapi apa lu gak punya perasaan? Punya sikap dan sifat seperti ini?" Tanya Cindy dengan mata yang bersimbah air mata pada Ali yang ada dihadapannya.

"Apa segitu bencinya kah lu sama dia Li? Sampai-sampai lu ngerasa dia selalu ngerepotin lu selama ini?" Tanya Cindy begitu pilu membuat Ali yang mendengarnya hanya bisa mematung saja.

Apa Prilly mendengar ucapannya tadi yang begitu menyakitkan?

"Lu udah nyakitin hati dia selama ini Li!"

Deg

Entah kenapa setelah mendengar Cindy berbicara seperti itu membuat hati Ali tambah sakit dan sesak.

"Lu gak tau kan Li, kalau selama ini Prilly cinta sama lu?" Ucap Cindy, Randy yang ada disitu hanya bisa mengusap bahu Cindy agar tenang.

"Prilly cinta sama lu Li, dia sayang sama lu, dia selalu ingin mata lu selalu tertuju sama dia, tapi apa? Lu gak pernah peduli sama dia! Lu selalu sakitin hati dia dengan kata-kata pedas yang keluar dari mulut lu itu!" Lanjut Cindy.

"Apa Prilly denger apa yang gue obrolin sama Randy?" Setelah lama berdiam akhirnya Ali membuka suara.

"Menurut lu ngapain tadi dia lari-lari ngejauh dari lu sambil nangis hah?!" Tanya Cindy emosi.

"Tenang Cin." Tenang Randy

"Apa gue selalu nyakitin hati dia selama ini? Apa dia selalu sakit kalau ada di deket gue?" Tanaya Ali pelan.

"Iya!" Ucap Cindy.

"Kalau gitu bilang sama dia, jauhin gue, jangan suka dan cinta lagi sama gue. Kalau dia ngerasa gue selalu nyakitin hatinya, bilang sama dia jangan deketin gue lagi." Ujar Ali pelan.

Cindy dan Randy yang mendengarnya semakin emosi saja. Dimana letak hati Ali? Dimata Cindy sekarang Ali hanyalah laki-laki pengecut saat ini.

Bugh

Pukulan Randy mampu membuat Ali terjatuh ke pasir dan meringis kesakitan.

"Bangun lu!" Ucap Randy mencengkeram kaos Ali.

"Lu temen gue, sahabat gue, dimana sikap laki-laki sejati di dalam diri lu? Hah?!" Tanya Randy dan Ali hanya bisa menunduk lemas saja.

"Li, kita berempat ini sahabat, gue gak mau persahabatan kita ini hancur cuma gara-gara keegoisan lu ini. Kalau lu sayang sama dia lu perjuangin, jangan jadi sosok laki-laki yang pengecut! Gue tau Li, lu cinta kan sama dia? Kalau bener gue dukung, gue seneng liat temen-temen gue bahagia, bukan sok-sok bahagia tapi ujung-ujungnya terluka, jangan Li!" Jelas Randy panjan lebar.

"Gue emang cinta sama dia Rand, gue cinta sama dia. Tapi inilah gue, gue ini beda gak kaya orang-orang pada umumnya, gue cinta sama dia tapi cara gue ke dia beda. Gue mau dengan sikap dingin nya gue ke dia, dia juga bisa ngerasain ada sisi lain gue kalau lagi sama dia, dan lu bener gue emang pengecut." Ucap Ali meremehkan dirinya sendiri.

"Apa menurut lu selama ini gue gak peduli sama dia? Engga Rand, justru gue peduli sama dia, cuma gue gak tunjukin langsung sikap peduli gue sama dia. Gue khawatir sama dia kalau dia sakit cuma gara-gara belum sarapan. Gue khawatir Rand, tapi gue masih bisa tahan sikap gue itu. Karena gue gak mau dia tau kalau gue sayang dan khawatir sama dia. Gue rasa jadi sahabat dia aja gue udah ngerasa cukup Rand." Lanjut Ali.

"Tapi Lii, kalau lu sayang sama dia, harusnya lu tunjukin ke dia. Jangan lu sakitin hati dia tapi lu juga sakitin perasan lu, jangan." Ucap Randy.

"Masih ada harapan buat lu buktiin ke dia kalau lu itu cinta dan sayang sama dia." Lanjut Randy membuat Ali yang tadinya menunduk mendongakkan kepala nya.

"Dia marah Rand sama gue. Dia benci sama gue sekarang Rand." Ucap Ali pasrah.

"Dasar payah lu, kalau belum dicoba mana tau hasilnya!" Ucap Cindy.

"Cepetan samperin dia, dan bilang kalau lu selama ini cinta sama dia. Jujur kenapa sih lu, jangan cuma gengsi doang lu digedein. Dasar pengecut!" Maki Cindy pada Ali.

Ali menatap tajam Cindy sedangkan Randy hanya tersenyum saja.

___________°_°_____________

Yeahhh alhamdulilah publish juga akhirnya, semoga buat kalian yg rindu sama cerita ini seneng ya,,, eh jangan lupa di like, coment dan folloow akun wattpad aku juga yaa...



                            Tangerang, 29-04-2019

Eskrim ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang