Untitled Part 18

1.4K 202 4
                                    

"Kau mau ini?" tanya Hyebin sambil mengangkat sebuah boneka beruang berwarna merah muda.

Hyebin, Kiyeon, Hyewoo, Jiseo, dan Haewon kini tengah berada di sebuah pusat perbelanjaan. Ide Jiseo yang mengajak mereka kemari. Salah satu alasannya untuk melihat-lihat bagaimana rupa gedung besar yang ramai manusia itu, karena keluarga vampir tersebut memang belum pergi jalan-jalan selama mereka pindah ke sebelah rumah Haewon.

Haewon tersenyum lebar melihat boneka yang dipegang oleh Hyebin.

"Aku suka, tapi tidak mau"

Jawaban Haewon membuat Hyebin menghela napas kecewa. Sudah beberapa rak mereka kunjungi, namun setiap ditanya, tak ada satu pun yang diinginkan oleh Haewon. Padahal alasan lain mereka mengajak Haewon adalah untuk membelikan apapun yang diinginkan oleh gadis manusia tersebut.

"Aih, kau ini bagaimana sih? Ditanya apapun, jawabannya tak mau. Kenapa?" tanya Hyewoo yang agak kesal.

Haewon menunjukkan cengiran manisnya.

"Aku tak mau merepotkan kalian, lagipun lihatlah harganya.. Aku segan," jawab Haewon sambil memperlihatkan bandrol harga boneka tersebut.

Kiyeon menoleh ke arah Haewon dan segera menggandeng tangan gadis itu, membawanya entah kemana yang langsung diikuti oleh saudara-saudaranya yang lain.

"Kalau yang ini? Mau kan?"

Kiyeon mengulurkan sebuah boneka berukuran tak terlalu kecil dengan gantungan kunci di atas kepalanya.

"Memangnya kenapa?" tanya Haewon sambil terfokus pada rupa boneka itu.

"Boneka ini harganya murah, ditambah, kau bisa selalu membawanya kemana pun kau pergi. Bagaimana? Kuharap kau mau menerima teman kecil yang satu ini"

Haewon mencubit pelan kedua pipi boneka panda bulat itu, akhirnya mengangguk sebagai jawaban dari penawaran Kiyeon.

"YEAY!" sorak para vampir dengan senang.

Akhirnya setelah sekitar dua jam mereka berkeliling toko boneka itu, mereka mendapatkan sesuatu untuk dimiliki Haewon.

"Kau ingin makan apa?" tanya Jiseo sambil menatap Haewon dengan kedua mata berbinarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau ingin makan apa?" tanya Jiseo sambil menatap Haewon dengan kedua mata berbinarnya.

Mereka kini tengah berjalan di bawah temaram lampu jalan, menikmati suasana kota di malam hari yang masih terlampau ramai. Sibuk membicarakan makanan apa yang akan mereka pilih untuk makan malam, karena jam sudah menunjukkan pukul 8 yang artinya mereka hampir melewati jam makan malam.

Haewon tertawa kecil melihat tingkah imut Jiseo.

"Aku akan memilih untuk kalian, memastikan kalian tidak memakan makanan yang mengandung bawang. Oke?"

Mendengar tawaran Haewon, keempat vampir itu langsung mengangguk setuju.

Para vampir itu bisa makan makanan manusia seperti biasa, walau mereka tentu lebih menyukai menu daging. Namun makanan tersebut tak boleh berisikan bawang, baik irisan maupun dalam bentuk minyak. Karena hal itu akan membuat tenggorokan mereka seperti terbakar hingga muntah darah. Cukup berbahaya karena efeknya bisa dalam jangka waktu yang cukup lama.

Haewon dan para vampir itu berhenti di depan sebuah restoran kecil di pinggir jalan, Restoran Daging Panggang. Haewon bilang sih restoran ini tempat langganannya, jadi para vampir itu hanya ikut saja.

"Ahjussi!!"

Seruan Haewon memenuhi restoran kecil tersebut, tak tanggung-tanggung, membuat semua pengunjung menoleh ke arahnya namun tak digubris oleh Haewon.

Tak lama, seorang pria paruh baya berlari tertatih ke arah Haewon. Dengan segenap tenaganya memeluk erat Haewon, dihadiahi balasan peluk erat oleh gadis manis tersebut.

Para vampir di belakangnya terlihat kaget dan membuat posisi siaga, takut-takut pria itu hendak menyakiti Haewon.

"Kau kemana saja, Wonie.. Kenapa baru datang sekarang.."

Pria itu melepaskan pelukan eratnya dan mengusap lembut pucuk kepala Haewon, memperlakukan gadis itu layaknya anak sendiri.

Haewon menunjukkan senyum lebarnya, menikmati rambutnya diusap halus.

"Aku sibuk ujian dan baru saja masuk kuliah, ahjussi. Maaf karena baru bisa datang sekarang.." ujar Haewon yang merasa agak tak enak.

"Tak apa, tak apa. Yang penting sekarang kau sudah disini," jawab pria itu dengan senyum hangat ala ayahnya.

Haewon baru ingat teman-temannya dan langsung berbalik, tertawa kecil begitu menemukan para vampir itu memasang mode siaga alias siap menyerang kapanpun.

"Tenanglah semuanya, dia ini tidak membahayakanku. Perkenalkan, dia Lee Eun Kwang.. Pemilik restoran ini sekaligus pengganti sosok ayah di hidupku"

Para vampir itu seketika menurunkan pertahanannya, menatap pria di hadapan mereka sambil tersenyum manis.

"Salam kenal pak, kami teman sekaligus tetangga Haewon," ujar Hyebin mewakili.

Mereka berempat membungkuk hormat, membuat Pria bernama Eunkwang itu segera mengibaskan kedua tangannya cepat.

"Aih tak perlu seperti ini. Aku berterima kasih pada kalian yang sudah menemani Haewon selama ini, anak ini selalu saja menyimpan masalahnya sendiri.. Karena itu, tolong jaga dia ya. Kutitipkan dia pada kalian semua"

Mendengar perkataan lembut Eunkwang, sontak keempat vampir itu langsung mengangguk antusias.

"Tentu pak, kami akan selalu melindunginya," ujar mereka semua.

"Aih, tak perlu pakai 'pak'. Panggil saja dengan 'samcheon' oke, agar lebih nyaman," ujar Eunkwang sambil tersenyum hangat.

"Ayo duduklah, aku akan berikan menu spesial untuk kalian semua"

"Uhm, ahjussi"

Panggilan Haewon membuat Eunkwang menoleh cepat ke arahnya.

"Ne? Ada apa Wonie?"

"Teman-temanku alergi bawang.." ujar Haewon pelan sambil menatap para vampir itu.

"Ah baiklah. Tenang saja, akan kuatur semua menu hidangannya," jawab Eunkwang dengan senyum lebarnya.

"Gomawo ahjussi!" seru Haewon senang.

-------------------------------------------

Thanks for reading, readerskuh tercintaahhh

Don't forget to vomment yap, because vomment is like a life bar in a game and wattpad is my game😉

Lop yuh ol😘

.

.

Btw, msh pd inget kan kalo si Bangchan nungguin Haewon pulang????

BAGOOSSS👍

[Revisi] Yandere Vampire || B.Chan✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang