Untitled Part 3

3.7K 442 18
                                    

Haewon duduk di sofa dengan para manusia penghisap darah mengelilingi dirinya, melipat kedua tangan di depan dada sambil meniup poninya kesal.

"Lalu, harus sampai kapan aku di sini?!" seru Haewon sambil menatap kesal semua vampir di dalam ruangan itu, rasa takutnya langsung hilang begitu saja.

Mereka semua saling tatap karena tak tahu harus menjawab apa, sementara Bangchan terus menunjukkan senyumnya sambil menatap Haewon intens. Merasa tatapan seseorang, gadis bermarga Ahn itu langsung menoleh ke arah vampir yang duduk di sebelahnya.

"Apa?! Tak bisakah kau jawab?!" bentak Haewon, namun tak membuat vampir tersbeut menghilangkan senyumnya.

"Tak ada pilihan lain. Kau adalah pasanganku, dan kau tak bisa lari dari itu," jawab Bangchan sambil terus menatap gadis itu dengan cinta di matanya.

"Apa kau gila?! Bagaimana juga aku bisa menjadi pasanganmu?! Aku tidak mau! Aku mau pulang dan mendapatkan kehidupan normalku kembali!"

"B-begini Hana-- maksudku, Haewon eonni.... Kau harus menetap di sini mulai sekarang karena kau adalah pasangan Bangchan oppa. Bekas gigitannya semalam tak hilang. Bagi Bangsa Vampir, kalau bekas gigitan kami tidak hilang pada orang tertentu, maka orang itu adalah pasangan kami. Kumohon kau mau mengerti."

Jiseo berusaha menenangkan Haewon sambil memberikan sedikit penjelasan, namun hal itu malah membuat gadis tersebut semakin kesal.

"Hah?! Lalu dengan seenak jidatmu kau menyuruhku untuk menetap di sini? Aku bahkan tak mau lagi masuk ke dalam kamar tadi! Aku akan pulang!"

Haewon berdiri dan hendak berjalan pergi, namun tiba-tiba Bangchan menarik tangan gadis itu dan langsung mendekapnya dari belakang. Membuat Haewon seketika membeku di tempat, merasakan keringat dingin mulai membasahi wajahnya karena kembali teringat kejadian semalam yang bahkan ingin ia buang jauh-jauh.

"Dengar dan Camkan ini, gadis manis. Sekali kau masuk ke dalam hidupku, tak akan ada jalan keluar untukmu. Kau tak akan pernah bisa lari dariku, walau kau sudah mati sekalipun."

Bangchan berbisik di telinga gadis itu, membuat Haewon sedikit bergidik karena merasakan napas dingin Sang Vampir menerpa lembut lehernya. Bangchan melepaskan dekapannya dan  tersenyum miring, membuat Haewon sejenak melupakan ketakutannya sebelum membalas dengan gertakan.

"A-apa yang kau bicarakan hah? Kembalikan kehidupan normalku!"

Gadis itu menatap tajam Bangchan untuk mengintimidasi walau sebenarnya ia sedikit gemetar, namun vampir tersebut tetap tak goyah dan malah semakin mendekatkan dirinya. Wajah Bangchan semakin mendekatkan wajahnya ke arah Si Manusia hingga membuatnya meneguk saliva kasar, namun tiba-tiba Woojin menginterupsi mereka.

"Bangchan, kurasa kau harus bertindak bijak untuk yang satu ini. Kau tidak bisa selamanya menyimpan orang yang kau cintai untukmu sendiri, kau mengurung seseorang yang tak bersalah seperti mengurung seekor burung di dalam sangkar."

Perkataan Woojin membuat Bangchan menoleh sejenak ke arah saudara tertuanya, terlihat berpikir walau masih terus menatap intens Haewon. Gadis di hadapannya sempat bernapas lega begitu Woojin menginterupsi mereka, karena berpikir bebas dari status "Mangsa".

Sang Vampir Yandere akhirnya menatap ke atas sejenak dan menghela napas pelan, lalu kembali menatap Haewon dengan senyum menghiasi wajahnya.

"Baiklah, kau boleh pulang."

Semua vampir di sana langsung menatap Bangchan tak percaya. Pasalnya baru kali ini ia benar-benar mengikuti saran Sang Saudara Tertua. Untuk tipe Yandere seperti Bangchan, pastilah akan sangat sulit untuk melepaskan orang yang dicintainya. Hal itulah yang membuat mereka semua terkejut.

[Revisi] Yandere Vampire || B.Chan✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang