Untitled part 33

1.4K 184 26
                                    

Acara telah selesai, para tamu undangan pun telah pulang. Bangchan dan para saudaranya memutuskan untuk kembali ke rumah lama mereka, rumah sebesar mansion di tengah hutan yang sudah lumayan lama mereka tinggalkan. Kini mereka kembali ke sana dengan tambahan satu anggota keluarga, istri dari sang penerus takhta, Haewon.

Banyak perbincangan yang Bangchan lalui dengan kedua orang tua Haewon sebelum berhasil membawanya kesana. Tentu kali ini Bangchan tak menggunakan kekuatan hipnotisnya, ingin lebih terlihat gentle katanya.

Bangchan menggandeng erat tangan Haewon, menuntun gadis yang sudah berstatus sebagai istrinya tersebut menuju kamar pribadinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bangchan menggandeng erat tangan Haewon, menuntun gadis yang sudah berstatus sebagai istrinya tersebut menuju kamar pribadinya.

Sepanjang perjalanan, entah karena takut atau memang karena terlalu gugup, detak jantung Haewon menjadi semakin cepat seiring langkah kedua kakinya yang semakin mendekati kamar Bangchan. Banyak bayangan tentang apa yang tak pernah terpikir sebelumnya kini terlintas begitu saja di kepalanya.

Apakah dia akan benar-benar melakukannya?

Apakah akan terjadi malam ini juga?

Apa pula yang akan terjadi malam ini?

Apa dia bahkan siap untuk ini?

Haewon sampai harus menghela napas panjang berkali-kali jika memikirkan kemungkinan jawabannya. Rasanya seperti jantungnya akan segera meledak karena terlalu cepat berdetak.

"Kita sampai"

Sial. Suara berat Bangchan kenapa jadi membuatnya semakin gugup!

Haewon hanya menjawab dengan anggukan ketika tangan Bangchan menariknya masuk ke dalam kamar.

Kriieett~

Cklek!

Astaga. Suara pintu saja seperti sangat ingin membuat jantungnya benar-benar meledak.

Bangchan berjalan mendekat ke arah Haewon, membuat pijakan kedua kaki gadis itu terasa melemah layaknya jelly. Bangchan memegang kedua bahu Haewon dan perlahan mengikis jarak diantara wajah keduanya, Haewon hanya bisa menutup matanya erat dengan degup jantung yang cepatnya semakin di atas rata-rata.

Cup!

Haewon membuka matanya terkejut. Gadis itu hanya bisa membeku di tempatnya begitu merasakan bibir dingin Bangchan menempel lama di dahinya.

Perlahan Bangchan menjauhkan wajahnya lalu tersenyum manis pada Haewon yang bahkan masih tak bisa memikirkan apapun itu.

"Pergilah mandi lalu istirahat, aku tahu kau lelah setelah seharian berdiri dan tersenyum pada banyak orang. Aku akan mandi setelah kau selesai"

Perkataan Bangchan jujur membuat Haewon... Kecewa?

Haewon memang bukan gadis yang pemaksa atau egois tapi, ayolah, bukan ini yang gadis itu inginkan!

[Revisi] Yandere Vampire || B.Chan✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang