"Cara jitu mendapatkan cewek dalam waktu singkat." Ujar Randy sembari mengetik kalimat yang ia sebutkan tadi di kolom search Google.
Tak butuh waktu lama, beberapa artikel langsung bermunculan di layar.
"Mana yah..." Gumam Randy.
Saat ini lelaki itu sedang men scroll dengan seksama untuk mencari artikel mana yang tepat untuk dia buka.
"Searching apaan lu?" Suara Ali membuat Randy kaget.
Lelaki yang dibalut baju hitam polos dan jeans selutut nya tiba-tiba saja muncul entah dari mana dengan handphone yang sedang di pegang nya.
"Dih ngapain lu nyari begituan?" Tanya Ali heran.
"Yaa terserah gue lah Li. Lagian nih ya gue mau jadi mak comblang buat Lo sama Prilly tuh." Ujar Rani tersenyum jahil. Tanpa sadar perkataannya membuat senyum misterius tertera di wajah dingin Ali.
"Awas ah lu, godain gue aja." Usir Ali.
"Emang lu mau ngapain sih kutu air?" Tanya Randy sebal karena Ali sudah mengganggu kegiatan nya.
"Gue mau ngerjain tugas nih." Jawab Ali.
"Yaudah sih entaran aja ngerjain tugas mah." Balas Randy. "Kita kan masih libur."
"Ya terserah gue lah. Lagian emangnya salah kalau gue ngerjain tugasnya sekarang? Ada larangan nya?" Tanya Ali sewot.
"Wooo...biasa aja dong tuh congor." Ledek Randy.
"Bodo amat jurik." Ali mengalah. Ia mundur dan berjalan menuju kasurnya yang kali ini dibungkus dengan sprei bergambar club bola kesukaannya, Barcelona.
Masih dengan handphone yang selalu setia ia genggam, ia berbaring dikasur empuknya.
Drett....drettt....
Getaran handphone Ali membuat Randy mengalihkan matanya yang terfokus pada MacBook menjadi kearah Ali.
Tidak ingin Randy tau, buru-buru ali melangkah menjauh dari cowok tersebut dan berlari ke kamar mandi yang ada di dalam kamarnya.
Pintu kamar mandi Ali tutup dengan rapat membuat Randy yang melihatnya dibuat semakin penasaran.
Di dalam kamar mandi.
Ali: Hallo?
Prilly: Iya hallo.
Ali: Kenapa?
Prilly: Hari ini ada film yang aku suka di bioskop.
Disana Prilly mengucapkannya dengan nada pelan. Tapi Ali masih bisa mendengarnya.
Ali: Ya terus?
Prilly: ish...kamu mahh
Ali: iyaa, kamu mau nonton film itu?
Prilly: Yaiyalah...ngapain aku bilang ke kamu kalau aku gak mau nonton.
Diseberang sana Prilly mulai sebal karena tingkah Ali.
Ali: Ya emang aku salah? Aku kan cuma nanya doang ke kamu.
Prilly: Ya kamu nanya nya bikin orang sebel.
Ali: Yaudah, aku minta maaf.
Prilly: Iya, jadi kamu mau gak temenin aku nonton malam ini?
Ali: Aku harus ngerjain tugas dulu ini.
Prilly: kamu mahhh...
Ali: Yaudah liat nanti aja deh ya, kalau jadi nanti aku kabarin lagi. Oke yang?
Prilly: Yaudah lah terserah kamu, aku bisa kok pergi bareng Cindy.
Ali: Ya...jang tut...tuttt
Sebelum Ali menyelesaikan ucapannya, Prilly sudah terlebih dahulu mengakhiri panggilan itu. Ali menghela nafas dalam, baru juga baikan, datang lagi masalah yang membuat Prilly sebal dengan nya.
Ali berjalan keluar dari kamar mandi. Namun ketika dirinya membuka pintu, ia melihat Randy yang ada di depan pintu kamar mandi dengan tampang polosnya.
"Hehehe..." Cengir Randy.
"Ngapain lu?" Tanya Ali heran.
"Gak ngapa-ngapain. Oh iya Li, siapa tuh yang lu panggil sayang tadi?" Tanya Randy jahil.
Ali yang mendengarnya tegang sendiri. Jangan sampe Randy tau siapa orang yang menelpon nya tadi.
"Bunda gue." Elak Ali.
Randy yang mendengarnya mengernyitkan dahi. Ada yang aneh.
"Ooh..bunda lu... Romantis banget ya, perasaan, gue aja sama emak gue gak seromantis lu Li." Ujar Randy.
" Udah lah, ngapain juga lu nguping. Gak jelas banget sih lu." Ucap Ali sembari berjalan menuju meja belajarnya.
Sekarang gantian Randy yang berbaring di tempat tidur Alii dengan handphone yang ia pegang.
"Eh Li, Prilly nge chat gue nih, dia ngajakin kita ke PIM." Ujar Randy yang masih terfokus pada handphone nya.
Ali yang mendengarnya tidak bisa fokus lagi pada tugas yang sedang ia kerjakan karena mendengar nama gadisnya disebut.
"Yaudah lu aja sana, gue mager keluar rumah." Nyatanya ucapannya tadi tidak sesuai dengan apa yang hati Ali ucapkan.
"Ck, lu gak bosen apa di kamar terus? Kita lagi liburan woi, liburan! Lupain dulu lah tentang tugas, yang penting kita bahagia." Randy menaik turunkan alisnya menggoda Ali.
"Hmm..."
"Gak ada penolakan, jam 7 malem kita kuy, oke."
.........
Cieeeee di upadet lagi, aku berharap semoga alur ceritanya semakin seru, Dan buat kalian yg baca jadi baper.
Like Dan comentnya jangan lupa, comment seaneh mungkin oke 😂😉
See you
Tangerang, 15 Mei 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Eskrim Man
Teen Fiction"Ali itu ibaratkan eskrim, biarpun dingin tapi manis, biarpun dingin tapi banyak yang suka, dan biarpun dingin tapi bisa bikin semua orang bahagia..walaupun sikap dinginnya itu terkadang bisa membuat orang terganggu" ___Prilly Radinka...