Untitled Part 2

4.2K 505 14
                                    

Krrriiieeettt~

Bunyi decitan pintu tua memenuhi ruang tamu di Rumah bagai Istana tersebut, membuat semua orang yang tengah duduk dengan serius di sofa langsung berdiri dan menoleh ke sumber suara. 

"Bangchan Oppa!" seru Jiseo sambil berlari menuju Bangchan yang kelihatannya terlalu terfokus pada sesuatu yang dibawanya.

Bangchan langsung masuk setelah memberikan senyum hangat kepada Jiseo, sementara gadis itu memberinya sebuah tatapan tak percaya karena melihat sesuatu dalam gendongan vampir tersebut. Perlahan Bangchan membaringkan gadis yang dibawanya di sofa, membuat semua orang langsung membulatkan kedua mata mereka sempurna.

"Dia---"

Omongan Changbin terpotong karena tercengang dengan apa yang kini berada di hadapannya. Begitu juga dengan semua vampir di dalam ruangan tersebut, mereka hanya saling melempar tatapan sebelum seseorang membuka pembicaraan.

"Chan, siapa dia? Kenapa kau membawa Seorang Manusia kemari?" tanya Woojin dengan nada serius, membuat Sang Saudara menghela napas pelan dan segera berbalik menatapnya.

"Yang satu ini, bukanlah manusia biasa," jawab Bangchan sambil menatap tajam saudara tertuanya itu.

"Apa maksudmu, Oppa?" tanya Kiyeon, dengan perasaan tak tenang memenuhi dirinya.

"Dia adalah Pasanganku."

Kalimat singkat nan simpel Bangchan seketika membuat semua vampir di sana terperanjat. Hyebin dengan segera duduk di sebelah gadis itu, memeriksa kepastian perkataan saudaranya sebelum beberapa detik kemudian memberikan anggukan pelan sebagai jawaban.

"Chan, bagaimana bisa?! Dimana kau bertemu dengannya?!"

Woojin langsung menatap tajam Bangchan dengan nada bicara yang tinggi, membuat semua orang disana terkejut karena Sang Saudara Tertua sangat jarang menunjukkan amarahnya.

"Kau tak perlu tahu. Yang jelas dia awalnya hanya mangsaku, tapi semua berubah. Jadi aku harus membawa gadis ini kemari terlebih dahulu, sampai aku bisa memikirkan cara untuk menyelesaikannya sendiri," jawab Bangchan sambil tersenyum tipis ke arah gadis yang tengah tak sadarkan diri tersebut.

Han berjalan mendekat dan menyadari sesuatu dari gadis itu.

"Dia... memang sedikit memiliki esensimu hyung, wajahnya..."

Ucapan Jisung terpotong karena ia tiba-tiba teringat dengan apa yang sejak tadi dilupakannya. Sebenarnya semua vampir di sana sudah tahu sesuatu soal gadis tersebut, karena itu juga mereka sempat kaget begitu melihat Bangchan membawanya ke rumah. 

Bangchan tiba-tiba mendorong Han untuk menjauh, lalu perlahan menggendong gadis itu setelah menyingkap poni yang menutupi sebagian wajah damainya.

"Selama itu pulalah, tak ada dari kalian yang boleh menyakiti ataupun menancapkan taring kalian padanya. Kalian sendiri tahu apa yang akan terjadi jika sampai hal tersebut kalian langgar kan?"

Bangchan menunjukkan senyum gilanya sebelum tertawa pelan, membawa gadis itu ke kamar di lantai atas tanpa menatap saudara-saudaranya lagi.

"Apakah gadis itu... benar-benar Dia, hyung?" tanya Felix pada Woojin, yang sedari tadi hanya diam menatap saudaranya membawa gadis itu pergi.

"Sepertinya. Sudah 200 tahun kan..." jawab Woojin sambil menatap lembut saudara-saudaranya.

"Kalau memang benar, maka.. Gadis itu mungkin bisa mengembalikan Bangchan menjadi yang dulu lagi bukan?" tanya Hyewoo sambil menatap yang lainnya.

Woojin hanya bisa tersenyum tipis dan menoleh ke kamar atas yang lampunya sudah menyala, menghela napas pelan sebelum kembali menatap saudara-saudaranya.

"Tak ada salahnya kan melihat," jawab Woojin sambil tersenyum hangat.

Pagi sudah tiba dan cahaya matahari perlahan mulai masuk menerangi kamar yang saat ini ditempati oleh Seorang Gadis Manusia di rumah para vampir tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi sudah tiba dan cahaya matahari perlahan mulai masuk menerangi kamar yang saat ini ditempati oleh Seorang Gadis Manusia di rumah para vampir tersebut.

Ia mulai menunjukkan tanda-tanda sudah sadar, duduk sambil meregangkan kedua tangannya selebar mungkin. Namun begitu gadis itu bisa melihat dengan jelas, ia langsung menjerit karena mendapati pemandangan yang asing di sekelilingnya.

"Dimana ini? Kenapa aku bisa berada di sini?!"

Gadis itu terus memandang ke sekeliling dengan panik, saat tiba-tiba ingatan semalam memukul keras bagian belakang kepalanya. Dengan cepat ia memegang lehernya, hampir kembali berteriak saat masih merasakan bekas gigitan vampir di sana.

"Astaga! Itu bukan mimpi!" seru gadis itu panik.

Tok tok tok!

Cklek!

Pintu tiba-tiba terbuka, memunculkan sesosok gadis dengan rambut pendek sebahu berwarna hitam yang tersenyum manis padanya.

"Oh, hai! Kulihat kau sudah bangun," sapa gadis tersebut sambil berjalan mendekat.

"A-ah iya... Ngomong-ngomong, dimana aku? Siapa kau?" tanya Si Gadis Manusia dengan curiga.

"Ahh, maaf atas ketidaksopananku. Namaku Hyebin, aku adalah salah satu orang yang tinggal di sini. Soal rumah ini.. Kau pasti mengingat vampir yang semalam menggigitmu, bukan?" tanya Hyebin sambil perlahan duduk di ranjang tepat di sebelah gadis manusia itu.

"Uhmm, ya, lalu?"

"Ini adalah rumahnya. Semalam dia membawamu kemari setelah tahu bahwa bekas gigitannya tidak hilang, jadi.. Kau ada di rumah kami dan akan tinggal di sini mulai sekarang."

Jawaban Hyebin sukses membuat gadis itu terdiam, sebelum beberapa saat kemudian..

"AAA! Kau vampir juga! Astaga astaga, aku harusnya bersembunyi darimu!"

Gadis itu langsung bangkit dari kasur dan berlari turun dengan wajah super panik, membuat Hyebin sangat terkejut dan tak tahu apa yang harus dilakukan untuk menanganinya.

"Tenanglah, aku tak akan menyakitimu. Aku berjanji! Tolong jangan keluar oke," bujuk Hyebin dengan tangan yang melarang gadis itu untuk membuka knob pintu.

'Sama seperti 200 tahun yang lalu.. Lama tak bertemu, Hana-ya,' batin Hyebin sambil tersenyum tipis.

-------------------------------------------

Don't forget to vomment gaes, lop yuh ol😘

[Revisi] Yandere Vampire || B.Chan✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang