Untitled Part 27

1.2K 181 2
                                    

"Urgh..."

Junhoe mengerang pelan. Rasa sakit yang semalam masih dirasakannya ketika vampir itu membuka kedua matanya.

"Tuan, apa tuan muda baik-baik saja?!"

Sadar sepenuhnya. Kini Junhoe bisa melihat Jinjin yang menatapnya khawatir.

Junhoe tersenyum tipis dan berusaha bangkit, menahan rasa sakit yang masih menghinggapi seluruh tubuhnya.

"Ya, aku baik..."

Jinjin tersenyum lebar dan menghela napas lega.

"Syukurlah.."

Junhoe baru sadar setelah melihat ke sekitarnya. Tempat ini sangat asing baginya.

"I-ini dimana hyung?" tanya Junhoe sambil menatap bingung Jinjin.

Jinjin mengangkat kepalanya dan hanya bisa diam. Perlahan kepalanya menoleh ke belakang, membuat Junhoe ikut melihat seseorang yang tengah duduk di pinggir kasur.

Sesuatu terdengar.

"Hiks.."

Tunggu. Orang itu.. Menangis?

Junhoe berusaha bangkit, namun Jinjin menahannya.

"Pemulihanmu masih belum stabil tuan, kau harus terus berbaring," larang Jinjin.

"Diamlah hyung, aku baik-baik saja. Lagipula.. Aku harus mengucapkan terima kasih"

Mendengar pernyataan Junhoe, Jinjin akhirnya mengangguk pelan dan menyingkir dari hadapan Junhoe. Membiarkan vampir itu untuk berjalan mendekati pria disana.

"Uhm.. Maaf, aku ingin berterima kasih.." ujar Junhoe pelan.

Tangan Junhoe terulur, berusaha menggapai bahu pria itu.

Namun belum sempat tangannya menyentuh bahu itu, pria itu menoleh dengan kedua mata ungunya yang bersinar.

"B-bangchan!"

Bangchan menggertakan giginya. Vampir itu bangkit dan berjalan mendekati Junhoe, membuat vampir yang saat ini tengah lemah itu mengambil banyak langkah mundur.

Auranya berubah.

Junhoe merasakan aura Bangchan yang baru kali ini dia tunjukkan. Benar, aura membunuh.

"C-chan aku..."

Bingung. Junhoe bingung mau mulai darimana, karena dia juga tidak ingat apa yang terjadi setelah dia tak sadarkan diri akibat serangan ayahnya semalam.

Bangchan tak merespon apapun, tetap berjalan mendekat dan akhirnya mencengkram kerah mantel Junhoe.

Jinjin yang terkejut hendak maju untuk menyerang, namun Junhoe menahannya. Memberikan tanda kalau dia baik-baik saja.

"C-chan"

"Kau... Sudah berapa kali kubilang padamu, jangan dekati Haewon"

Junhoe terkejut. Vampir itu langsung menoleh ke kasur tadi, melihat Haewon yang tertidur dengan wajah pucatnya.

Tunggu, jangan bilang kalau..

"Di tengah sekaratnya dirimu, kau malah pergi kemari dan meminta darahnya! Makhluk macam apa kau ini?! Dasar tak tahu diri!"

Astaga, Junhoe benar-benar tak sadar.

Bagaimana bisa instingnya membawa dia kemari? Dia bisa saja kan mencari darah manusia lain yang kemungkinan melintas di jalanan. Lalu kenapa harus kemari?!

"Chan dengar.. Maafkan aku oke, aku tak tahu apapun. Aku sudah tak sadar semalam, dan instingku pasti yang membawaku dan Jinjinie hyung kemari. Aku tak sadar apapun, aku bahkan tak mengingat apa yang terjadi padaku semalam setelah aku tak sadarkan diri!"

Junhoe berusaha membuat Bangchan percaya. Walau takut, vampir itu tetap menatap kedua mata ungu di hadapannya.

Bangchan tak menjawab apapun, malah semakin menggertakan giginya.

"Aku tak berbohong padamu, Chan. Percayalah padaku! Aku--"

"Turunkan dia, Chan"

Kedua vampir itu terdiam. Bangchan berhenti menggertakan giginya dan perlahan menoleh ke belakang, menemukan Haewon yang kini tengah dibantu Jinjin untuk berdiri.

"H-haewon.." gumam Chan pelan.

"Dia tak berbohong Chan, semuanya benar.. Kumohon percayalah oke? Kalau kau tak mau percaya padanya, setidaknya percayalah padaku..."

Perlahan cengkraman Bangchan terlepas, membuat Junhoe bisa bernapas lega walau belum merasa tenang.

Tanpa aba-aba lagi, Bangchan langsung berlari ke arah Haewon. Memeluk gadis itu erat dengan air mata berderai.

"Maafkan aku Haewon, kumohon maafkan aku!"

Haewon tersenyum tipis dan membalas pelukan erat Bangchan, mengelus lembut punggung vampir itu.

"Tak apa Chan.. Aku yang harusnya minta maaf, aku sudah membuatmu marah"

Bangchan menggeleng lucu di bahu Haewon, membuat gadis itu terkekeh pelan.

Junhoe dan Jinjin yang melihat itu hanya bisa terdiam. Mereka bingung juga. Entah mau meminta maaf atas kejadian semalam, atau mau tertawa karena melihat perubahan drastis seorang Bangchan saat ini.

"Ayolah, kau harus meminta maaf pada mereka. Mereka kan tak salah," ujar Haewon sambil menepuk pelan bahu Bangchan.

"Ah tidak tidak! Kami yang harusnya minta maaf! Maafkan aku Haewon, aku malah membuatmu memberikan darahmu padaku.." ujar Junhoe sambil menunduk dalam, diikuti Jinjin.

Haewon menggeleng pelan, dan tersenyum manis.

"Tak apa, itu juga demi kesembuhanmu. Jangan merasa bersalah oke," jawab Haewon lembut.

Junhoe dan Jinjin masih menunduk dalam, semakin merasa tak enak dengan Haewon.

"Ayolah Chan, lepaskan pelukanmu.. Aku malu dilihat mereka.." ujar Haewon sambil mengguncang pelan tubuh Bangchan.

Bukannya melepaskan pelukannya, Bangchan malah mendekatkan mulutnya ke telinga Haewon.

Hembusan napas Bangchan membuat Haewon sedikit menggigit bibir bawahnya untuk menahan geli.

"Baiklah, tapi aku akan minta sarapanku nanti"

"Chan!"

Bangchan tertawa kecil dan melepaskan pelukannya, mencubit gemas pipi Haewon yang menggembung karena marah.

"Ayo kita ke bawah, kita harus sarapan," ajak Haewon sambil memimpin jalan mereka.

Junhoe dan Jinjin jalan di paling belakang, mengikuti Bangchan yang terus menjahili Haewon hingga membuat gadis itu marah.

-------------------------------------------

Akhirnya bisa apdet😄

Maafkan saia yeorobun semwa, saia byk tugas dan semalam baru plg dr acara ekskul jg😖

Saia jg lg sakit, huhuhu sedih..😭

Btw, don't forget to vomment ya gaes! Lop yuh ol😘

[Revisi] Yandere Vampire || B.Chan✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang