Untitled Part 7

2.2K 328 8
                                    

"Ukh..."

Haewon terbangun dari tidurnya. Perlahan ia membuka kedua mata dan melihat ke sekeliling ketika pandangannya mulai bisa membiasakan diri.

"Kenapa aku di sini?" gumam Haewon sambil menatap langit-langit kamar yang terlihat familiar.

Gadis itu perlahan berusaha untuk duduk, sampai tiba-tiba ia merasakan sesuatu yang dingin menggenggam erat tangannya. Haewon dengan otomatis menoleh ke samping, menemukan Bangchan yang tengah tertidur dengan mengalaskan kepala di atas kedua tangannya yang menggenggam erat tangan kanan Si Gadis Ahn.

Hampir saja Haewon berteriak kaget jika seseorang tak menghentikannya.

"Sstt..."

Haewon mengangkat kepalanya cepat, menemukan Jiseo tengah menaruh telunjuk di depan bibir yang membentuk seulas senyum hangat.

"J-Jiseo.." ujarnya pelan.

Si Pemilik Nama tersenyum dan menatap Bangchan yang tengah tidur dengan sangat nyenyak di tengah kegelapan kamar, karena jendela yang tertutup tirai tebal.

"Dia tertidur sambil menjagamu semalaman."

Haewon perlahan kembali menurunkan tatapannya, memberikan Bangchan tatapan tak terbaca yang bahkan vampir di depan sana tak bisa tafsirkan.

"Akhirnya, dia bisa tidur senyenyak ini setelah sekian lama... Semua berkat dirimu, Haewon-ssi."

Mendengar perkataan Jiseo, Haewon perlahan mengerutkan keningnya bingung.

"M-maksudmu?"

"Kau tak akan tahu apa saja yang telah ia lewati selama 200 tahun terakhir tanpa dirimu, Kwon Hana..." ujar Jiseo dengan senyum hangatnya.

Haewon semakin menautkan alisnya saat mendengar nama itu kembali disebut. Sebenarnya...

"Siapa itu Hana? Kenapa kalian semua terus menyebutnya sambil menatapku? Namaku kan Haewon?"

Haewon bertanya dengan tatapan yang meminta penjelasan. Namun bukannya menjawab, Jiseo malah tertawa pelan, membuat gadis di depan sana semakin merasa frustasi.

"Kurasa, aku bukan orang yang tepat untuk memberitahukannya padamu. Tapi seiring berjalannya waktu, semua akan kau ketahui."

Dengan itu, Sang Vampir langsung berdiri dan berjalan keluar tanpa mempedulikan tatapan super bingung dari Si Manusia. Gadis tersebut kembali menoleh ke samping dengan seulas senyum yang perlahan mengembang, ia menggerakkan tangan kirinya perlahan dan mulai mengelus lembut rambut Bangchan.

"Aku tak tahu vampir bisa terlihat setampan ini saat sedang tidur," gumam Haewon sambil tertawa pelan.

Tiba-tiba Sang Vampir sedikit mengerang, membuat Haewon menghentikkan kegiatannya dan membeku di tempat.

"Siapa suruh kau untuk berhenti?"

Gadis itu seketika terkekeh pelan dan kembali mengelus lembut kepala Bangchan, sementara Sang Vampir semakin mendekatkan diri ke arahnya.

Namun momen itu tak bertahan lama. Kekhawatiran Bangchan kembali mengambil alih dan membuat vampir tersebut langsung duduk dengan tegak di bangkunya, menatap Haewon dengan sejuta pertanyaan melintas di dalam benak.

"Apa kau baik-baik saja?"

Si Gadis Ahn sedikit mengerjapkan kedua mata, sebelum akhirnya tersenyum manis dan mengangguk.

"Aku baik-baik saja."

"Apa ada yang terluka?"

"Tak ada, aku baik."

"Ada yang terasa sakit?"

"Pergelangan tanganku masih agak sakit, tapi selebihnya aku baik."

"Kau-- Hah... Aku sangat sangat mengkhawatirkanmu."

Bangchan berujar pelan sambil menundukkan kepala dalam. Dapat Haewon rasakan kesedihan di dalam nada bicaranya, perlahan ia menggenggam erat tangan Sang Vampir yang bahkan belum rela melepas tangan kanan gadis tersebut.

"Aku tahu. Maaf, aku tak mendengarkanmu, dan malah membuatmu khawatir. Maafkan aku ya.."

Bangchan mengangkat kepalanya dan menggeleng kuat.

"Ini bukan salahmu, ini salahnya! Dia yang memanfaatkanmu, aku pasti akan membunuhnya."

Sang Vampir mulai menyeringai lebar, membuat Si Lawan Bicara gemetar ketakutan. Namun gadis itu sebisa mungkin berusaha untuk terlihat tenang dan meyakinkan Vampir Yandere di hadapannya.

"Aku baik-baik saja, Chan. Jangan menyakiti orang, oke? Aku tak ingin kau terlibat masalah hanya karena urusan kecil seperti ini.."

Haewon menangkup kedua pipi Bangchan, mengangkat wajah vampir tersebut perlahan hingga kedua mata mereka bersitatap.

"In bukan urusan kecil, Haewon! Dia menyakitimu, dia--... berani menyentuhmu. Aku tak ingin kau diperlakukan semena-mena seperti itu, kau milikku!"

Bangchan menatap intens gadis itu, membuat Haewon dapat melihat kedua mata Sang Vampir yang sedikit bersinar keunguan.

"Karena aku milikmu, Chan. Jadi kau tak perlu lagi bermasalah dengannya. Aku sudah milikmu bukan miliknya, lalu kenapa kau masih memikirkan tentang dia menyakitiku hm?"

Bangchan hanya terdiam di tempat sambil masih menatap intens Haewon, membuat Si Lawan Bicara kembali menyunggingkan senyum manisnya.

"Lupakan yang sudah lalu, oke? Selalu ingat, bahwa aku milikmu dan kau juga milikku. Kita akan memegang janji ini bersama, dan aku akan selalu bersamamu hingga aku sudah tak bisa lagi menjadi milikmu. Janji?"

Haewon balas menatap intens Bangchan intens hingga Sang Vampir perlahan mengeratkan genggaman mereka, ia bangkit dari duduknya dan memeluk gadis di depan sana erat.

"Aku janji. Aku akan berjanji untukmu, Hana."

Haewon terdiam sejenak dengan kata yang disebutkan oleh Bangchan.

'Hana lagi. Siapa sebenarnya dia?'

------------------------------------------

Akhirnya gaes!!!!

Author bisa update lagi cerita ini, author juga bahagia :")
Btw, alasan author update lagi cerita ini adalah karena...
Author butuh selingan untuk beberapa waktu dimana author gak bisa update "Runner's High", jadi para readers bisa selalu nikmatin karya author yang lain sambil nunggu update-an cerita yang kalian suka :)

Kepanjangan kah? Sabi lah ;)

Btw, don't forget to vomment gaes ;)
Because vomment is like a life bar in a game and wattpad is my game. Lop yuh ;3

[Revisi] Yandere Vampire || B.Chan✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang