Untitled Part 20

1.5K 201 14
                                    

"Haewon..."

"..."

"Ahn Haewon.."

"..."

Sudah memanggil dua kali, namun gadis itu tak menjawab.

Bangchan menyadari kedua tangan Haewon yang terkulai lemas di kedua sisi tubuhnya, kepala gadis itu terjatuh di bahunya.

"Haewonie.."

"..."

Oke. Bolehkah Bangchan panik sekarang?

Bangchan berusaha melihat wajah Haewon, namun ia tak bisa menoleh karena kepala Haewon menyandar ke sisi kiri kepalanya.

"Haewon-ah"

Bangchan mengelus punggung Haewon lembut.

"Tak perlu dielus, aku baik.."

Akhirnya Bangchan bisa bernapas lega. Walau suaranya terdengar sangat pelan dan lemah, setidaknya gadis itu masih sadar.

"Mian, aku pasti terlalu banyak menghisapnya.." ujar Bangchan pelan.

Terasa gelengan pelan di bahu vampir itu.

"Anni.. Aku hanya kelelahan karena berjalan seharian... Tidur sebentar dan aku akan baik-baik saja..." jawab Haewon yang suaranya terdengar semakin pelan.

Bangchan menghela napas pelan. Kedua tangannya mulai bergerak untuk mengangkat gadis itu.

Haewon hanya membiarkan Bangchan melakukan apapun, karena seluruh tubuhnya seperti mati rasa. Untuk merespon Bangchan saja, bibirnya terasa bergetar.

Bangchan membaringkan Haewon di kasurnya, menarik selimutnya ke atas hingga sebatas dagu. Tak lupa mengecup lembut kening gadis itu.

"Chan.."

Tangan Haewon terulur untuk menarik mantel hitam Bangchan, menghentikkan vampir itu dari berjalan pergi.

Bangchan berbalik dan menggenggam erat tangan hangat itu.

"Ada apa?" tanya Bangchan lembut.

"Temani aku?"

Permintaan Haewon membuat vampir itu tersenyum manis. Bangchan mengangguk dan ikut masuk ke dalam selimut, kedua tangannya mendekap Haewon dengan posesif.

"Tidurlah, aku akan disini," ujar Bangchan dengan tangan mengelus lembut kepala Haewon.

"Jangan pergi.."

"Tak akan"

"Bagaimana? Apa kau sudah menemukannya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagaimana? Apa kau sudah menemukannya?"

Junhoe berdiri dari hormatnya, menatap vampir di hadapannya dengan seringai licik.

"Tentu, abeoji. Aku sudah menemukan dia"

Kedua mata Junhoe seketika menyala terang, seringaian di wajahnya menambah kesan menakutkan. Sementara vampir--, ayahnya tersenyum lebar dan akhirnya tertawa keras.

[Revisi] Yandere Vampire || B.Chan✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang